Tenang, Stok Beras Aman hingga Akhir Tahun

Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi mengatakan pihaknya akan berkonsentrasi penuh untuk menjaga ketersedian produksi beras seusia dengan target dari tahun ke tahun

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2022, 13:21 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2022, 13:21 WIB
Mengintip Infrastruktur Pengolahan Beras Modern Bulog di Karawang
Pekerja mengemas beras yang diolah secara modern dengan mesin Modern Rice Milling Plant (MRMP) di Karawang, Jawa Barat, Rabu (21/9/2022). Infrastruktur MRMP ini terdiri dari mesin pengering (dryer), unit penggilingan padi (RMU) sebagai mesin konversi gabah menjadi beras, dan dilengkapi teknologi penyortir warna (color sorter). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi mengatakan pihaknya akan berkonsentrasi penuh untuk menjaga ketersedian produksi beras seusia dengan target dari tahun ke tahun.

Dia menjelaskan walaupun ada situasi dan permasalahan yang terjadi pada distribusi dan produksi beras. Namun dia menghimbau kepada masyarakat tak perlu khawatir karena untuk tahun ini ketersedian beras sudah cukup.

"Seperti yang sudah kita rapatkan, kami sampaikan mengenai beberapa permasalahan yang sampai saat ini kami sedang cari jalan keluarnya. Kalau dari sisi pricing, atau sisi harga. Pertama selama di petani ini selalu harganya mencukupi untuk petani, tapi katakan misalnya petani untung, tentu masyarakat keberatan dengan harganya meski HET (Harga Eceran Tertinggi) sudah kami tetapkan," ujar Harvick dalam konferensi pers, di pasar Induk Cipinang, Jakarta, Senin (3/10).

Dia bersama stakeholder akan terus mencari jalan keluar untuk memastikan produksi beras akan tercukupi."Pertama juga ada pak menteri karya yang memantau harga, maka sangat membantu sekali, dan dari bapanas kami, dan bulog juga terus membantu, dan ini adalah salah satu bukti bahwa kami hadir ditengah masyarakat pagi hari ini untuk memberikan masukan yang benar," jelas dia.

Sementara di sisi lain, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menjelaskan kenaikan beras memberikan kontribusi terhadap inflasi sebesar 3,33 persen. Jadi apabila kenaikan beras mulai dari Rp 10 hingga Rp 100, masyarakat miskin akan sangat terdampak.

"Pak Presiden (Jokowi) hampir setiap hari ini ditelepon soal beras," ujar Zulhas.

 

Harga Beras Naik

Peluncuran Operasi Pasar di Pasar Induk Cipinang
Petugas menurunkan beras jenis medium saat Operasi Pasar Beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (22/11). Perum Bulog dan PT Food Station hari ini menggelar operasi pasar beras medium seharga Rp 8.500 per kg. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Harga beras dibandingkan tahun lalu pada bulan Agustus hingga September rendah. Namun pada tahun 2022 di bulan Agustus justru harga beras saat ini malah naik.

"Dan memang kenyataannya dibanding tahun lalu yang seharusnya bulan Agustus, September ini padahal harga rendah. Justru ini terbalik malah Agustus September ini harga beras naik," terang Zulhas.

Lebih lanjut, Zulhas mengungkapkan kenaikan harga beras juga dikarenakan rebutan gabah sehingga permintaan beras meningkat cukup signifikan.

 

Mendag: Agustus-September 2022 Harga Beras Naik

Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi pada hari ini, Senin (3/10) di Jakarta.
Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi pada hari ini, Senin (3/10) di Jakarta. (Dok. Kemendag)

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan stok beras secara nasional aman dengan harga yang terjangkau. Pemerintah memastikan stabilitas harga beras nasional tetap terjaga. Sejumlah langkah strategis seperti operasi pasar dan penyerapan gabah petani telah dilakukan.

Untuk menghadapi berbagai kemungkinan, Pemerintah terus mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan secara nasional.

Penegasan tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi pada hari ini, Senin (3/10/2022) di Jakarta.

Turut hadir pada peninjauan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Kepala Perum Bulog Budi Waseso, serta Ketua Komisi IV DPR RI Sudin. Pada kegiatan ini, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra.

"Beras pengaruhnya terhadap inflasi tinggi sekali. Oleh karena itu, Pemerintah terus mengecek stok di pasar, salah satunya Pasar Induk Beras Cipinang. Memang kenyataannya, Agustus-September harga beras naik. Salah satunya disebabkan kenaikan harga gabah," ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menyebut, Pemerintah telah melakukan beberapa langkah. Salah satunya dengan memenuhi permintaan pasar.

"Kita memenuhi pasar, tidak hanya di Pasar Induk Cipinang, tetapi juga seluruh tanah air," tandasnya.

Mendag Zulkifli Hasan berharap Pemerintah Daerah merespons dengan cepat gejolak harga barang kebutuhan pokok. Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan kepala daerah untuk terus memantau harga barang kebutuhan pokok, seperti beras.

"Berapapun gejolak harga yang terjadi di pasar, Pemerintah Daerah diharapkan tetap menjaga sesuai harga standar. Misalnya dengan subsidi harga sehingga harga tidak bergejolak," imbuh Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga mengungkapkan, Pemerintah akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar harga beras dapat terkendali, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

"Diharapkan operasi pasar dilakukan serempak di seluruh tanah air, terutama di daerah yang mengalami kenaikan signifikan agar harga terkendali," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya