Liputan6.com, Jakarta Miliarder India Gautam Adani yang sedang dirundung skandal akhirnya mendapat kabar baik. Setelah berminggu-minggu harga saham perusahaan publiknya anjlok, yang bernaung di bawah Adani Group, grup tersebut mengumumkan adanya investasi USD 1,9 miliar di empat perusahaan publiknya.
Kesepakatan itu menyebabkan saham Adani reli yang meningkatkan kekayaan bersih Gautam Adani sebesar USD 3,8 miliar menjadi USD 42,7 miliar pada hari Jumat pekan lalu. Meski angka ini masih jauh dari puncaknya sebesar USD 158 miliar pada September 2022.
Baca Juga
Melansir laman Forbes, Senin (6/3/2023), orang di balik kesepakatan itu adalah Rajiv Jain. Dia adalah Pendiri, Ketua dan Kepala Investasi dari perusahaan manajemen aset GQG Partners yang berbasis di Fort Lauderdale, Florida.
Advertisement
Seperti Adani, dia juga seorang miliarder. Menurut pengajuan GQG di Bursa Efek Australia, di mana ia go public pada Oktober 2021, Jain memiliki 69 persen saham perusahaan dengan nilai sekitar USD 2 miliar.
Jain mendirikan GQG pada tahun 2016 dan telah mengembangkan aset yang dikelolanya menjadi USD 92 miliar, dengan memegang beberapa perusahaan dunia seperti produsen minyak ExxonMobil dan Petrobras, serta raksasa tembakau Philip Morris dan British American Tobacco.
Diketahui jika GQG membeli saham di empat perusahaan Adani: Adani Ports, Adani Green Energy, Adani Transmission dan Adani Enterprises, menurut pernyataan dari Adani Group.
Keempat saham perusahaan tersebut menguat setelah kesepakatan diumumkan, dengan saham Adani Enterprises naik 17 persen, sangat kontras dengan penurunan harga saham selama berminggu-minggu yang didorong laporan Hindenburg.
Firma Jain berinvestasi di perusahaan Adani. Di mana perusahaan memegang berbagai dana pensiun dan klien institusional.
Ini termasuk hampir USD 480 juta melalui Goldman Sachs GQG Partners International Opportunities Fund. Kemudian aset kelolaan USD 25 miliar atas nama aset Goldman Sachs.
“Saya senang telah memulai posisi di perusahaan Adani. Perusahaan Adani memiliki dan mengoperasikan beberapa aset infrastruktur terbesar dan terpenting di seluruh India dan di seluruh dunia,” kata Jain dalam pernyataannya.
Dia menambahkan jika Gautam Adani dikenal sebagai pengusaha terbaik di generasinya.
Pada hari Rabu, Mahkamah Agung India meminta regulator pasar saham negara itu, Dewan Sekuritas dan Bursa India (SEBI), untuk membuka penyelidikan terhadap Adani Group untuk menyelidiki dugaan manipulasi saham dan kegagalan untuk mengungkapkan transaksi dengan pihak terkait.
Forbes sebelumnya melaporkan beberapa transaksi yang melibatkan dana lepas pantai di Singapura dan Siprus yang terkait dengan Vinod Adani, kakak laki-laki Gautam, yang tampaknya dirancang untuk menguntungkan Grup Adani dan semakin memperkuat tuduhan Hindenburg tentang leverage tersembunyi dan penyimpangan akuntansi di dalam Grup Adani.
GQG Berinvestasi ke Grup Adani
Melansir laman straitstimes, GQG mengambil 3,4 persen saham di Adani Enterprises senilai sekitar USD 662 juta.Kemudian 4,1 persen di Adani Ports senilai USD 640 juta.
Selain itu, 2,5 persen Adani Transmission senilai USD 230 juta, dan 3,5 persen di Adani Green Energy senilai USD 340 juta .
Jain mengatakan bahwa sebagai investor di perusahaan infrastruktur, pihaknya telah mengikuti Adani selama enam tahun. “Pandangan kami adalah aset ini tidak akan rendah selamanya,” kata dia kepada Reuters.
Sebelum berinvestasi, GQG melakukan "pendalaman sendiri" sebagai bagian dari uji tuntas, termasuk percakapan dengan vendor, bankir, dan mitra grup, kata Jain.
“Kami sebenarnya tidak setuju dengan laporan (Hindenburg),” katanya, seraya menambahkan bahwa perusahaan infrastruktur tunduk pada regulasi yang ketat sehingga risiko penipuan rendah.
Sementara itu, Chief financial officer Adani Group Jugeshinder Singh juga mengatakan, “Transaksi ini menandai berlanjutnya kepercayaan investor global terhadap tata kelola, praktik manajemen, dan pertumbuhan portofolio perusahaan Adani.”
Kepala Riset ProfitMart Securities Avinash Gorakshakar berkata, “Untuk jangka pendek, ini pasti akan menjadi sentimen positif yang besar untuk saham Adani. Namun dalam jangka panjang, pasar akan melihat bagaimana pertumbuhan akan datang.”
Advertisement