Begini Atur Keuangan untuk Pebisnis Pemula, Biar Usaha Makin Untung!

Mengatur keuangan merupakan langkah yang krusial.

oleh Fachri pada 05 Nov 2022, 09:00 WIB
Diperbarui 04 Nov 2022, 14:27 WIB
Bisnis Pemula.
Ilustrasi pebisnis pemula. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Mengatur keuangan merupakan langkah yang krusial. Entah kalian berstatus sebagai mahasiswa, pekerja kantoran, atau bahkan ingin menjadi pebisnis. Semua status tersebut mengharuskan kalian untuk mengatur keuangan.

Terkhusus ketika kalian ingin menjadi pebisnis. Ketika kalian sudah memiliki produk yang ditawarkan ke calon pembeli atau konsumen dan mereka membelinya, otomatis cash flow akan berjalan. Di fase itu, kalian jangan asal gerak ya!

Soalnya, ada berbagai langkah yang harus dilakukan, salah satunya me-manage keuangan bisnis kalian. Dengan tepatnya kalian manage keuangan, itu bisa menjaga keberlanjutan bisnis hingga memaksimalkan keuntungan yang didapat lho!

Nah, mau tahu langkah apa saja untuk mengatur keuangan secara tepat as a seller pemula? Ikuti langkah-langkah di bawah ini ya!


Langkah-Langkah

1. Target Budgeting

Langkah pertama yang kalian harus lakukan adalah mengatur target budgeting dalam setiap pemasukan atau pengeluaran dalam bisnis. Langkah tersebut berguna untuk meminimalisir kerugian yang akan didapat lho. 

Selain itu, dengan menargetkan budgeting, memudahkan kalian dalam menyusun rencana jangka pendek, menengah, dan panjang dari sebuah bisnis.

2. Susun Laporan Keuangan

Proses pembukuan seperti ini sangat penting dalam perjalanan sebuah bisnis. Laporan keuangan akan merekap data keseluruhan informasi keuangan dari pengeluaran hingga pemasukan yang didapat. 

Laporan keuangan juga bisa menjadi alat untuk mengumpulkan beragam informasi guna mengambil keputusan bisnis di waktu yang akan datang.

3. Siapkan Dana Cadangan

Yang namanya bisnis, tak semulus jalan tol bukan? Pasti ada aja tantangan yang akan dihadapi. Entah penjualan turun atau ada permasalahan dengan supplier produk yang kalian tawarkan. 

Untuk meminimalisir kerugian dari hal itu, kalian harus menyiapkan dana cadangan untuk menambalnya ya! Usahakan siapkan 20 hingga 30 persen dari jumlah aset usaha yang dimiliki.

4. Pilih Lazada Sebagai Platform Penjualan

Ketika ketiga langkah di atas sudah kalian persiapkan dengan matang, saatnya meluncur ke pasar rill-nya. Di fase ini, kalian juga jangan asal pilih platform untuk memasarkan produk kalian ya! 

Salah satu yang bisa kalian andalkan adalah Lazada. Kenapa? Ya, karena ketika kalian menjadi seller di Lazada, ada banyak keuntungan yang didapatkan. Mulai dari proses pendaftaran menjadi seller yang mudah dan cepat karena bisa langsung berjualan hingga fleksibilitas dalam menarik saldo penjualan.

Yang menariknya, selain bisa berjualan sebagai seller di Lazada setiap hari, kalian juga bisa tarik saldo setiap hari juga lho! Itu fleksibilitas ketika kalian berjualan di Lazada. Dengan begitu, kalian bisa dengan mudah mengatur arus keuangan. 

Eits, dalam sehari, kalian bisa tarik saldo minimal Rp10 ribu hingga Rp1 miliar ya di Lazada. Tapi ingat, hanya pemilik toko dan satu kali dalam sehari tarik saldo di Lazada serta membutuhkan 1-2 hari kerja.

Memudahkan kalian banget bukan? Apalagi jika kalian butuh dana darurat untuk bayar supplier atau bayar karyawan, semua kejadian tersebut bisa kalian antisipasi secara mudah dan cepat dengan tarik saldo tiap hari di Lazada! So, tunggu apa lagi? Saatnya daftar jadi seller di Lazada ya!

 

(*) 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya