Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan bahwa produsen sepatu asal Jepang yaitu Asics akan merelokasi pabrik dari China ke Indonesia. Pabrik sepatu tersebut akan dipindahkan ke Cirebon, Tegal dan Pemalang. Sehingga Asics akan memiliki empat pabrik sepatu di Indonesia.
"Asics ini telah memberikan komitmen pengembangan di tiga tempat. Sekarang mereka baru punya satu pabrik di Jakarta dan dalam waktu singkat," kata Agus Gumiwang di Jepang, Rabu (10/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Agus mengatakan dalam waktu dekat pabrik sepatu tersebut akan mulai beroperasi. Sebab saat ini sudah masuk dalam tahapan konstruksi pabrik.
Advertisement
Bahkan pabrik sepatu di Cirebon dan Tegal dijadwalkan mulai akan beroperasi pada Januari 2022. Sedangkan pabrik sepatu di Pemalang baru akan mulai produksi pada Maret 2023.
"Nanti akan mulai produksi pada Januari 2022, jadi beberapa bulan lagi. Itu untuk fasilitas pengembanga mereka di Cirebon dan Tegal," kata dia.
Agus menambahkan, 90 persen produksi sepatu dari pabrik Asics tersebut akan diekspor ke Amerika, Jepang dan negara-negara lainnya. Artinya, kata Agus, produk buatan anak negeri ini sudah dipercaya kualitasnya sehingga bisa diterima ke pasar global yang hanya menerima produk berkualitas tinggi.
"Artinya distribusi kita ini dan sumber daya manusia anak bansga ini sudah bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi yang diterima market-market yang memang punya prevalensi yang tinggi," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Demi Gaet Investasi Otomotif, Menperin Bertolak ke Jepang
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong realisasi komitmen investasi pada sektor manufaktur nasional.
Guna mendorong hal tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, bertolak ke Jepang untuk memenuhi undangan sejumlah principal industri otomotif, yakni Toyota Motors, Mitsubishi Motors, Honda, Suzuki, dan Mazda, dan beberapa counterpart meliputi menteri METI dan special advisor kantor Perdana Menteri Jepang.
Delegasi juga akan bertemu Kaidanren dan Japinda (Japan Indonesia Association).
"Kami akan all-out untuk menarik investasi. Kunjungan kali ini khusus untuk mengawal komitmen investasi baru sektor otomotif dan petrokimia. Dengan METI, kami akan menjajaki proses evaluasi dan tindak lanjut IJEPA dan New MIDEC," kata Menperin di Tokyo, Rabu (10/3).
Menperin juga mendorong para investor Jepang untuk melakukan pengembangan kendaraan listrik atau electrified vehicles (EV). Selain itu, juga berupaya memperluas pasar ekspor produk otomotif Indonesia, khususnya untuk tujuan ke Australia.
Kemudian, Menperin juga akan menjelaskan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) pada pelaku industri, counterpart, dan menteri METI.
Kunjungan Menperin kali ini merupakan kunjungan kerja Menteri pertama di dunia yang diterima secara resmi oleh pemerintah Jepang semenjak negara Sakura tersebut menetapkan status State of Emergency. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan partner investasi yang sangat penting bagi Jepang.
Advertisement