Latihan Bersama: RI Kerahkan 14 Kapal Tangani Tabrakan Tanker dan Kapal Penumpang di Makassar

Indonesia, Filipina, dan Jepang kerja sama atasi tabrakan kapal tanker dan kapal penumpang.

oleh Arief Rahman H diperbarui 26 Mei 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2022, 20:00 WIB
Indonesia, Filipina, dan Jepang kerja sama atasi tabrakan kapal tanker dan kapal penumpang. Ini merupakan skenario latihan penanggulangan tumpahan minyak di laut (Regional Marpolex) 2022. (Dok Kemenhub)
Indonesia, Filipina, dan Jepang kerja sama atasi tabrakan kapal tanker dan kapal penumpang. Ini merupakan skenario latihan penanggulangan tumpahan minyak di laut (Regional Marpolex) 2022. (Dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia, Filipina, dan Jepang kerja sama atasi tabrakan kapal tanker dan kapal penumpang. Ini merupakan skenario latihan penanggulangan tumpahan minyak di laut (Regional Marpolex) 2022.

Tim Indonesia diwakili Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut, Filipina diwakili Phillippine Coast Guard (PCG) dan Jepang diwakili Japan Coast Guard (JCG). Skenario yang dijalankan yakni menanggulangi tabrakan antara Kapal Tanker MT PALU SIPAT milik PT Pertamina dengan Kapal Penumpang yang menyebabkan tumpahan minyak di Perairan Makassar, Sulawesi Selatan.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Capt. Weku Karuntu, mengungkapkan bahwa Latihan Basah yang digelar di Perairan Makassar dilaksanakan dengan konsep Real Situation Scenario. Yakni Kapal MT PALU SIPAT milik PT Pertamina yang mengangkut sebanyak 1,3 juta barel minyak bertabrakan dengan Kapal Penumpang dengan 363 Penumpang dan 30 kru di sebelah tenggara Pelabuhan Makassar.

Tabrakan ini, lanjut Capt. Weku, menyebabkan kapal terbakar dan sebanyak 800 barel minyak curah tumpah ke laut. Sebanyak enam orang kru Kapal MT. Palu Sipat juga dilaporkan hilang karena melompat ke laut.

“Pada latihan yang seolah dibuat nyata inilah kemampuan personil Coast Guard Indonesia, Filipina, dan Jepang akan diuji. Bagaimana kita dapat bekerjasama dengan baik mengatasi keadaan tanggap darurat kecelakaan dan tumpahan minyak di laut, baik dari segi mekanisme prosedur, alur komando, komunikasi, penyampaian informasi, maupun manajemen operasi,” jelas Capt. Weku mengutip keterangan resmi, Kamis (26/5/2022).

Ia berharap melalui latihan ini dapat menguji coba kesiapsiagaan dan kecakapan personil dan peralatan dalam penanggulangan tumpahan minyak. Selain itu juga menguji coba prosedur penanggulangan tumpahan minyak dengan melibatkan bantuan negara tetangga.

“Dalam skenario Latihan Basah pada gelar Regional Marpolex 2022 ini, personil Coast Guard Filipina dan Jepang akan bekerjasama dengan personil KPLP Indonesia untuk melaksanakan operasi SAR, pemadaman kebakaran, serta penanggulangan tumpahan minyak,” terangnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kerahkan 14 Kapal

Indonesia, Filipina, dan Jepang kerja sama atasi tabrakan kapal tanker dan kapal penumpang. Ini merupakan skenario latihan penanggulangan tumpahan minyak di laut (Regional Marpolex) 2022. (Dok Kemenhub)
Indonesia, Filipina, dan Jepang kerja sama atasi tabrakan kapal tanker dan kapal penumpang. Ini merupakan skenario latihan penanggulangan tumpahan minyak di laut (Regional Marpolex) 2022. (Dok Kemenhub)

 

Pada gelar Regional Marpolex Tahun 2022 ini, Weku mengungkapkan, Indonesia mengerahkan sebanyak 14 (empat belas) unit kapal dan 3 (tiga) RIB (Rigid Inflatable Boat) yang berasal dari berbagai unsur, yakni:

