BI: Uang Beredar Juli 2021 Capai Rp 7.149,2 Triliun

Posisi M2 pada Juli 2021 tercatat sebesar Rp 7.149,2 triliun atau tumbuh 8,9 persen (yoy),

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 25 Agu 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2021, 11:30 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2021 tetap tumbuh terjaga. 

Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengatakan, posisi M2 pada Juli 2021 tercatat sebesar Rp 7.149,2 triliun atau tumbuh 8,9 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,4 persen (yoy).

"Pertumbuhan uang beredar Juli 2021 terutama disebabkan oleh komponen uang beredar sempit (M1) sebesar 14,9 persen (yoy) dan uang kuasi (6,8 persen yoy)," dikutip dari laman resmi BI, Rabu (25/8/2021).

Pertumbuhan M2 pada Juli 2021 terutama dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit. Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,3 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Juni 2021 sebesar 11,5 persen (yoy).

Penyaluran kredit tercatat tumbuh 0,3 persen (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya 0,4 persen (yoy).

Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker's Acceptances), dan Tagihan Repo.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tagihan Bersih

Ilustrasi Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia (sumber: bi.go.id)

Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum yang berkedudukan di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh 38,7 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 38,4 persen (yoy).

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya