Jurus BUMN Pertani Jaga Harga Jagung Petani Tak Anjlok

PT Pertani petani setempat melakukan panen corporate farming jagung di kawasan Desa Wonorejo, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun

oleh Athika Rahma diperbarui 22 Mar 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2021, 12:10 WIB
Gubernur Lampung Imbau Petani Tanam Jagung
Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo mengimbau petani beralih ke tanaman jagung sebagai respons jangka pendek akibat kejatuhan harga singkong.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertani bersama perwakilan pemerintah Madiun dan petani setempat melakukan panen corporate farming jagung di kawasan Desa Wonorejo, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jumat (19/3/2021).

Hal tersebut merupakan kegiatan piloting yang diinisiasi oleh PT Pertani (Persero) dalam memberikan solusi bagi para petani dalam memenuhi kebutuhan budidaya dan menjaga harga beli jagung melalui jaminan opkup.

Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono mengatakan, prinsip sistem corporate farming jagung merupakan upaya BUMN untuk Indonesia dalam menjaga kedaulatan pangan melalui kesejahteraan petani dengan cara jaminan opkup dengan harga yang stabil.

"Ketika harga jatuh kita tetap menjaga agar petani makmur, apabila naik kami jaga dengan harga yang mengikuti pasaran, yang kedua ketika petani kesulitan tentang benih pupuk kita membantu support kebutuhan petani, termasuk jaminan opkup/menampung hasil panen jagung dari petani," ujar Maryono dalam keterangannya, ditulis Senin (22/3/2021).

Adapun, corporate farming jagung tersebut dilakukan di lahan 40 hektar dengan rata-rata hasil panen 7 ton per hektar. Sistem yang diterapkan di Madiun ini ialah sistem kemitran terhadap petani, dimana biaya sarana produksi serta upah para petani dan hasil panen disediakan dan difasilitasi oleh PT Pertani (Persero).

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sodik Hery Purnomo mengungkapkan rasa syukurnya atas keterlibatan PT Pertani (Persero) dalam corporate farming jagung.

Hal tersebut dinilai dapat membantu kesejahteraan para petani jagung di Madiun.

"Dinas Pertanian tidak bisa bekerja sendiri, saya senang bermitra dengan PT Pertani karena skema corporate farming selama ini kami tunggu-tunggu untuk mensejahterakan petani melalui penanganan terpadu dari hulu ke hilir," ujarnya.

"Ditargetkan, perluasan corporate farming jagung menjadi 500 hektar di 2 kecamatan Kabupaten Madiun. Dinas berharap kerjasama bisa diperluas untuk komoditi kakao dan kopi," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Daftar 10 Provinsi Penghasil Jagung Terbesar Indonesia, Mana Saja?

Para petani harian dipekerjakan untuk memetik dan mengumpulkan hasi panen jagung di lahan DMPA Kelompok Maju Tani Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumsel (Liputan6.com/Nefri Inge)
Para petani harian dipekerjakan untuk memetik dan mengumpulkan hasi panen jagung di lahan DMPA Kelompok Maju Tani Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumsel (Liputan6.com/Nefri Inge)

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan komoditas pangan mencukupi kebutuhan nasional. Salah satunya jagung untuk pakan ternak terus digenjot produksinya sehingga pasokannya aman atau bahkan mencapai surplus untuk ekspor.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan beberapa sentra produksi jagung saat ini sudah bisa mencapai target produktivitas 8 hingga 9 ton per hektare. Peningkatan produktivitas dapat menjamin tercukupinya kebutuhan jagung.

"Kementerian Pertanian di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memiliki Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Korporasi (ProPaktani) untuk peningkatan produksi dan ekspor agar sektor pertanian makin kuat sebagai penopang perekonomian nasional," ucap Suwandi di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

Berdasarkan laporan prognosa penghitungan Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kementan, luas tanam jagung nasional Oktober 2019 -September 2020 mencapai 5,5 juta hektar (ha). Luas panen jagung nasional Januari-Desember 2020 mencapai 5,16 juta ha.

"Jadi, prognosa produksi jagung nasional dengan kadar air 15 persen pada Januari hingga Desember 2020 cukup memuaskan mencapai 24,95 juta ton pipil kering," terang Suwandi.

Oleh karena itu, upaya pemerintah untuk menggenjot produksi jagung memberikan hasil yang maksimal untuk mencukupi kebutuhan nasional.

Berdasarkan data Pusdatin Kementan, berikut ini 10 provinsi di Indonesia sebagai produsen jagung tertinggi dengan kadar air 15 persen untuk Januari-Desember 2020. Peringkat kesatu hingga ketiga nasional tahun 2020 tidak bergeser dibandingkan peringkat tahun 2019.

Pertama, Provinsi Jawa Timur, dengan luas panen 1,19 juta ha menghasilkan 5,37 juta ton jagung. Kedua, Provinsi Jawa Tengah dengan luas panen 614,3 ribu ha menghasilkan 3,18 juta ton jagung. Ketiga, Provinsi Lampung dengan luas panen 474,9 ribu ha menghasilkan 2,83 juta ton jagung.

Keempat, Provinsi Sumatera Utara dengan luas panen 350,6 ribu ha menghasilkan 1,83 juta ton. Kelima, Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas panen 377,7 ribu menghasilkan 1,82 juta ton jagung. Keenam, Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas panen 283 ribu ha menghasilkan 1,66 juta ton jagung.

Provinsi Selanjutnya

Panen Raya, Petani Tuban Hasilkan 33,7 Ton Jagung
Hamparan ladang jagung saat panen raya di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Panen raya tersebut menghasilkan 33,7 ton jagung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketujuh, Provinsi Jawa Barat dengan luas panen 206,7 ribu ha menghasilkan 1,34 juta ton jagung. Kedelapan, Provinsi Sulawesi Utara dengan luas panen 235,5 ribu ha menghasilkan 0,92 juta ton jagung. Kesembilan, Provinsi Gorontalo dengan luas panen 212,5 ribu ha menghasilkan 0,91 juta ton jagung.

Terakhir kesepuluh, Provinsi Sumatera Selatan dengan luas panen 137 ribu ha menghasilkan jagung mencapai 0,80 juta ton.

"Kita terus pacu produksi lagi sehingga tahun 2021 produksi jagung meningkat dan tiap daerah mampu menghasilkan jagung secara mandiri. Sesuai arahan Menteri Pertania Syahrul Yasin Limpo, produktivitas harus ditingkatkan. Kementan telah memiliki banyak varietas yang potensinya 11 ton perhektar," tegas Suwandi.

"Dan kini Kementan bermitra dengan empat industri makanan minuman untuk memproduksi jagung rendah alfatoksin bekerjasama dengan petani,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan Kementan berkomitmen untuk meningkatkan produksi dengan melakukan peningkatan luas tanam jagung sehingga dapat menaikkan pendapatan petani jagung serta diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.

"Dengan tercukupinya kebutuhan jagung juga akan semakin menjauhkan Indonesia dari keran impor jagung yang merugikan petani," ucap pria yang akrab disapa Komandan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya