Liputan6.com, Jakarta - Gempa kembali mengguncang, Tuban, Jawa Timur, pada Jumat 22 Maret 2024. Kekuatan gempa Tuban yang terjadi pada pukul 15.52 WIB mencapai magnitudo 6,5. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menjelaskan pusat gempa berada pada koordinat 5,76 Lintang Selatan (LS), 112.33 Bujur Timur (BT) atau 130 km Timur Laut Tuban, Jawa Timur.
Terkait gempa Tuban kemarin, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim) memastikan kondisi kelistrikan aman dan tidak terdampak. General Manager PLN UID Jawa Timur Agus Kuswardoyo mengatakan, sejak gempa pertama yang terjadi sekitar pukul 11.22 WIB, petugas PLN di lapangan telah melakukan pemantauan dan memastikan tidak ada jaringan maupun infrastruktur kelistrikan yang terdampak.
Baca Juga
"Petugas kami terus memantau kondisi kelistrikan di wilayah Tuban, Bawean, Surabaya dan sekitarnya pascagempa. Saat ini tidak ada jaringan listrik dan gardu yang terdampak gempa," ujar Agus dikutip dari Antara, Sabtu (23/3/2024).
Advertisement
Terkait gempa tersebut, PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika terjadi bencana. Warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter.
Untuk mengetahui informasi terkini atau menyampaikan aduan terkait kelistrikan, masyarakat dapat mengaksesnya melalui aplikasi PLN Mobile.
BMKG Tuban Catat 78 Kali Gempa Susulan, 6 Rumah Warga Rusak
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Jawa Timur menyebut 78 gempa susulan pascagempa yang terjadi di 130 kilometer timur laut Tuban.
"Sampai saat ini masih ada gempa susulan dan tercatat 78 kali gempa susulan sampai (Jumat) jam 19:42 WIB," kata Kepala BMKG Tuban Zem Irianto Padama, Jumat (22/3/2024).
Zem menyebut ada sebanyak tiga kali gempa yang dirasakan oleh masyarakat dan mengakibatkan rusaknya rumah. Pertama gempa utama berkekuatan magnitudo 6.0 dan gempa susulan ke-6 yang berkekuatan magnitudo 5.3. Lalu, gempa susulan yang ke-22 dengan magnitudo 6.5.
Sementara itu, Pusdalops BPBD Kabupaten Tuban menyebutkan gempa mengakibatkan kerusakan bangunan enam rumah warga rusak sedang yakni di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko.
Bangunan rumah roboh milik Sulaimi, serta sebuah Desa Sidokumpul, Kecamatan Bangilan yang dua tahun ditinggal pindah pemiliknya.
Selanjutnya rumah milik Dartuk di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, rumah milik Winarlin di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, rumah milik Darmuji di Desa Boncong, Kecamatan Bancar dan rumah milik Ratmin di Desa Lajolor, Kecamatan Singgahan.
Gempa juga mengakibatkan Klenteng Kwan Sing Bio Tuban beberapa genteng dan atap rusak dan beberapa rumah sakit di Tuban melakukan protokol evakuasi.
Advertisement
Korban Luka
Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, akibat gempa di Tuban hari ini sejumlah infrastruktur bangunan rusak.
"Untuk sementara ini data yang masuk selain bangunan, juga dilaporkan adanya korban luka akibat peristiwa itu," ucapnya.
"Dua orang sementara dilaporkan mengalami luka-luka, yang pertama Hasiah warga Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik, yang mengalami sobek di bagian kepala tertimpa genting roboh. Kemudian Mohayaroh warga Tanah Merah, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, yang mengalami luka di bagian kaki tertimpa material," katanya.
Saat ini, lanjutnya, pendataan masih terus berlangsung. Apalagi gempad dirasakan di beberapa kabupaten dan kota antara lain Pulau Bawean, Gresik (III-IV MMI), Surabaya, Tuban, dan Gresik (II-III MMI), kemudian Sidoarjo, Blitar, Madiun, Bojonegoro, Malang, Tulungagung, dan Lamongan (II MMI), serta Kediri (I MMI)
BPBD Jatim merinci dampak gempa antara lain tujuh rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, satu rumah rusak berat, dua sekolah terdampak, dua rumah sakit terdampak, satu pondok pesantren terdampak, dan satu kantor kepala desa juga terdampak gempa.