Erick Thohir Buka Aib Korupsi Direksi Lama Krakatau Steel dan PTPN

Erick Thohir ingin menyelesaikan masalah di masa lalu Krakatau Steel dan PTPN melalui proses restrukturisasi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Okt 2021, 14:10 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 14:10 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir (dok: KBUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir buka-bukaan soal dugaan korupsi yang terjadi pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN. Dia terus berkomitmen mengusut tuntas praktik korupsi di kedua perusahaan pelat merah tersebut.

Namun, ia belum mengutip nama siapapun, dan menegaskan praktik curang itu bukan dilakukan oleh jajaran direksi dan komisaris saat ini.

"Kemarin saya bicara mengenai Krakatau Steel dan PTPN, bukan direksi dan komisaris yang hari ini. Tetapi yang saya sampaikan, sudah terjadi proses yang salah yang sebelumnya yang harus kita perbaiki sama-sama," ujar Erick Thohir dalam acara Dies Natalies Untirta secara virtual, Jumat (1/10/2021).

Erick menyatakan, dirinya ingin menyelesaikan masalah di masa lalu Krakatau Steel dan PTPN melalui proses restrukturisasi. Dia pun tak ingin dosa tersebut diwariskan kepada para pemimpin penerusnya.

"Saya juga tidak mau direksi dan komisaris hari ini yang sudah bekerja keras merestrukturisasi Krakatau Steel dan PTPN, di kemudian hari ketika mereka sudah tidak menjabat disebut melakukan pembiaran," ungkitnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Membuka Aib

Menurut dia, membuka aib korupsi masa lalu kepada direksi dan komisaris saat ini merupakan bentuk loyalitasnya kepada mereka. Hal itu dinilainya penting agar proses restrukturisasi BUMN bisa berjalan transparan dan baik.

"Toh hasilnya sudah ada, Krakatau Steel yang tadinya 8 tahun berturut-turut (merugi), Alhamdulillah sekarang jadi untung. PTPN yang tadinya target rugi sekarang jadi untung," ujar Erick Thohir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya