Indonesia Belum Buka Pintu Masuk Buat Turis Asing, Ini Penyebabnya

Untuk membuka pariwisata internasional sehingga turis asing bisa masuk dibutuhkan kerja sama bilateral dengan masing-masing negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2021, 16:35 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2021, 16:34 WIB
Larangan WNA Masuk Indonesia
Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) diarahkan untuk karantina menuju hotel saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (29/12/2020). Pemerintah Indonesia melarang masuk WNA dari semua negara mulai 1 hingga 14 Januari 2021 menyusul varian baru COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia belum bisa membuka pintu masuk bagi turis mancanegara atau turis asing. Sebab, untuk membuka pariwisata internasional dibutuhkan kerja sama bilateral dengan masing-masing negara.

"Indonesia tidak bisa membukanya sendiri karena butuh persetujuan bilateral kecuali bagi perjalan penting," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Webinar MNC Investment Group, Jakarta, Selasa (2/3/2021).

Dia menjelaskan, selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, konsep perjalan wisata mancanegara berupa travel bubble. Harus disetujui antar negara yang menjalani praktik travel bubble.

Maka, untuk menggerakan sektor pariwisata, pemerintah mendorong masyarakat menjadi turis domestik. Tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kita mengutamakan perjalanan pariwisata turis domestik. Saya kira itu lebih penting saat ini. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan," kata dia.

Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan membuat paket kebijakan yang menjamin penerapan protokol kesehatan di sektor ini.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Herd Immunity

Larangan WNA Masuk Indonesia
Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) diarahkan untuk karantina menuju hotel saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (29/12/2020). Pemerintah Indonesia melarang masuk WNA dari semua negara mulai 1 hingga 14 Januari 2021 menyusul varian baru COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, membangun kekebalan kelompok (herd immunity) di kawasan pariwisata. Sehingga membuat masyarakat merasa aman saat berwisata. Berbagai kebijakan lainnya juga telah dilakukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan domestik.

Dia berharap sampai akhir tahun 70 juta penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksin. Sehingga ini akan menjadi tantangan bagi sektor pariwisata untuk melakukan pemulihan setelah diterjang pandemi Covid-19.

"Turis domestik ini menjadi PR dan kami berharap program vaksinasi ini bisa menghasilkan herd immunity di akhir tahun dan 70 juta orang sudah bisa divaksin," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya