Jokowi Janji Tambah Subsidi Pupuk, BUMN Gercep Genjot Produksi dan Distribusi

Pada tahun 2023, alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 6,05 juta ton, dengan rincian pupuk urea sebesar 3,7 juta ton dan NPK sebesar 2,34 juta ton.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Des 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 15:50 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, melakukan kerjasama distribusi pupuk bersubsidi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI)
Pada tahun 2023, alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 6,05 juta ton, dengan rincian pupuk urea sebesar 3,7 juta ton dan NPK sebesar 2,34 juta ton. (dok: Ilyas)

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero), sebagai salah satu penyokong utama dalam produktivitas pertanian Tanah Air, siap melaksanakan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), terkait peningkatan alokasi subsidi pupuk.

Dengan kapasitas produksi yang mencapai 14,6 juta ton dan jaringan distribusi yang meliputi lebih dari 1.077 distributor serta 25.778 kios pupuk di seluruh negeri, perusahaan ini berkomitmen memenuhi tambahan ketersediaan pupuk subsidi untuk para petani.

Arahan ini disampaikan Jokowi saat kunjungan kerja di Pekalongan, 13 Desember 2023.

 

“Subsidi pupuknya akan saya tambah, karena suplai pupuknya juga ada. Berapanya nanti saya akan umumkan kalau saya sudah ketemu Menteri Keuangan. Sebentar semuanya itu dihitung kurangnya itu berapa saya akan minta untuk diselesaikan Menteri Keuangan," kata Jokowi.

Merespons hal ini, di tempat terpisah Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjawab bahwa perusahaan holding produsen pupuk tersebut siap memenuhi produksi dan distribusi pupuk seiring ada rencana pemerintah untuk menambah alokasi subsidi pupuk.

“Tentunya kami akan mendukung setiap langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan pupuk petani dan masa tanam yang sukses. Inisiatif ini akan kami jalankan sepenuhnya dengan kolaborasi bersama pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam rantai pasok pupuk. Bagi kami, pemenuhan ini tidak hanya sekadar tugas, melainkan sebuah amanat mulia bagi ketahanan pangan Indonesia,” tutur Rahmad.

Presiden Joko Widodo telah menegaskan niatnya untuk menambah alokasi subsidi pupuk, sebuah langkah yang akan mendukung petani dan pertanian secara keseluruhan.

Alokasi Pupuk Subsidi

Sebelumnya, pada 2023, alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 6,05 juta ton, dengan rincian pupuk urea sebesar 3,7 juta ton dan NPK sebesar 2,34 juta ton.

Pupuk Indonesia memang merupakan produsen pupuk terbesar di APAC & MENA (Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara). Didukung dengan 5 kawasan industri pupuk, termasuk di dalamnya 15 pabrik urea, 16 pabrik NPK, 3 pabrik ZA, dan fasilitas produksi pupuk lainnya, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk memastikan pemenuhan pupuk nasional, dengan distribusi yang efisien dan adil bagi para petani.

“Saat ini, kami menunggu hasil perhitungan yang dilakukan pemerintah terkait besaran tambahan subsidi pupuk. Ketika nanti sudah final, kami akan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk sesuai dengan arahan Bapak Presiden,” ucap Rahmad.

1.077 Distributor Bakal Salurkan Pupuk Subsidi di 2024

Pupuk Indonesia Siap Distribusikan 714.092 Ton Urea Dan NPK
Pekerja melakukan bongkar muat pupuk bersubsidi di Gudang Pupuk Lini III Sumur Pecung, Kota Serang, Banten (Liputan6.com/HO)

PT Pupuk Indonesia (Persero), sebagai perusahaan BUMN yang diberikan mandat dalam memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi, memiliki komitmen untuk dapat menyalurkan kebutuhan pupuk secara tepat sasaran kepada petani Indonesia.

Menyambut tahun 2024, Pupuk Indonesia telah bersiap untuk meyalurkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 yang sesuai dengan kebijakan pemerintah dan berfokus pada ketepatan waktu untuk petani yang terdaftar di e-Alokasi.

Komitmen ini tercerminkan melalui penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) pupuk bersubsidi tahun anggaran 2024 di Batam, Kepulauan Riau, Selasa dan Rabu tanggal 12-13 Desember 2023.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, menyatakan bahwa 1.077 distributor siap mendukung penyaluran pupuk bersubsidi di 2024. Distributor diharapkan memaksimalkan penyaluran dengan menjaga ketertiban administrasi dan kepatuhan aturan.

“Dengan sisa waktu 2 minggu menuju akhir tahun 2023, kami berharap distributor dapat mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi. Penyaluran ini diupayakan untuk tetap memperhatikan ketertiban administrasi dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, khususnya menjaga agar penyaluran berjalan dengan baik dan tepat sasaran," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Hingga 30 November 2023, Pupuk Indonesia telah berhasil menyalurkan sebesar 5,71 juta ton atau sekitar 94 persen dari total alokasi sesuai anggaran Pemerintah, yaitu 6,05 juta ton.

 

Kios Pengecer

Pupuk
PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat, hingga 20 April 2021, stok pupuk subsidi yang berada di gudang lini I (produsen) sampai dengan lini IV (kios resmi) sebanyak 2,2 juta ton. Jumlah ini mencukupi untuk kebutuhan selama enam minggu ke depan.

Dengan melihat keberhasilan ini, Pupuk Indonesia mengimbau seluruh distributor dan jaringan kios pengecer untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah.

Dalam proses penyalurannya, Pupuk Indonesia juga turut meminta para distributor dan jaringan kios pengecer untuk menerapkan sistem digitalisasi yang dikembangkan dan diimplementasikan  oleh Pupuk Indonesia, salah satunya aplikasi Rekan yang telah terintegrasi secara digital melalui Distributor Planning & Control System (DPCS), sehingga dapat dipantau secara real time dan memudahkan pengawasan.

“Kami berharap para distributor dapat mendukung program pemerintah, khususnya percepatan tanam, dengan menyiapkan stok dan menyalurkan pupuk sesuai aturan. Distributor yang tidak mematuhi dapat dihentikan. Kami akan mengawal dengan ketat penyaluran distribusi pupuk subsidi sesuai dengan kebijakan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022. Tujuannya, tentu agar kami dapat mengatasi isu-isu akan kelangkaan pupuk dan pupuk dapat diterima secara tepat sasaran,” tambah Tri.

 

 

infografis hari tani nasional
jumlah petani indonesia turun sejak tiga tahun terakhir (liputan6/yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya