Uni Eropa Akhirnya Sepakati Larangan Impor Minyak Rusia

Uni Eropa setuju untuk melarang 90 persen impor minyak Rusia pada akhir tahun ini,

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 31 Mei 2022, 16:48 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2022, 16:48 WIB
Uni Eropa Akhirnya Sepakati Larangan Impor Minyak Rusia
Uni Eropa Akhirnya Sepakati Larangan Impor Minyak Rusia. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa telah menyetujui larangan parsial terhadap impor minyak dari Rusia - langkah besar lainnya dalam kecaman tehadap invasi di Ukraina. Pelarangan impor minyak Rusia ke Eropa diumumkan oleh kepala Dewan Eropa Charles Michel.

"Perjanjian untuk melarang ekspor minyak Rusia ke UE. Ini segera mencakup lebih dari 2/3 impor minyak dari Rusia, memotong sumber pembiayaan yang sangat besar untuk mesin perangnya," ujar Michel dalam sebuah postingan  di Twitter pada Senin malam, dikutip dari CNN Business, Selasa (31/5/2022).

"Paket sanksi ini mencakup tindakan keras lainnya: menghapus Swift bank terbesar Rusia Sberbank, melarang 3 lagi lembaga penyiaran milik negara Rusia, dan memberikan sanksi kepada individu yang bertanggung jawab atas kejahatan perang di Ukraina," tambah Michel.

Pengumuman oleh Michel mengikuti pertemuan puncak Dewan Eropa yang dihadiri oleh para pemimpin UE di Brussels untuk membahas paket keenam sanksi terhadap Rusia.

Uni Eropa setuju untuk melarang 90 persen impor minyak Rusia pada akhir tahun ini, beber para pemimpin Dewan Eropa.

Minyak Rusia yang dikirim oleh kapal tanker juga akan dilarang, sementara pengecualian akan dibuat untuk segmen selatan pipa Druzhba, kata presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen dalam konferensi pers.

Von der Leyen mengatakan pengecualian akan dibuat untuk segmen selatan, yang menyumbang 10 persen dari impor minyak Rusia.

“Karena kami memiliki pernyataan politik yang jelas oleh Polandia dan Jerman bahwa mereka akan, seperti yang lain, mengurangi minyak Rusia, hingga akhir tahun. Kami telah menutupi keseluruhan 90 persen dari minyak Rusia yang diturunkan selama jangka waktu ini. Sisa adalah bundaran 10 atau 11 persen yang ditutupi oleh Druzhba selatan. Kami telah sepakat saat ini untuk pengecualian," jelas von der Leyen.

Eropa Sebagai Pembeli Terbesar Energi Rusia

Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Para pejabat pertama kali mengusulkan bergabung dengan AS dan lainnya dalam melarang minyak Rusia sebulan lalu sebagai bagian dari paket keenam sanksi Uni Eropa atas invasi negara itu ke Ukraina. Tetapi kesepakatan telah ditahan oleh beberapa negara, seperti Hongaria, yang sangat bergantung pada minyak mentah Rusia yang dikirim melalui pipa.

Seorang pejabat UE mengatakan kepada CNN sebelumnya bahwa pelarangan semua minyak lintas laut akan mencakup lebih dari dua pertiga impor dari Rusia.

Eropa adalah pembeli terbesar energi Rusia.

Minyak mentah Rusia menyumbang 27 persen dari impor blok itu pada tahun 2021, menurut Eurostat. Jumlah itu sekitar 2,4 juta barel per hari, menurut data dari Badan Energi Internasional.

Selain itu, sekitar 35 persen dari minyak Rusia juga dikirim melalui jaringan pipa ke Eropa.

Tetapi pengiriman melalui pipa merupakan bagian yang jauh lebih besar dari pengiriman minyak Rusia ke Hongaria (86 persen), Republik Ceko (97 persen) dan Slovakia (100 persen).

 

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya