Sri Mulyani Raih Gelar Kehormatan Honoris Causa Doctor of Laws dari Australia National University

Menkeu Sri Mulyani menegaskan bahwa gelar kehormatan yang diberikan oleh Australia National University diterima dengan segenap kerendahan hati, tapi di sisi lain memiliki tanggung jawab yang besar menyertainya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Des 2023, 14:36 WIB
Diterbitkan 12 Des 2023, 14:30 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerima gelar kehormatan Honoris Causa, Doctor of Laws, oleh Australia National University (ANU), pada hari ini, Selasa (12/12/2023). (Dok Kemenkeu)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerima gelar kehormatan Honoris Causa, Doctor of Laws, oleh Australia National University (ANU), pada hari ini, Selasa (12/12/2023). (Dok Kemenkeu)

Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi gelar disandang oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Kali ini, Sri Mulyani meraih gelar kehormatan Honoris Causa, Doctor of Laws, oleh Australia National University (ANU).

Australia National University memberikan gelar ke Sri Mulyani sebagai pengakuan atas kontribusi dan kerja keras Menkeu yang luar biasa dalam pembangunan ekonomi, baik di Indonesia maupun Internasional.

“Saya merasa sangat tersanjung atas penganugerahan gelar kehormatan bergengsi dari Australian National University (ANU) ini. Pengakuan Anda atas kontribusi saya merupakan sumber dorongan yang luar biasa, dan saya sangat berterima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada saya hari ini,” ungkap Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Selasa (12/12/2023). 

Ia mengatakan, penghargaan tersebut bukan semata-mata berasal dari pencapaian pribadi, tetapi juga merupakan hasil kerja sama dan dedikasi semua pihak, termasuk lebih dari 78 ribu staf berdedikasi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Saya mendapat kehormatan untuk mengabdi pada Indonesia, negara yang saya cintai tanpa henti dan tanpa syarat Jalan yang kita tempuh bersama sebagai sebuah bangsa penuh dengan tantangan, kemenangan, dan yang terpenting, komitmen teguh terhadap kesejahteraan ekonomi negara kita yang besar ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, Menkeu menceritakan perubahan besar dan transformasi ekonomi yang telah dialami Indonesia, mulai dari serangkaian krisis ekonomi dan pandemi, hingga cita-cita mewujudkan visi Indonesia emas tahun 2045.

“Pengalaman adalah guru terbaik dan pengalaman terburuk memberikan pelajaran terbaik,” ujar Menkeu.

 

Tanggung Jawab Besar

Menurut dia, ragam upaya pemerintah berupa rancangan dukungan fiskal yang baik di semua sektor, serta kolaborasi dan koordinasi yang erat dengan berbagai pihak merupakan cara Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global.

“Kepresidenan Indonesia di G20 pada tahun lalu dan kepemimpinan ASEAN pada tahun ini telah menjadi bukti penting kepemimpinan Indonesia yang kuat dalam mendorong hasil-hasil penting dan memperkuat kemitraan global, termasuk Kemitraan transisi energi dan dana pandemi,” ungkapnya.

Terakhir, Menkeu juga menegaskan bahwa gelar kehormatan ini diterima dengan segenap kerendahan hati, namun di sisi lain memiliki tanggungjawab yang besar menyertainya.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ANU dan juga Departemen Keuangan Australia yang terus memberikan persahabatan dan kemitraan yang kuat kepada saya secara pribadi, serta kepada Indonesia. Semoga Indonesia terus berkembang dan semoga perjalanan kita bersama membawa kemakmuran, inklusivitas, dan pertumbuhan berkelanjutan,” tutupnya.

Infografis 3 Skenario BBM Bersubsidi ala Menkeu Sri Mulyani. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Skenario BBM Bersubsidi ala Menkeu Sri Mulyani. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya