Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Melambat di Kuartal III-2021

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 diprediksi lebih lambat daripada sebelumnya.

oleh Andina Librianty diperbarui 11 Agu 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2021, 19:00 WIB
FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 membaik dari kuartal II 2020 lalu yang tumbuh minus 5,32 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 diprediksi lebih lambat daripada sebelumnya. Secara umum, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 pun dinilai tidak akan setinggi proyeksi pada awal tahun.

"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 akan berada pada kisaran 2,75-3,25 persen," kata ekonom Bank Permata, Josua Pardede, kepada Liputan6.com pada Rabu (11/8/2021).

Menurut Josua, ada beberapa indikator yang menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat sejauh ini dinilai cenderung menjadi hambatan dalam pemulihan ekonomi.

Hal ini, katanya, terefleksi dari indikator-indikator perekonomian Indonesia yang cenderung melambat pada Juli, bulan di saat penerapan PPKM darurat. PMI Manufacturing Index Indonesia turun menjadi 40,1 dari sebelumnya 53,5 pad Juni, mengindikasikan bahwa aktivitas manufaktur Indonesia mengalami perlambatan.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga turun hingga 80,2 dari sebelumnya 107,4 dikarenakan menurunnya pendapatan serta daya beli. Dari sisi harga pun, terlihat bahwa inflasi inti cenderung melambat pada Juli, dengan tercatat sebesar 1,40 persen yoy dari sebelumnya 1,49 persen yoy.

"Dengan indikator tersebut, diperkirakan bahwa pada kuartal III 2021, perekonomian akan cenderung melambat dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya, sehingga secara umum, pertumbuhan 2021 tidak akan setinggi proyeksi di awal tahun," jelas Josua.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengendalian Covid-19

Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Turun 5,6 Persen Akibat Covid-19
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kendati demikian, Josua mengatakan pengendalian Covid-19 pada kuartal IV akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi untuk sepanjang 2021.

"Sejalan dengan pengendalian Covid yang lebih baik pada kuartal IV yang berimplikasi pada potensi peningkatan mobilitas masyarakat, maka pemulihan ekonomi akan kembali berlanjut pada kuartal IV. Sehingga secara keseluruhan tahun 2021 pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 3-3,5 persen," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya