Anggaran TNI dan Polri Selamat dari Pemangkasan, Ini Alasannya

Anggaran TNI dan Polri digunakan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara massal.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2021, 14:00 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tengah meninjau Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tengah meninjau Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. (dok TNI)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah empat kali melakukan refocusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Refocusing tersebut dengan memangkas anggaran untuk kementerian dan lembaga, termasuk juga dengan pemangkas THR dan gaji ke-13 para PNS.

Namun, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, alokasi anggaran untuk TNI dan Polri tidak disentuh pemerintah dalam pemangkasan ini. langkah ini karena kedua institusi tersebut berperan aktif dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Pemerintah terus mengurangi terus (anggaran kementerian/lembaga) tapi kalau belanja TNI dan Polri memang tidak," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (23/8/2021).

Anggaran TNI dan Polri digunakan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara massal. Sehingga tidak ada alasan baginya untuk melakukan refocusing anggaran dari dua lembaga tersebut.

"Kalau belanja TNI Polri ini kan justru mereka yang paling depan melakukan vaksinasi," kata dia.

Anggaran yang diberikan pada akhirnya digunakan untuk membantu upaya pemerintah menciptakan kekebalan kelompok. Sehingga menurutnya tidak perlu pemerintah memangkas anggaran tersebut.

"Kita kasih anggaran supaya TNI, Polri dan BKKBN ini mengejar target 70 persen herd immunity," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dikejar Waktu

KSAD melepas keberangkatan prajurit TNI AD untuk mengikuti latihan bersama Garuda Airborne di Amerika Serikat,
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa melepas keberangkatan prajurit TNI AD untuk mengikuti latihan bersama Garuda Airborne di Amerika Serikat, Rabu 14 Juli 2021. (dokumentasi TNI AD)

Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam melakukan vaksinasi massal. Baginya mengandalkan tenaga medis dan sipil mungkin sulit untuk mencapai target kekebalan kelompok di akhir tahun nanti.

Maka, Pemerintah memutuskan menggandeng berbagai pihak untuk berkontribusi dalam program vaksinasi massal.

"Makanya kita mobilisasi seluruh instansi yang ada karena kita dikejar waktu," kata dia.

Selain itu, TNI Polri juga berjasa bagi pemerintah dalam setiap penerapan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat. Termasuk juga dalam proses 3t dan disiplin 5M yang melibatkan aparat TNI Polri untuk mengawal proses kebijakan pemerintah.

"Kita gunakan kemampuan yang ada supaya ini selesai," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya