Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin menyampaikan Indonesia tengah mempersiapkan proyek-proyek strategis yang melibatkan pengembangan energi baru dan teknologi pintar dalam mencapai target net zero emission (NZE) tahun 2060.
"Indonesia kini bersiap untuk mempersiapkan proyek-proyek strategis yang melibatkan pengembangan energi baru dan teknologi pintar untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih awal," kata Rachmat dikutip dari Antara, Rabu (14/12/2022)
Baca Juga
"Saat ini kami bergerak maju untuk mempromosikan pembangunan hijau dan masa depan yangcerdas, kami ingin mengundang Siemens untuk berpartisipasi dalam sektor-sektor tersebut," lanjut dia.
Advertisement
Ia juga menuturkan, dalam proses menuju net zero emission 2060 atau lebih cepat, Indonesia telah mengupayakan transisi energi fosil ke energi listrik dalam transportasi, mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) yang bersih, melakukan co-firing bio massa di sejumlah PLTU, elektrifikasi industri.
Kemudian, lanjut dia, dalam mencapai NZE, Indonesia membutuhkan peran serta dukungan dari negara lain terutama terkait dengan transfer teknologi dan investasi.
"Kami perlu dukungan dari negara lain dalam mencapai net zero emission, terutama tentang teknologi dan investasi, sangat banyak investasi yang potensial di Indonesia," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia Lamine Jendoubi menuturkan, teknologi dan digitalisasi mampu menjadi kunci pendongkrak mendukung infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, termasuk membantu mencapai target NZE.
"Teknologi merupakan pengungkit dan digitalisasi adalah kunci yang memungkinkan transisi menuju infrastruktur pintar. Infrastruktur pintar adalah infrastruktur yang efisien dan berkelanjutan," ungkap Jendoubi.
2 BUMN Ini jadi Kunci Indonesia Capai Target Net Zero Emission 2060
Pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang. ReforMiner menilai peta jalan Net Zero Emission Indonesia sebagaimana tertuang dalam Kepmen KLHK No.168/Menlhk/PTKL/PLA.1/2/ 2022 telah cukup berimbang.
Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, mengatakan penetapan target waktu dan sektor-sektor mana saja yang digunakan sebagai instrumen dalam mencapai target menggambarkan bahwa pemerintah telah mempertimbangkan berbagai aspek, terutama menyeimbangkan aspek ekonomi dan keberlanjutan pasokan energi di dalam upaya mencapai NZE.
Berdasarkan informasi yang telah berkembang, diketahui bahwa sektor energi akan menjadi salah satu instrumen utama dalam mencapai target NZE.
“Dalam kaitannya dengan hal tersebut, sebagai BUMN, Pertamina dan PLN kemungkinan akan menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam upaya mencapai target NZE di sektor energi,” kata Komaidi, dikutip dalam catatannya yang berjudul Peta Jalan Net Zero Emission dan Ketahanan Ekonomi-Energi Indonesia, Senin (31/10/2022).
Menurutnya, dalam mencapai target NZE di sektor energi, Pertamina kemungkinan akan menjadi salah satu pihak yang berperan penting. Berdasarkan informasi yang ada, hingga tahun 2060 Pertamina menargetkan akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 81,4 juta ton CO2e.
Maka dalam upaya mencapai target NZE pada kegiatan usaha hulu migas di dalam negeri, Pertamina kemungkinan juga akan menjadi pihak yang diandalkan. Pertamina tercatat berkomitmen melakukan kegiatan operasi produksi migas dengan lebih ramah lingkungan.
“Pertamina tercatat sebagai perusahaan migas yang paling aktif dalam upaya penerapan CCS/CCUS dalam kegiatan hulu migas. Dari 15 studi CCS/CCUS di Indonesia, sekitar 80 persen diantaranya dikerjakan oleh Pertamina,” ujarnya.
Untuk sektor kelistrikan, terutama melalui PLN akan menjadi kunci dalam pencapaian target NZE di sektor energi. Berdasarkan informasi yang ada, penurunan emisi gas rumah kaca terbesar di sektor kelistrikan ditargetkan akan berasal dari pembangkit listrik.
Advertisement
Emisi di Sektor Energi
Emisi sektor energi yang pada tahun 2060 ditargetkan sebesar 401 juta ton CO2e akan berasal dari penggunaan energi pada sektor industri, transportasi, komersial, rumah tangga, dan sektor lainnya. Sementara pada tahun 2060 pembangkit listrik di Indonesia ditargetkan telah mencapai NZE.
“Jika mencermati peta jalan NZE sektor energi yang ada, pencapaian NZE pada sektor kelistrikan kemungkinan akan dilakukan dengan menyeimbangkan antara porsi pembangkit berbasis fosil dengan pembangkit berbasis EBT. Kapasitas pembangkit berbasis fosil dikurangi secara bertahap, sementara kapasitas pembangkit berbasis EBT ditambah secara bertahap,” jelasnya.
ReforMiner menilai, untuk dapat merealisasikan target NZE sebagaimana di atas, Pertamina dan PLN memerlukan dukungan fiskal dan non fiskal.
Dalam jangka waktu tertentu, pengembangan EBT untuk menggantikan bisnis fosil yang telah dijalankan oleh kedua perusahaan akan memerlukan tambahan investasi baru dan sampai dengan skala ekonominya terpenuhi harga jual EBT berpotensi menjadi relatif lebih mahal.
“Pemberian insentif fiskal dan bentuk dukungan kebijakan lain sampai dengan skala ekonomi bisnis EBT terpenuhi sangat diperlukan,” pungkasnya.