1.KN. KALIMASADHA dari Kantor Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Uban;

2.KN. TRISULA dari Kantor Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok;

3.KN. GANDIWA dari Kantor Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Bitung;

4.KN. SALAWAKU dari Kantor Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tual;

5.KN. GRANTIN dari Kantor Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Perak

6.KN. KAMAJAYA dari Kantor Search and Rescue (SAR) Makassar;

7.KAL. SULUHPARI II-6.60 dari TNI AL;

8.KP. BELIBIS dari Polair Makassar;

9.KN. 350 dari Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar;

10.KN. 5204 dari Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar;

11.RIB. DIS NAV dari Distrik Navigasi Makassar;

12.RIB. BASARNAS dari Kantor Search and Rescue (SAR) Makassar;

13.RIB. GRANTIN dari Kantor Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Perak;

14.TB. LOGINDO SERVEWELL PATRIOT 3, Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business;

15.FB. WISNU XII, PT. PERTAMINA;

16.TB. TRANKO DARA 3204, PT. PERTAMINA;

17.MT. PALU SIPAT, PT. PERTAMINA;

“Selain itu, kita juga melibatkan Tim Medis serta Ambulans dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Makassar,” imbuh Capt. Weku.

Adapun Coast Guard Filipina, jelas Weku, menurunkan sebanyak 4 (empat) unit Kapal, yakni BRP. TERESA MAGBANUA, BRP. GABRIELLA SILANG, BRP. MAPASCUA, dan BRP. CAPE ENGGANO. Sedangkan Coast Guard Jepang menurunkan 1 (satu) unit Kapal Patroli terbarunya, yakni PLH41 “MIZUHO”.

 

Skenario Latihan

Indonesia, Filipina, dan Jepang kerja sama atasi tabrakan kapal tanker dan kapal penumpang. Ini merupakan skenario latihan penanggulangan tumpahan minyak di laut (Regional Marpolex) 2022. (Dok Kemenhub)
Indonesia, Filipina, dan Jepang kerja sama atasi tabrakan kapal tanker dan kapal penumpang. Ini merupakan skenario latihan penanggulangan tumpahan minyak di laut (Regional Marpolex) 2022. (Dok Kemenhub)

Capt. Weku menjelaskan, dalam skenario Latihan Basah semua kapal akan mendapatkan tugas melaksanakan kegiatan operasi. Yakni Security and Surveillance yang akan dilaksanakan oleh KN. 350, KN. 5205, RIB Navigasi, KAL. SULUHPARI II, dan KP BELIBIS POLAIR.

Adapun Operasi SAR akan dilaksanakan oleh RIB BASARNAS, KN. KAMAJAYA, RIB SALAWAKU, KN. SALAWAKU, serta PCG. CAPE ENGANO dan PLH41 “MIZUHO”.

Lebih lanjut, operasi Pemadaman Kebakaran akan dilaksanakan oleh FB. WISNU XII, KN. GRANTIN dan PCG BRP. MALAPASCUA. Sedangkan operasi Oil Spill Recovery akan dilaksanakan oleh TB. TRANKO DARA, TB. LOGINDO, KN. GANDIWA, TB. SEMESTA, KN. TRISULA, KN. GRANTIN, PCG. “MIZUHO”. Adapun bantuan medis akan didukung oleh Ambulans dan Tim Medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, sedangkan kegiatan Beach Clean Up didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan.

Capt. Weku menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk menunjukan keahlian dan keterampilan penanggulangan pencemaran minyak di laut dengan sebaik-baiknya sehingga dapat membawa nama bangsa Indonesia sebagai negara maritim dengan sumber daya yang andal dan profesional.

"Kami akan menunjukan kemampuan dan keterampilan personil KPLP yang professional dan berintegritas tinggi, sekaligus menunjukan keberadaan Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard) Indonesia yang cakap dan andal," tutup Capt. Weku.

Infografis Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya