Saran Sri Mulyani Soal Teknologi Digital: Kalau Tak Mampu Melawan Maka Jadikan Kawan

Pengembangan ekonomi digital dengan melibatkan potensi penduduk usia produktif Indonesia menjadi peluang dan kunci percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2022, 15:15 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2022, 15:15 WIB
Paripurna Pengesahan RUU APBN 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) menyampaikan laporan pemerintah terkait RUU APBN 2023 saat Rapat Paripurna DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/9/2022). Agenda rapat paripurna kali ini adalah pembicaraan tingkat II/pengambilan keputusan atas RUU tentang APBN tahun anggaran 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai Pusat Pembinaan Profesi Keuangan menyelenggarakan agenda tahunan Profesi Keuangan Expo (PKE) 2022. Acara ini berlangsung pada 10 hingga 14 Oktober 2022.

Profesi Keuangan Expo ini sudah digelar empat kali termasuk tahun ini. Expo ini bertujuan untuk mendekatkan profesi keuangan kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat umum seperti pelaku usaha, pengguna jasa profesi keuangan, instansi pemerintah pusat dan daerah, akademisi, serta mahasiswa.

Dalam pembukaan PKE 2022, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, ekonomi digital merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini telah berkembang sangat pesat.

Dia mencatat, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar USD 70 miliar. Angka ini akan terus berkembang dan diperkirakan mampu mencapai USD  146 miliar di 2025. Selain itu, 40 persen pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara ada di Indonesia.

“Pengembangan ekonomi digital dengan melibatkan potensi penduduk usia produktif Indonesia menjadi peluang dan kunci percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional secara berkelanjutan,” tutur Sri Mulyani dalam sambutannya di acara Pembukaan Profesi Keuangan Expo 2022, Senin (10/10/2022).

Ia melanjutkan, saat ini perekonomian Indonesia masih mencoba bangkit usai dihantam pandemi covid-19. Ini adalah proses yang sangat menantang. Meskipun mampu mencetak angka 5,44 persen di kuartal II kemarin, tetapi ke depan masih banyak risiko baru yang muncul. 

Contohnya adalah ketegangan geopolitik di Eropa, yang telah menimbulkan banyak sekali dampak negatif, dari mulai krisis pangan, krisis energi, hingga krisis keuangan.

Keuangan negara melalui APBN hadir sebagai sockaxober akan terus menggunakan instrumen fiskal agar mampu melindungi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

“Ini adalah sebuah tantangan tidak mudah, oleh karena itu saya ingin mengajak seluruh profesi keuangan untuk ikut sama menjaga sektor keuangan dengan bersikap waspada dan profesional. perkembangan dunia yang akan sangat bergejolak atau volatile tentu perlu diwaspadai, namun tidak berarti kita gentar, Indonesia tetap optimis namun waspada,” tutur Sri Mulyani.

 

Revolusi Ekonomi Digital

Menkeu raker dengan Banggar DPR
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja pemerintah dengan Banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Rapat tersebut membahas postur sementara RUU APBN TA 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ekonomi digital tentu juga tidak hanya identik dengan startup dan e-commerce, namun ini juga mencakup berbagai entitas sebelumnya well establish dengan cara konvensional, sekarang beralih ke digital. Perbankan misalnya, meskipun sudah lama memberi layanan berbasis internet, sekarang harus melakukan inovasi memberikan pelayanan melalui platform digital.

“Semua pasti ingat revolusi industri yang pertama, memiliki icon mesin yang memicu perubahan luar biasa di dalam seluruh kehidupan manusia. Bermula ditemukannya mesin hitung pada masa perang dunia yang menjadi alat untuk proses data yang saat ini kita kenal sebagai komputer dan sebagainya” tuturnya.

"Saat ini banyak yang membicarakan mengenai revolusi jilid 4, yang ditandai internet of things, big data dan aktivis intelijen, ini memungkinkan basis data yang ada diolah dengan logika artifisial intelijen, sehingga mendapatkan perintah secara otomatis," kata Sri Mulyani.

Menghadapi perubahan yang luar biasa, Kementerian keuangan juga menerapkan perubahan- perubahan internal, seperti Paperlestation, dan menerapkan platform digital, untuk mengintegrasikan seluruh proses bisnis.

“dari melalui tata persuratan, administrasi kantor hingga pelayanan kepada pihak eksternal, penggunaan office automation, cash management system dari perbendaharaan, juga Indonesia single windows adalah kementerian keuangan memudahkan proses transformasi digital untuk lebih baik dalam pelayanan”

 

Jadikanlah Kawan

Tidak hanya itu kementerian keuangan juga membuat banyak terobosan termasuk didalamnya teknologi digital yang dapat menghemat anggaran secara signifikan.

Teknologi digital tidak terlepas dari bagaimana manusia dan bangsa memposisikan menggunakan dan meningkatkan kemampuan serta memanfaatkan.

“Jika tidak bisa melawan maka jadikanlah kawan, itulah yang harus kita sikapi arus perubahan akibat teknologi digital”. kata dia. 

Pembangunan ekonomi jelas merupakan suatu upaya terus menerus yang akan dihadapkan berbagai macam tantangan. Ekonomi dalam hal ini perlu memperhatikan aspek lingkungan, pembangunan ekonomi harus berkelanjutan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya