Liputan6.com, Jakarta - Setelah setahun kemunculan dari pandemi, perlahan kasus dari COVID-19 mulai membaik, peralihan untuk beraktivitas secara normal mulai perlahan dilakukan, seperti pembukaan sekolah tatap muka.
Adapun pemerintah juga lebih gencar meningkatkan program vaksinasi agar bisa mencapai herd immunity. Terlepas dari itu semua, kehidupan pascapandemi mungkin berkaitan dengan biaya yang akan dihabiskan dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga
Mengapa begitu? Biaya yang selama ini tertahan karena di rumah saja akan membuat Anda melakukan perjalanan, pergi berlibur, makan di restoran, hingga menonton di bioskop saat usai pandemi ini. Tentunya, biaya yang akan dikeluarkan tidaklah sedikit.
Advertisement
Meskipun masih melakukan peralihan sedikit demi sedikit, pengaturan finansial Anda juga harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggenapi seluruh rencana yang sudah dirancang saat pandemi berlalu.
Melansir dari CNN Business, ahli merekomendasikan dan menyarankan 4 cara yang harus dilakukan untuk mempersiapkan masalah finansial Anda. Simak penjelasannya berikut ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
4 Tips yang Harus Diperhatikan
1. Tinjau Kembali Anggaran Anda
Ketika peralihan yang dilakukan mulai kembali secara normal, luangkan waktu untuk memahami keberadaan dari finansial Anda. Perhitungkan apa yang Anda miliki sekarang lalu bandingkan dengan total hutang Anda.
Direktur senior perencanaan keuangan di TIAA Shelly-Ann Eweka, menyarankan untuk meninjau laporan bank dan kartu kredit yang sudah digunakan lebih lama, rekening pensiun dan investasi, serta tagihan dan pengeluaran bulanan Anda.
“Anda ingin memahami bagaimana pembelian dan pengeluaran akan berdampak pada masa depan Anda, tetapi jangan lupa untuk menentukan keuangan Anda,” jelas Eweka.
Pastikan untuk memperhatikan jumlah gaji Anda untuk memahami berapa banyak pendapatan yang Anda hasilkan dan apakah Anda mengoptimalkan pajak atau tunjangan majikan yang tersedia untuk Anda.
Dari sana, Anda dapat mulai menilai kembali kondisi keuangan Anda. Contohnya, mengalokasikan kembali dana Anda untuk pengeluaran seperti makanan, barang rumah tangga, atau menentukan cara untuk mengekang pengeluaran Anda.
"Jika Anda berencana untuk mulai membelanjakan sesuatu yang selama ini tidak ada artinya saat Anda terjebak di rumah, uang itu perlu datang dari tempat lain dalam anggaran Anda," kata Kepala Nasihan Albert (aplikasi keuangan) Vadim Verdyan.
2. Pertajam Tujuan Keuangan
Anggaran Anda bukan menjadi fokus utama. Perhatikan juga tujuan dari keuangan Anda apakah selaras dengan kondisi dan jumlah uang yang dimiliki saat ini.
“Anda harus benar-benar menyeimbangkan diri Anda di masa depan dengan kondisi saat ini,” papar Eweke.
Pandemi memang memaksa orang untuk menunda target finansial yang ingin dicapai, misalnya membeli rumah atau mobil. Kemungkinan lainnya, menggunakan tabungan untuk membayar utang,
Terlepas dari apapun situasi keuangan Anda, sesuaikan kembali pengeluaran dan tabungan dengan anggaran yang baru sehingga mempermudah Anda melakukan evaluasi. Adapun evaluasi ini akan membantu Anda menentukan kebutuhan apa yang lebih prioritas.
“Ketika semua kembali normal, setiap orang memiliki peluang yang bagus untuk kembali mengatur pengeluaran dalam berbelanja,” jelas Verdyan.
Kemudian, ia juga kembali merekomendasikan tujuan Anda dalam jangka panjang dan jangka pendek untuk memudahkan melakukan pemetaan prioritas kebutuhan. Tujuan umum yang biasa dilakukan adalah menabung masa pensiun, dana darurat, melunasi utang kartu kredit, hingga memulai bisnis.
Setelah mengetahui tujuan tersebut, pastikan gunakan dan sisihkan keuangan Anda agar dapat mencapai target tersebut.
Advertisement
Selanjutnya
3. Gunakan Tunai/Kartu Debit, Jangan Kartu Kredit
Menggunakan kartu kredit mungkin sesuatu yang menggoda bagi sebagian orang. Namun, apabila Anda tidak berhati-hati dan tidak menghitung probabilitas dalam menggunakan kartu kredit, Anda dapat mendapatkan kerugian yang besar.
“Kartu kredit hanya boleh digunakan bila Anda dapat melakukan pembayaran penuh setiap bulannya,” ujar konsultan keuangan MassMutual Adam Deady.
Jika persyaratan tersebut tidak bisa dipenuhi seutuhnya, pikirkan kembali untuk menggunakan kartu kredit. Adapun saran terbaiknya adalah menggunakan kartu debit/uang tunai saat melakukan pembelian.
Melalui pilihan tersebut, akan memudahkan pelacakan pengeluaran yang dilakukan agar pencatatan keuangan pribadi Anda bisa lebih terstruktur.
“Saat menggunakan kartu kredit, Anda mungkin menghabiskan banyak uang dan seringkali mengakibatkan kenaikan jumlah tagihan dari yang dipikirkan,” jelas Deady.
Oleh karena itu, untuk menghindari resiko tersebut alternatif terbaiknya adalah menggunakan uang tunai/kartu debit karena rasa ‘kehilangan’ secara fisik akan membuat Anda lebih berpikir dua kali bila ingin membeli barang.
4. Tingkatkan Alokasi Dana Darurat
Biaya darurat bisa dibutuhkan sewaktu-waktu tanpa diduga berada di luar kontrol Anda. Hal ini menjadi penting untuk menyisihkan sebagian keuangan Anda untuk dana darurat.
Selain itu, adanya dana darurat akan membantu menutupi pengeluaran yang ternyata tidak dimasukkan dalam perhitungan anggaran Anda, seperti pengobatan, kehilangan pekerjaan, hingga perbaikan kendaraan pribadi.
Para ahli keuangan umumnya menyarankan untuk menabung sekitar tiga sampai enam bulan biata hidup. Jika belum memiliki dana darurat, kumpulkan tabungan Anda yang menjadi prioritas dibandingkan hanya untuk kesenangan semata.
“Dana darurat yang didanai penuh adalah jaring pengaman yang dibutuhkan setiap orang untuk memproteksi diri mereka dari bencana keuangan,” tutup Deady. Alokasi dari dana ini yang harus jadi prioritas.
Reporter: Caroline Saskia