BKF Optimis Pertumbuhan Ekonomi Global Alami Perbaikan Sejak Kuartal III 2020

BKF menilai tren perbaikan pertumbuhan ekonomi ke arah positif sendiri telah terlihat sejak kuartal III 2020 lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2021, 13:40 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2021, 13:40 WIB
FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan meyakini, pertumbuhan ekonomi global mulai mengarah pada perbaikan. Tren perbaikan ke arah positif sendiri telah terlihat sejak kuartal III 2020 lalu.

"Satu tahun pandemi lewat, sebetulnya arah pemulihan sudah terjadi. Dan ini sebetulnya sudah terjadi sejak kuartal III (2020)," tegas Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Dwi Anggi Novianti dalam webinar bertajuk Tinjauan Ekonomi, Keuangan, dan Fiskal (TEKF) edisi I tahun 2021, Rabu (28/4).

Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani ini mengungkapkan, sejak kuartal III tahun lalu, sinyal kuat perbaikan pertumbuhan ekonomi global mulai terasa. Angin segar ini ditandai dengan kinerja berbagai indikator yang menunjukkan tren positif.

Pertama, baltic dry index atau perdagangan global berhasil mencatatkan nilai tertinggi sejak September 2020. Atau berhasil membalikkan posisi ke level lebih baik sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.

Kedua, pasar keuangan global mulai stabil. "Diantaranya, volatilitas pasar turun, MSCI index EMs naik sebesar 4 persen ytd, hingga aliran modal ke EMs masih dalam tren positif," bebernya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Komoditas Naik

Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi

Ketiga, harga komoditas terus mencatatkan kenaikan. Rinciannya komoditas Brent naik 30,0 persen, CPO naik 7,9 persen, dan batu bara naik 17,1 persen.

"Kenaikan ini menggambarkan mulai pulihnya faktor permintaan di tengah pandemi Covid-19," ungkapnya.

Lalu, kata Anggi, ekonomi China berhasil mencatatkan kinerja gemilang di kuartal I tahun ini. Di mana, negeri Tirai Bambu berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi positif sebesar 18,3 persen secara yoy.

Terakhir, implementasi vaksinasi global kian progresif. Dalam bahan paparannya, per 19 April 2021, sebanyak 910 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan kepada 156 negara.

Sulaeman

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya