Ini Alasan Irjen Kementan Larang Lakukan Pertemuan Pegawai Kementan dan Penyedia Barang dan Jasa Secara Langsung

Menurut Setyo, para penyedia jasa atau yang hendak bekerja sama membantu Kementan dalam meningkatkan produksi dapat dilakukan sesuai ketentuan dengan langsung melalui Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS).

oleh stella maris diperbarui 05 Apr 2024, 12:29 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2024, 12:16 WIB
Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Setyo Budiyanto/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) dilarang untuk melakukan pertemuan dengan pihak penyedia barang dan jasa atau pengusaha. Hal itu diungkapkan oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Setyo Budiyanto, dengan tujuan untuk guna mengantisipasi terjadinya potensi pelanggaran. 

Menurut Setyo, para penyedia jasa atau yang hendak bekerja sama membantu Kementan dalam meningkatkan produksi dapat dilakukan sesuai ketentuan dengan langsung melalui Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS). 

"Kalau ada yang seperti itu (melakukan pertemuan) saya dapatkan, pihak internalnya saya kasih contoh, kemudian pihak eksternalnya nanti saya usulkan untuk di blacklist," ujar Setyo dalam Rapat Koordinasi Dukungan Sarana Produksi dan Alsintan, Rabu (3/4).

Mantan Direktur Penyidikan KPK itu juga mengingatkan untuk tidak berupaya mengakali atau menutup-nutupi pertemuan. Sebab dia meyakini semua yang dilakukan dalam ruang tertutup pasti dapat ditemukan. 

"Kalau memang harus dilakukan (pertemuan) harus ada para pihak lain yang mendampingi, paling tidak ajak pegawai yang lain, syukur-syukur saya yang diajak. Jadi saya tahu materi pembicaraannya apa dan apakah itu perlu dilakukan atau tidak," ujarnya. 

Lebih lanjut Setyo mengungkapkan, untuk meningkatkan produktivitas di Kementan diperlukan tata kelola yang baik. Oleh sebab itu dalam memenuhi kebutuhan harus berdasarkan kualitas bukan karena kedekatan, maupun lama atau tidaknya bekerja sama dengan Kementan. 

 

Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Setyo Budiyanto/Istimewa.

"Tetapi kalau memang ternyata faktanya bahwa memang (penyedia jasanya) bagus kualitasnya, produksinya, dan tidak ada kesalahan dalam proses ya enggak ada masalah," ujar Setyo. 

Setyo juga mengingatkan kepada semua pihak untuk berlaku sama dengan penyedia jasa yang tergolong baru asalkan sesuai ketentuan yang ada. Dia berharap hal tersebut dapat menjadi kultur yang baik di lingkungan Kementan. 

"Tujuan daripada pertemuan ini adalah meminimalisir segala potensi yang dapat menimbulkan masalah-masalah, masalah itu bukan hanya masalah hukum termasuk masalah administrasi. Artinya jangan sampai nanti pada saat ada audit dari BPK atau internal karena pintu masuk masalah hukum itu selalu berawal dari administrasi," katanya.

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memberi pelayanan maksimal terhadap siapa saja yang mau membantu pemerintah dalam meningkatkan produktivitas. Termasuk mereka yang datang dari kalangan pengusaha nasional.

Menurut Amran, pengusaha adalah mitra strategis yang dapat mendukung sektor pertanian berkembang secara pesat. Meski demikian, Mentan tak menampik masih ada pengusaha yang ingin berbuat curang. Namun, pengusaha semacam itu, akan langsung digiring ke jalur khusus pidana untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Dan kami katakan, kalau ada pegawai kami yang main-main, tolong dilaporkan secara tertutup. Pasti kami tindak tegas. Kemudian kalau bertamu, kita siapkan ruang pelayanan. Tidak boleh sendirian, Minimal tiga orang. Tetapi yang terpenting adalah kita layani dengan baik seluruh pengusaha yang mau bantu pemerintah meningkatkan produksi," ujar Mentan dalam Rapat Koordinasi Dukungan Sarana Produksi dan Alsintan, Rabu (3/4).

Menurut Amran, tidak boleh ada calo atau biasa disebut orang dalam hanya untuk memperlancar pengajuan maupun perizinan. Contoh-contoh seperti itu merupakan bagian dari kejahatan yang harus ditiadakan. Artinya, ke depan Kementan harus menjadi leader sebagai Kementerian terbaik dalam memberi berbagai pelayanan publik.

"Jangan main-main, jangan ada calo disini, calo tidak boleh berkeliaran. Untuk pengusaha langsung ke sistem saja, kan kita sudah pakai online OSS. Ke depan, Kementerian Pertanian harus terhormat, betul-betul clear dari apapun, khususnya pengadaan, oke," katanya.

Sekadar informasi, saat ini Kementan fokus pada peningkatan produksi padi dan jagung yang sempat tertunda akibat el nino panjang beberapa waktu lalu. Langkah konkretnya, Kementan juga menyiapkan benih gratis, pompanisasi hingga optimalisasi lahan rawa.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya