Top 3: Pengemudi Ojol Tetap Minta THR, Tolak Skema Insentif

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengimbau perusahaan transportasi online dan jasa logistik untuk membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan 2024 kepada para ojek online (ojol) dan kurir paket logistik.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Mar 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2024, 06:30 WIB
FOTO: Minim Pengawasan, Ojol Masih Berkerumun saat Menunggu Penumpang
Pengemudi ojek online (ojol) memenuhi bahu jalan saat menunggu penumpang di kawasan Cililitan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Pemprov DKI Jakarta telah melarang ojol dan ojek pangkalan berkumpul lebih dari lima orang serta menjaga jarak sepeda motor minimal dua meter. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengimbau perusahaan transportasi online dan jasa logistik untuk membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan 2024 kepada para ojek online (ojol) dan kurir paket logistik.

Imbauan ini diatur dalam Surat Edaran Menaker Nomor M/2/HK.04/III/2024 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2024 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) pun tegas menolak konsep insentif bagi pengemudi ojek online (ojol) alih-alih memberikan tunjangan hari raya (THR). Konsep insentif itu dinilai berbeda dengan THR.

Artikel Asosiasi Pengemudi Ojol Tetap Minta THR dan Tolak Skema Insentif ini  menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Jumat (22/3/2024):

1. Asosiasi Pengemudi Ojol Tetap Minta THR, Tolak Skema Insentif Tawaran Grab dan Gojek

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) tegas menolak konsep insentif bagi pengemudi ojek online (ojol) alih-alih memberikan tunjangan hari raya (THR). Konsep insentif itu dinilai berbeda dengan THR.

Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan mengimbau perusahaan penyedia layanan transportasi online memberikan THR kepada mitra pengemudi, termasuk para kurir. Namun, pihak Grab hingga Gojek diketahui lebih memilih memberikan insentif bagi pengemudi di momen Lebaran 2024.

"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kami menolak aturan aplikator dalam pemberian insentif Lebaran. Karena pengemudi wajib menjalankan pekerjaan untuk mendapatkan insentif," kata Ketua SPAI Lily Pujiati, dalam keterangannya, Kamis (21/3/2024).

Baca artikel selengkapnya di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Puncak Arus Mudik Lebaran Jatuh Sabtu 6 April 2024, Siap-siap Macet!

H-2 Idul Fitri 1443H, Gerbang Tol Cikampek Masih Padat
Foto udara memeperlihatkan kendaraan pemudik terjebak kemacetan ketika hendak memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Pada H-2 Lebaran ini, sejumlah rekayasa lalu lintas masih diberlakukan di ruas tol trans jawa baik sistem contraflow hingga one way guna mengatasi kepadatan lalulintas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan puncak arus mudik Lebara 2024 akan jatuh pada H-4 atau Sabtu 6 April 2024. Sedangkan untuk arus balik Lebaran, Jasa Marga memperkirakan puncak arus balik jatuh H+5 atau Senin 15 April 2024.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, Jasa Marga memprediksikan pada puncak arus mudik lalu lintas akan mencapai 259 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama, naik 66,8 persen terhadap normal.

Sementara itu, untuk prediksi puncak arus balik akan jatuh pada H+5 atau Senin, 15 April 2024 dengan lalu lintas mencapai 300 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama, naik hingga 131 persen terhadap normal," ujar Lisye Octaviana dikutip dari Antara, Kamis (21/3/2024).

Baca artikel selengkapnya di sini


3. Potret Hanggar Terbesar Lion Air di Batam, Kulit Asal Garut Jadi Pelapis Kursi Pesawat

Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi di antara kursi-kursi pesawat yang sedang diperbaiki (Foto: Liputan6.com)
Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi di antara kursi-kursi pesawat yang sedang diperbaiki (Foto: Liputan6.com)

Bengkel pesawat itu letaknya hanya selemparan batu dari Bandara Hang Nadim. Namanya Batam Aero Technic (BAT), terbesar yang dimiliki Lion Air Group. Kompleks BAT memiliki luas 30 hektar, sudah dapat sertifikasi dari otoritas penerbangan internasional.

Fasilitas di dalam Batam Aero Technic ini antara lain untuk pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara atau maintenance, repair, overhaul (MRO). Berbagai pesawat bisa ditangani, termasuk Boeing, Airbus dan ATR.

Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi mengungkapkan, selain dari Indonesia, BAT juga melakukan reparasi kapal terbang dari sejumlah negara.

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya