Liputan6.com, Jakarta Memperingati hari anak nasional, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa anak-anak itu bisa mengajarkan beberapa hal. Contohnya nilai baik dalam kehidupan.
"Memperhatikan anak-anak saya tumbuh dewasa telah mengajarkan beberapa hal. Contohnya seperti nilai baik yang satu ini. Anak saya itu umur 15 tahun tiba-tiba maen Banjo gitar kecil saya bingung ngga pernah kasih uang les dia belajar di internet," kata Erick diakun instagramnya @erickthohir, Sabtu (23/7/2022).
Baca Juga
Menurutnya, dari internet kita bisa belajar apapun sekarang. Dimana suatu kapabilitas itu lebih mahal dari uang. Dia percayai, uang akan datang kalau kapabilitas kita yaitu produk kita, diakui.
Advertisement
Adapun hari Anak Nasional di Indonesia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 23 Juli. Itu berarti, Hari Anak Nasional jatuh pada besok, Sabtu 23 Juli 2022.
Peringatan Hari Anak Nasional dimaknai sebagai kepedulian bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak bangsa agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Mengutip dari laman kemenpppa.go.id, peringatan Hari Anak Nasional diselenggarakan setiap tahun pada 23 Juli berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 dan dilaksanakan tingkat Pusat dan Daerah, serta Perwakilan RI di Luar Negeri.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peringati Hari Anak Nasional, Ini Pesan Menyentuh Sri Mulyani
Hari Anak Nasional di Indonesia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 23 Juli. Itu berarti, Hari Anak Nasional jatuh pada besok, Sabtu 23 Juli 2022.
Peringatan Hari Anak Nasional 2022 dimaknai sebagai kepedulian bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak bangsa agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Mengutip dari laman kemenpppa.go.id, peringatan Hari Anak Nasional diselenggarakan setiap tahun pada 23 Juli berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 dan dilaksanakan tingkat Pusat dan Daerah, serta Perwakilan RI di Luar Negeri.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati juga turut mengucapkan hari Anak Indonesia 2022. Melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati, dia membagikan momen kebersamaan bersama para cucunya.
“Selamat Hari Anak Indonesia 2022 Anak Terlindungi - Indonesia Maju. Foto Ketika cucu menengok ruang kerja Eyang - Oktober 2019 Sebelum Pandemi Covid -19,” tulis Menkeu.
Menkeu berpesan, kita harus menjaga anak-anak Indonesia dari segala macam kejahatan yang bisa membahayakan masa depan penerus bangsa.
“Jaga anak-anak Indonesia dari segala kejahatan dan pengaruh yang membahayakan dan mengancam masa depan mereka,” kata Sri Mulyani.
Advertisement
Sejarah Hari Anak Nasional dan Tema Peringatannya pada 2022
Indonesia memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli setiap tahun. Peringatan ini dirayakan sebagai wujud kepedulian dan perhatian terhadap anak-anak di seluruh Indonesia. Peringatan ini juga bertujuan untuk memberikan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa.
Dalam Buku Pedoman Hari Anak Nasional atau HAN 2022, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), menyebutkan bahwa tema Hari Anak Nasional tahun ini adalah "Anak Terlindungi, Indonesia Maju." Lalu, terdapat tiga subtema yakni, "Peduli Pasca-Pandemi COVID-19", "Anak Tangguh Pasca-Pandemi COVID-19", dan "Anak Tangguh, Indonesia Lestari."
Dilansir dari laman resmi KPPPA, Jumat (22/7/2022), untuk menunjang hal tersebut, Kementerian PPPA juga merilis logo HAN 2022 dengan filosofi yang terkandung di dalamnya.
1. Tiga anak memegang bendera merah putih
Setiap anak termasuk anak disabilitas memiliki impian (cita-cita) yang dapat diraih dengan doa, semangat dan dukungan keluarga. Anak sebagai generasi penerus bangsa, perlu didukung dan dilindungi, agar tumbuh sebagai manusia dewasa yang berjiwa Pancasila di bawah naungan sangsaka merah putih.
2. Warna Merah dan Putih
Warna merah dan putih yang juga warna bendera kebangsaan Indonesia, menjadi kebersamaan dan nasionalisme anak anak Indonesia untuk tetap kreatif dan bersemangat tetap saling mendukung dalam melewati masa sulit.
3. Garis berwarna abu
Situasi pasca pandemi Covid-19, yang berdampak pada dunia anak dengan perubahan pola hidup, tetap harus diupayakan terpenuhi haknya, bergembira dan penuh kreativitas, dalam perlindungan keluarga.
Perlindungan Khusus
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawanti dalam kata pengantarnya menyatakan, bahwa pelaksanaan HAN tahun ini sudah mulai memasuki pasca-pandemi. Terjadi perubahan dalam pola kehidupan anak sehingga mengalami berbagai persoalan antara lain penyesuaian kembali anak dalam kehidupan bermasyarakat, belajar, dan pemanfaatan waktu luang dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan.
Ia pun menuliskan, "Tema Hari Anak Nasional tahun 2022 ini diambil sebagai motivasi bahwa pandemi tidak menyurutkan komitmen untuk tetap melaksanakan HAN tahun ini dan mendorong langsung berbagai pihak untuk memberikan kepedulian langsung di tengah-tengah masyarakat." Untuk itu, perlu dipastikan anak-anak Indonesia tetap tangguh menghadapi berbagai tantangan dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak pada pasca pandemi Covid-19.
Hari Anak Nasional di Indonesia adalah gagasan yang dikeluarkan oleh Kowani (Kongres Wanita Indonesia). Kowani merupakan organisasi yang didirikan oleh kaum perempuan Indonesia yang berdiri pada tanggal 22 Desember 1928, tepatnya saat Kongres Perempuan Indonesia I.
Advertisement
Berganti Tanggal
Meski berdiri pada 1928, Kowani baru diresmikan pada 1946. Pada 1953, dalam Sidang Kowani yang diselenggarakan di Bandung, perumusan Pekan Kanak-kanak Indonesia pun dilakukan lebih serius lagi.
Kowani mengusulkan agar ada kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap pekan kedua di bulan Juli, tepatnya saat libur kenaikan kelas. Usulan ini pun disetujui pemerintah. Hanya saja, karena tak merujuk pada momen atau tanggal tertentu, penetapan tersebut pun dinilai tidak mempunyai makna maupun nilai historis.
Pada 24-28 Juli 1964 dalam Sidang Kowani yang digelar di Jakarta, muncul beragam usulan tentang waktu yang tepat untuk peringatan hari anak-anak Indonesia. Pemerintah akhirnya menetapkan Hari Anak Indonesia digelar pada 1-3 Juni bersamaan dengan peringatan Hari Anak Internasional tanggal 1 Juni.
Namun, Kowani mengusulkan agar Hari Anak Indonesia dihelat pada waktu berbeda. Diusulkanlah 6 Juni sebagai tanggal peringatan. Itu karena 1 Juni bersamaan dengan tanggal lahir Presiden Soekarno (1 Juni 1901) yang kemudian juga diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.