Menko Airlangga: Kebijakan Gas dan Rem Efektif Tangani Pandemi Covid-19

Testing dan tracing yang dilakukan Pemerintah masih relatif tinggi meskipun Covid-19 di Indonesia sudah mulai melandai.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Nov 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2021, 11:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam CEO Networking, Selasa (16/11/2021).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam CEO Networking, Selasa (16/11/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan gas dan rem dinilai efektif dalam menangani pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Hal itu terbukti, Indonesia menjadi negara yang penanganan pandeminya terbaik di ASEAN.

“Dalam mendukung efektifitas penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah terus menjalankan kebijakan gas dan rem. Gas dan rem ini adalah kebijakan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan ini terbukti di dalam penanganan Covid-19 di ASEAN kita terbukti salah satu yang bisa menangani secara lebih balance,” kata Airlangga hartarto dalam CEO Networking, Selasa (16/11/2021).

Selain itu, testing dan tracing yang dilakukan Pemerintah masih relatif tinggi meskipun Covid-19 di Indonesia sudah mulai melandai. Namun, menurutnya, kita harus tetap waspada agar tidak terjadi lonjakan kasus jelang Liburan Natal dan Tahun Baru.

Lebih lanjut, untuk penanganan UMKM Pemerintah terus memberikan bantuan terutama penyaluran modal kerja, dan juga untuk program PEN yang telah mencapai Rp 483,91 triliun atau 65 persen dari total pagu Rp 744,77 triliun.

Tentunya, realisasi PEN ini terus tumbuh lantaran terus didukung oleh sektor UMKM yang mempunyai resiliensi tinggi, dan pemerintah terus mendorong pembiayaan UMKM antara lain meliputi kredit usaha rakyat sebesar Rp 285 triliun.

“Pemerintah menambahkan skema KUR baik supermicro yang ini untuk ibu-ibu rumah tangga dan juga mereka yang terkena PHK, salah satunya adalah pemerintah meluncurkan program kartu pra kerja, dimana realisasinya di tahun ini sudah Rp 5,6 juta orang dengan anggaran sebesar Rp 10,7 triliun,” ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Reformasi Struktural

Hadapi PPKM Level 4, Menko Airlangga: Pemerintah Siapkan Insentif Tambahan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong dan melakukan reformasi struktural melalui undang-undang Cipta kerja. Ia pun berharap dengan adanya UU Cipta Kerja bisa mengembalikan investasi dan menjaga investasi agar tetap tumbuh tinggi sehingga bisa mendorong pertumbuhan di tahun mendatang.

“Tentu Pemerintah mendorong agar pertumbuhan ekonomi tahun mendatang di Tahun 2022, Pemerintah tetap memberikan program pemulihan ekonomi nasional dan tentunya ini kita jaga pemulihan ekonomi nasional ini bisa dijaga di level 5,2 persen sampai dengan 5,5 persen,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya