Mantan Petinggi Tokopedia Diangkat Jadi Country Manager Visa Indonesia

Jabatan terakhir Vira Widiyasari adalah sebagai pemimpin bisnis Financial Technology dan Payment di Tokopedia, salah satu platform e-commerce di Indonesia.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Mei 2024, 18:50 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2024, 18:50 WIB
Country Manager Visa Indonesia Vira Widiyasari. (Dok Visa)
Country Manager Visa Indonesia Vira Widiyasari. (Dok Visa)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pembayaran digital Visa menunjuk Vira Widiyasari menjadi Country Manager di Inodnesia. Penunjukan ini efektif per tanggal 6 Mei 2024. Posisi Vira Widiyasari menggantikan Riko Abdurrahman yang akan memasuki masa pensiun setelah enam tahun memimpin Visa Indonesia.

Vira Widiyasari sudah malang melintang di industri jasa keuangan selama lebih dari 20 tahun.Ia pernah bekerja di Citibank, HSBC dan Bank Mandiri. Jabatan terakhirnya adalah sebagai pemimpin bisnis Financial Technology dan Payment di Tokopedia, salah satu platform e-commerce di Indonesia.

Sebagai Country Manager, Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa, bermitra dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan industri, serta menjadi advokat bagi industri pembayaran.

"Saya sangat antusias untuk berkolaborasi bersama tim Visa yang berbakat, dan bersama-sama kita akan mempercepat pertumbuhan bisnis klien kami di Indonesia," jelas Vira dalam keterangan tertulis, Senin (6/5/2024).

"Kami akan memanfaatkan kekuatan Visa di sisi teknologi, inovasi dan solusi keamanan untuk meningkatkan penawaran dan kemitraan strategisnya. Visi saya adalah agar tim Visa Indonesia dapat memberdayakan bisnis dan konsumen, serta berkontribusi pada kemajuan ekosistem digital dan keuangan Indonesia.” tambah dia. 

Regional President Visa Asia Pasifik Stephen Karpin mengatakan, Visa sangat senang menyambut Vira sebagai Country Manager untuk Visa di Indonesia. Vira membawa pengalaman yang luas dan rekam jejak yang terbukti di industri jasa keuangan, teknologi finansial dan pembayaran, dengan menempati posisi penting di lembaga-lembaga keuangan dan perusahaan teknologi besar di Indonesia.

"Di Visa, kami berkomitmen untuk memajukan industri pembayaran di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, dan solusi keamanan untuk meningkatkan kehidupan semua orang, di mana saja,"kata dia. 

Vira akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan kami untuk menjadikan Visa menjadi cara terbaik untuk membayar dan dibayar di Indonesia.

"Pengalamannya yang luas akan membantu Visa untuk mengembangkan bisnis kami dan mendorong keselarasan yang kuat dengan strategi nasional pengembangan ekonomi digital dan inklusi keuangan pemerintah Indonesia." pungkas dia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai

Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai
Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai (doc: Liputan6.com/Sulung Lahitani)

Sebelumnya, Visa kembali merilis studi tahunan mereka yang bertujuan memahami perilaku pembayaran konsumen terkait pembayaran digital, perbankan digital, dan masa depan perdagangan. Dalam Consumer Payment Attitudes Study di Indonesia mereka yang terbaru terungkap makin bergesernya kebiasaan masyarakat untuk menggunakan pembayaran nontunai.

Hal ini terbukti dari peningkatan penggunaan dompet digital sebesar 92% di kalangan masyarakat di sisi lain, penggunaan uang tunai justru menurun menjadi 80%, dari sebelumnya 84% di tahun 2022. 

"Pergeseran menunjukkan masyarakat Indonesia semakin banyak menggunakan berbagai mode opsi pembayaran nontunai, terutama dalam dompet digital," ungkap Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman saat ditemui di Jakarta, pada Selasa (19/3/2024).

Menariknya, dalam pemaparan tersebut terungkap bahwa peningkatan perilaku nontunai itu terutama didorong oleh generasi muda dari segmen Gen Z (76%) dan Gen Y (69%) – di mana hampir 3 dari 5 orang di antaranya telah berhasil mengadopsi gaya hidup cashless.

"Masyarakat Indonesia semakin nyaman dengan pembayaran nontunai, yang menandakan keberlanjutan pergeseran menuju masyarakat yang mengutamakan transaksi digital. Transisi ini didorong oleh semakin diterimanya berbagai metode pembayaran digital di berbagai jenis merchant," tutur Riko.


Meningkatnya penerimaan pedagang terhadap pembayaran nontunai

Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai
Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai (doc: Liputan6.com/Sulung Lahitani)

Ia juga menambahkan bahwa pergeseran gaya hidup cashless sejalan dengan meningkatnya penerimaan pedagang/merchant terhadap pembayaran nontunai, terutama di sektor-sektor seperti makanan dan minuman (82%), pembelian di toko serba ada (81%), dan transaksi di supermarket (77%).

"Visa berkomitmen untuk turut memajukan pembayaran digital di Indonesia, dengan mengedepankan teknologi contactless kami dalam memfasilitasi pengalaman pembayaran yang lancar, aman, dan anti repot."

Menurut Riko, pembayaran dengan kartu contactless Visa sudah diterima secara luas di seluruh dunia, menyederhanakan transaksi bagi pemegang kartu dari Indonesia di luar negeri dan memfasilitasi wisatawan asing untuk bertransaksi tanpa hambatan saat berada di Indonesia. 

Tak hanya itu, data Visa juga menunjukkan bahwa setelah masa pandemi, penggunaan kartu contactless oleh turis asing di wilayah Indonesia terus meningkat yang menandakan cara pembayaran untuk kartu contactless menjadi pilihan mereka karena keamanan dan kecepatannya. 


Masyarakat Indonesia Menyukai Layanan Keuangan Digital

Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai
Studi Visa Ungkap Makin Banyak Masyarakat Indonesia Beralih ke Pembayaran Nontunai (doc: Liputan6.com/Sulung Lahitani)

Pergeseran menuju gaya hidup yang semakin digital juga terlihat dari popularitas layanan perbankan digital. Dari studi tersebut, ditemukan bahwa 81% konsumen Indonesia telah menggunakan layanan perbankan digital setidaknya seminggu sekali dengan demografi yang lebih muda yaitu Gen Y (86%) dan Gen Z (81%), terlihat paling sering menggunakan layanan perbankan digital. 

Juga terdapat kepuasan yang hampir merata di antara para pengguna perbankan digital atas layanan yang disediakan. Khususnya, rekening bank (80%) dan kartu debit (47%) yang muncul sebagai produk yang paling banyak didapatkan melalui layanan digital.

"Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengadopsi inovasi-inovasi tersebut, Visa berkomitmen untuk terus meningkatkan inovasi digital dalam ekosistem pembayaran dan menghadirkan teknologi global terpercaya untuk memastikan manajemen risiko yang baik, dalam bentuk beragam solusi pergerakan uang yang dapat meningkatkan kehidupan semua orang, di mana pun mereka berada, di seluruh Indonesia," pungkas Riko.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya