Paket Stimulus AS Disahkan, Bagaimana Dampaknya ke Harga Emas Pekan Ini?

Analis memperkirakan harga emas akan mendapat dukungan dari paket stimulus yang telah ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Mar 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2021, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas diperkirakan akan menguat secara jangka pandek pada pekan ini. Hal tersebut terimbas dari ditandatanganinya paket stimulus USD 1,9 triliun setara Rp 27.196 triliun.

Namun, beberapa analis memperkirakan bahwa stimulus tersebut justru akan mendorong kenaikan pasar saham sehingga menekan harga emas.

Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya menandatangani bantuan atau stimulus ekonomi senilai USD 1,9 triliun setara Rp 27.196 triliun menjadi undang-undang. Bantuan ini merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah Amerika.

Mengutip Kitco, Senin (15/3/2021), pada pekan lalu harga emas mampu bertahan di kisaran USD 1.700 per ounce setelah mengalami tekanan yang cukup besar. Pada pekan lalu, harga emas sempat berada di level terendah dalam 10 pekan.

Namun untuk minggu ini analis memperkirakan harga emas akan mendapat dukungan dari paket stimulus yang telah ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden. Namun beberapa analis lain mencatat bahwa paket stimulus ini mendorong transaksi di pasar saham dan obligasi.

"Mengecewakan melihat harga emas tidak lebih tinggi setelah paket stimulus USD 1,9 triliun disahkan. Jika emas tidak bisa naik, saya tidak tahu apa yang akan mendorongnya lebih tinggi," kata Presiden Phoenix Futures and Options LLC, Kevin Grady.

"Gerak emas sepertinya tidak tampak bagus pada minggu ini. tetapi saya memberikan posisi netral," tambah dia.

Pada pekan ini, 16 analis berpartisipasi dalam survei yang diselenggarakan oleh Kitco. Sebanyak 6 pemilih atau 38 persen menyerukan harga emas naik. Sementara itu, pemilih netral lima analis atau 31 persen. Sedangkan mereka yang melihat harga emas akan lebih rendah juga lima analis atau 31 persen.

Sedangkan pelaku pasar yang ikut dalam survei Kitco mencapai 1.611 suara. Di antara mereka 1.003, atau 62 persen mengatakan harga emas akan naik. Sedangkan 364 pelaku pasar atau 23 persen mengatakan harga emas tertekan.

Selain itu, 244 pemilih atau 15 persen memilih harga emas akan bergerak stabil atau netral pada pekan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kata Analis

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Presiden Adrian Day Asset Management Adrian Day menjelaskan, harga emas pada minggu ini akan tertekan. Karena memang saat ini harga emas masih dalam siklus rendah.

"Saya melihat harga emas masih belum ada kekuatan untuk bergerak naik. Tetapi meskipun harga emas akan terus turun, saya tidak akan menjualnya," kata dia.

Day menambahkan, sulit bagi harga emas untuk naik dengan begitu banyak likuiditas yang dipompa ke pasar keuangan.

Kepala analis Forexlive.com, Adam Button, menjelaskan bahwa harga emas akan mampu menahan support di sekitar USD 1.680 per ounce.

"Pelaku pasar tengah mencerna apa yang terjadi dengan suku bunga yang lebih tinggi dan pesan Fed minggu depan adalah bahwa mereka akan sangat sabar," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya