Liputan6.com, Jakarta - Memperingati hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2021, Menteri BUMN Erick Thohir membayangkan sosok Ibunda tercinta sebagai sosok Kartini dalam hidupnya.
Erick mengatakan pada hari Kartini ini dirinya teringat sosok ibu yang menyayangi, mencintainya, serta mendidik dirinya menjadi luar biasa,
Baca Juga
“Tentu kalau kita melihat Kartini, untuk saya sendiri saya selalu membayangkan ibu saya. Ibu yang saya cintai, ibu yang saya sayangi. Karena beliau mendidik saya luar biasa,” ujarnya pada Instagram resminya @erickthohir, dikutip pada Rabu (21/4/2021).
Advertisement
Ia mengatakan, ibunya merupakan sosok yang mengajarkan dirinya untuk disiplin dan mandiri.
“Dia selalu bilang ke saya, bahwa saya harus mandiri. Bagaimana beliau mengajarkan perjuangan hidup dan disiplin yang luar biasa,” jelas Erick Thohir.
Di momen Kartini ini Erick mengucapkan terima kasih kepada sang ibu, hingga bisa mendidik dirinya sampai hari ini.
Reporter: Anisa Aulia
View this post on Instagram
Pesan Menyentuh Sri Mulyani di Hari Kartini
Tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini untuk memperingati Raden Adjeng Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara. Tanggal tersebut dipilih lantaran hari lahir Kartini di Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879.
Berkat Kartinilah perempuan-perempuan di Indonesia bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Oleh karena itu setiap tahunnya, banyak masyarakat Indonesia yang memperingati tanggal tersebut, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani yang merupakan salah satu Menteri di Kabinet Indonesia maju yang turut mengucapkan di media sosialnya.
Dilansir dari Instagram pribadinya @smindrawati, Rabu (21/4/2021), Menkeu mengunggah kolase sebuah foto yang digabungkan antara foto Kartini, ibunda Sri Mulyani, dan foto dirinya. Dalam keterangannya, Menkeu menulis harapannya terkait Kartini generasi masa kini dan masa depan.
Menurutnya, perjuangan Kartini jangan sampai kandas begitu saja, melainkan generasi-generasi selanjutnya bisa terus memperjuangkan diri agar berguna bagi bangsa dan negara.
Inilah tulisan lengkap Menkeu Sri Mulyani:
“Dari Kartini ke Ibu kami dan ke generasi kini dan kedepan.Bahkan seratus tahun lebih sebelum Millenium Development Goals (MDG) dan Sustainable Development Goals (SDG) dideklarasikan - Kartini telah memperjuangkan. Surat Kartini kepada N.v.Z. dimuat dalam Kolonial Weekblad (Mingguan Kolonial) tertanggal 25 Desember 1902 :
Harapan kami : tolonglah, bantulah kami agar usaha kami berguna bagi bangsa kami dan terutama bagi kaum perempuan bangsa itu.
Tolonglah kami untuk membebaskannya dari beban berat yang diletakkan di atas bahunya oleh adat lama turun temurun. Tolonglah kami untuk menaikkan derajatnya, untuk menjadikan Perempuan dan Ibu sejati agar lebih siap menjalankan kewajiban yang besar. Kewajiban yang ditetapkan oleh ibu alam sendiri kepada perempuan yaitu : pendidik pertama umat manusia!
Bukan tanpa alasan orang mengatakan: kebaikan dan kejahatan diminum anak bersama air susu ibu. Kami yakin seyakin-yakinnya, bahwa pekerjaan yang mendatangkan banyak berkah itu tidak akan dapat maju dengan pesat, selama perempuan Jawa tidak mengambil bagian dalam pekerjaan peradaban, dalam Pendidikan bangsanya, betapa pun banyaknya orang-orang kulit yang berbudi luhur mencurahkan segala kasih sayang dan tenaganya terhadap pekerjaan itu...”
Perjuangan dan pemikiran RA Kartini, membuka kesempatan bagi perempuan generasi Ibu saya, perempuan generasi saya dan perempuan generasi yang akan datang untuk dapat menikmati pendidikan hingga jenjang tertinggi. Sehingga perempuan dapat ambil bagian dalam membangun peradaban, dalam pendidikan anak-anaknya dan ikut memajukan bangsanya.
Selamat menjaga dan memelihara semangat juang Kartini, untuk Indonesia yang beradab, bermartabat, berpendidikan, adil dan Makmur.” tulisnya.
Advertisement