Pandemi Covid-19 Sudah Terkendali, tapi Badai Ekonomi Justru Makin Besar

Sri Mulyani mengatakan, meskipun pandemi Covid-19 telah terkendali, tantangan lain yang harus dihadapi adalah harga komoditas utama dunia yang sangat mempengaruhi kesehatan ekonomi di berbagai negara masih relatif tinggi.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Okt 2022, 20:28 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2022, 15:20 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA Oktober 2022, Jumat (21/10/2022).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA Oktober 2022, Jumat (21/10/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Covid-19 semakin terkendali. Namun, ternyata badai ini belum selesai. Sektor keuangan masih harus menghadapi tantangan baru harga komoditas global yang masih bergejolak (volatile) dan penuh dengan ketidakpastian.

“Kondisi Covid-19 yang merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam 3 tahun terakhir, kita melihat bahwa perkembangan dari pandemi semakin terkendali,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Oktober 2022, Jumat (21/10/2022).

Kata Menkeu, beberapa negara seperti di Amerika Serikat (AS) telah menyampaikan pandemi Covid-19 sudah berakhir. Menurut dia, ini suatu transisi yang cukup baik walaupun tentu harus tetap waspada muncul varian-varian baru.

“Indonesia juga dalam posisi yang semakin bisa terkontrol. Seperti yang saya sampaikan pada periode sebelumnya, krisis atau risiko sekarang beralih dari pandemi ke risiko di bidang ekonomi dan keuangan, terutama lingkungan global yang makin bergejolak,” ujarnya.

Dari sisi komoditas, kata Sri Mulyani, harga dari komoditas-komoditas utama dunia yang sangat mempengaruhi kesehatan ekonomi di berbagai negara masih relatif dalam posisi tinggi, namun volatilitasnya sangat tinggi.

“Mulai dari harga gas yang meningkat kemudian merosot dan naik lagi dan merosot,” imbuh Menkeu.

Harga gas pernah di kisaran USD 5,68 per MMBtu, lalu sempat naik USD 9,40 per MMBtu dan turun kembali ke USD 6,44 per MMBtu. Sementara harga batubara masih bertahan di sekitar USD 400 per metrik ton, meskipun sempat turun sedikit di bawah USD 400.

 

Komoditas Lain

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA Oktober 2022, Jumat (21/10/2022).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA Oktober 2022, Jumat (21/10/2022).

Selanjutnya, harga minyak dalam hal ini juga mengalami penurunan dari harga yang pernah mencapai USD 126 per barrel ke USD 90,8 per barrel. Untuk, CPO juga mengalami penurunan yang cukup drastis dalam 1-1,5 bulan terakhir, yaitu pernah dari USD 1.676 per ton ke USD 720,5 per ton dan naik lagi ke USD 817,1 per ton.

Untuk harga gandum juga mengalami penurunan, dari USD 1.224 per bushels menjadi USD 850,1 per bushels. Begitu juga dengan harga soybean mengalami penurunan namun masih bergejolak, dan dari sisi harga jagung yang sempat turun kini sekarang merambat naik kembali, sebelumnya USD 582,5 per bushels menjadi USD 682 per bushels.

“Poinnya adalah bahwa harga komoditas ini masih sangat tidak pasti, cenderung tinggi karena memang faktor yang mempengaruhinya yaitu geopolitik, seperti terjadinya perang yang mengganggu sisi pasokan, mengganggu sisi distribusi, cenderung membuat harga dari komoditas-komoditas ini menjadi tinggi dan mudah sekali bergejolak,” ujar Menkeu.

Dari ketidakpastian harga-harga komoditas tersebut, menyebabkan inflasi karena adanya kenaikan dari harga-harga umum di berbagai negara.

“Ini yang kemudian muncul dalam bentuk inflasi yaitu kenaikan dari harga-harga umum di berbagai negara,” pungkas Menkeu.

Wapres Ma'ruf Amin: Kita Negara Kaya Komoditas Tapi Tak Bisa Memasarkan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan perlu langkah intensif untuk mendorong kenaikan cakupan layanan air bersih nasional. (Dok. BPMI, Setwapres)

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut kalau Indonesia kaya dengan beragam komoditas. Namun, masih belum ada yang menghubungkan komoditas yang dimiliki dengan pasar. Hal ini menjadi kendala dan membuat penerimaan negara menjadi kecil.

Oleh sebab itu, Ma'ruf Amin melihat perlu adanya pembentukan global hub sebagai sarana pemasaran dari komoditas yang dimiliki oleh Indonesia sehingga bisa dijual ke berbagai negara.

"Kita itu negara yang kaya, yang memiliki banyak komoditi, banyak produk yang kita miliki, itu memang yang diberikan kepada kita dan banyak, ini tidak semua negara sama diberi oleh Allah," kata dia dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022, di Jakarta Convention Center, Kamis (6/10/2022).

Indonesia memiliki pasokan rempah yang sangat banyak. Bahkan digadang jadi pusat rempah dunia. Di sisi lain, banyak potensi di sektor perkebunan, pertambangan, hingga produk jadi seperti busana.

"Ada produk rempah, kita diberi oleh Allah rempah yang di luar (negeri) tidak ada. Jalur rempah ini dihidupkan, jangan jalur sutra yang hidup, tapi jalur rempah yang harus kita hidupkan. Kita punya pertanian, perkebunan, kelautan, pertambangan dan produk fashion dan sebagainya," ujarnya.

"Tetapi tidak ada yang menghubungkan tidak ada yang mendorong mereka untuk memasarkan menghilirasi. Peran ini yang saya dorong saya katakan ini adalah peran hamzah washal," tambah dia.

 

Arti Hamzah Washal

Hamzah washal yang dimaksudnya merupakan analogi dari huruf hamzah yang ada dalam ayat Al-Quran. Menurutnya, hamzah washal ini bisa disebut sebagai penyambung atau hub.

Dalam konteks hub internasional dan komoditas, Wapres Ma'ruf Amin ingin ada sosok atau pihak yang bisa menjadi penghubung dari beragam komoditas yang potensial di Indonesia.

"Saya ingin tekankan beberapa pesan untuk bisa capai target-target yang bisa beri efek ganda, akselerasi dan penguatan global halal hub, sebagai pusat hamzah washal. ini banyak bertanya? apa hamzah washal? ituhuruf hamzah yang bisa menghubungkan antara kalimat dengan kalimat sehingga menjadi untaian kata yang indah," bebernya.

 

INFOGRAFIS JOURNAL_Lonjakan Harga Pangan di DKI Jakarta
INFOGRAFIS JOURNAL_Lonjakan Harga Pangan di DKI Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya