TPPI Tancap Gas Bereskan Proyek Revamping Aromatik

PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) terus tancap gas untuk menyelesaikan Proyek Revamping Aromatik.

oleh Tira Santia diperbarui 04 Jan 2022, 12:40 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2022, 12:40 WIB
PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) tancap gas untuk menyelesaikan Proyek Revamping Aromatik.
PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) tancap gas untuk menyelesaikan Proyek Revamping Aromatik.

Liputan6.com, Jakarta - PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) terus tancap gas untuk menyelesaikan Proyek Revamping Aromatik, setelah sebelumnya telah dengan sukses menyelesaikan pembangunan 5 tangki yang diresmikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, pada tanggal 20 Desember 2021.

Sebagai tindak lanjut, TPPI telah menuntaskan Final Investment Decision (FID) pada 28 Desember 2021, sehingga akan dilanjutkan EPC ISBL Proyek Revamping Aromatik guna meningkatkan kapasitas produksi Paraxylene dari 600 ribu menjadi 780 ribu ton setiap tahunnya dan juga meningkatkan kapasitas Platforming dari 50 KBD menjadi 55 KBD.

ISBL Proyek Revamping Aromatik itu sendiri akan mencakup modifikasi pada Heater, UnitCCR dan Tray Kolom Distalasi, serta penggantian Adsorbent Unit Parex dengan tipe baru danpenggantian Katalis Unit Isomar dan Tatoray.

“Proyek Revamping Aromatik yang akan memakan total biaya USD 200 juta untuk keseluruhanOSBL dan ISBL ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang berpotensi untuk dapatmenghemat Current Account Deficit (“CAD”) hingga 410 juta USD / tahun,” jelas Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Djoko Priyono, pada peresmian OSBL Proyek Revamping Aromatik pada 20 Desember 2021.

Sehingga mulai tahun 2023, TPPI dapat menutupi kekurangan pasokan produk Aromatik dalam negeri yang selama ini didominasi oleh produk impor.

Hal ini tentunya sejalan dengan arahan Presiden Jokowi yang mencanangkan pengembangkan TPPI sebagai bagian dari industri petrokimia terintegrasi. Dan TPPI dibawah naungan PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional, terus bergerak untuk merespon arahan Presiden tersebut.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Permintaan Produk Petrokimia

20151111- Jokowi Tinjau PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)-Jatim- Cahyo Setpres
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Rabu (11/11/2015). Di PT TPPI ini Jokowi melihat proses pembuatan bahan bakar jenis premium dalam negeri. (Foto : Cahyo_Setpres)

Proyek ini juga dipicu atas tingginya permintaan produk petrokimia dalam kurun waktu 10 tahunke depan, dimana produk petrokimia diproyeksikan meningkat sebesar 5 persen tiap tahunnya.

Permintaan petrokimia seperti polypropylene (PP), polyethylene (PE), dan paraxylene (PX) sertabenzene (Bz) akan meningkat hingga 7,6 juta ton per tahun, sedangkan kapasitas produksipetrokimia saat ini hanya mencapai 1,6 juta ton per tahun.

Proyek Revamping Aromatik ini akan lebih mengokohkan peran TPPI sebagai produsen produkAromatik terbesar di Indonesia, dan juga sebagai salah satu langkah mewujudkan visi sebagaiPerusahaan Petrokimia dan Energi Kelas Dunia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya