Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pengusaha sukses dunia di sektor migas dan mineral, Jim Bob Moffett meninggal dunia. Pendiri Freeport-McMoRan Inc ini meninggal dunia karena sakit komplikasi yang dideritanya. Kondisinya diperparah usai terpapar Covid-19.
Dikutip Liputan6.com dari Nola.com, Minggu (10/1/2021), Jim Bob meninggal di usia 82 tahun.
Baca Juga
Jim Bob merupakan pengusaha yang mendapatkan gelar Master of Geolpgist dari Tulane University. Sebagai ilmuan dirinya dikenal sebagai pengusaha yang berani mengambil risiko dengan menekuni bisnis minyak, gas dan mineral. Bahkan, perusahaannya kini menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia.
Advertisement
Salah satu penemuan tambangnya yang terbesar adalah di Indonesia. Di Indonesia dia mendapatkan tambang tembaga dan emas dengan cadangan yang sampai saat ini belum habis.
Di tangan Jim Bob, Freeport sendiri awalnya merupakan perusahaan minyak dan gas yang berpusat di New York. Berselang beberapa tahun kemudian, Jim Bob Moffet ingin perusahaan tersebut berkantor pusat di New Orleans karena lebih dekat dengan ladang minyak.
Seiring berjalannya waktu, Freeport merger dengan McMoran dan kantornya berpindah ke Phoenix. Ia kemudian mengundurkan diri dari perusahaan pada tahun 2015. Usai pensiun, aktivitas Jim Bob Moffet lebih banyak dihabiskan dalam berbagai kegiatan amal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Di Luar Dugaan, Freeport Indonesia Untung Rp 1,4 Triliun
Sepanjang semester I 2020, PT Freeport Indonesia mencatatkan laba bersih senilai USD 94 juta atau Rp 1,4 triliun (kurs rupiah 14.920 per dolar AS). Perolehan laba PT Freeport Indonesia (PTFI) tersebut didorong oleh membaiknya harga komoditas tembaga dan emas.
"Year to date, sampai dengan Juni, posisinya adalah USD 94 juta dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya. Ekspektasi kami memang pada 2020 masih belum ada dividen, tapi posisi laba ini memang di luar ekspektasi karena harga yang mendadak membaik dengan peristiwa Covid-19 ini," ujar Direktur Utama Mind ID Orias Petrus Moedak dalam rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR, Selasa (29/9/2020).
Dalam paparannya, sejak Maret 2020 realisasi harga tembaga dan emas mengalami peningkatan. Harga tembaga terus bergerak naik dari posisi USD 1,92 per pound pada Maret 2020 ke posisi USD 3,04 per pound pada Juni 2020. Sedangkan harga emas sempat meningkat signifikan pada April 2020, yakni mencapai USD 1.906 per ounce.
"Sementara emas mengalami peningkatan dan ada sedikit penyesuaian pada Mei dan Juni, tetapi ada peningkatan signifikan saat Covid-19 karena orang beli emas saat ada ketidakpastian," katanya.
Kendati belum catatan deviden, Orias mengaku capaian ini diluar ekspektasi di tengah pandemi. “Memang belum ada deviden, tapi posisi laba ini memang di luar ekspektasi, karena harga yang mendadak membaik dengan peristiwa Covid-19 ini,” kata dia.
Adapun produksi tembaga Freeport Indonesia sepanjang semester I/2020 mencapai 321 juta pound. Dengan total penjualan tembaga sepanjang paruh pertama ini mencapai 299 juta pound.
Sedangkan produksi emas Freeport Indonesia sepanjang semester I/2020 mencapai 340 ribu ounce. Dengan penjualan emasnya mencapai 319.000 ounce sepanjang semester I/2020. Kemudian produksi silver PTFI sepanjang semester I/2020 mencapai 1.429.000 ounce.
Advertisement