Elon Musk Sumbang Kampanye Donald Trump di Pilpres AS, Nilainya Rp 729,1 Miliar

Musk diketahui belum menyumbang dana apa pun kepada kelompok America PAC hingga akhir bulan Juni 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Jul 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2024, 21:00 WIB
Elon Musk Ingin Beli Twitter, Siapkan Uang Tunai Senilai Rp618 Triliun
Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).

Liputan6.com, Jakarta Elon Musk mengungkapkan bahwa ia berencana untuk menyumbang USD 45 juta (Rp.729,1 miliar) per bulan kepada kelompok super PAC yang baru dibentuk untuk mendukung pencalonan Donald Trump, dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024.

Kabar mengenai sumbangan untuk kampanye Donald Trump itu dilaporkan oleh Wall Street Journal, yang mengutip sejumlah sumber.

Mengutip CNBC International, Selasa (16/7/2024) Musk diketahui belum menyumbang dana apa pun kepada kelompok yang disebut America PAC, hingga akhir bulan Juni 2024, menurut pengajuan keuangan triwulanan yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Federal di AS.

Juga tidak diketahui secara jelas apakah Musk telah menyumbang dana pada bulan Juli 2024.

Namun super PAC, yang dibentuk pada akhir Mei 2024, telah menerima kontribusi dari sejumlah miliarder ternama termasuk Palantir salah satu pendiri Joe Lonsdale dan miliarder kripto Cameron dan Tyler Winklevoss, menurut pengajuan tersebut.

Lonsdale dilaporkan menyumbangkan USD 1 juta (Rp.16,2 miliar) kepada America PAC melalui Lonsdale Enterprises, sebuah entitas yang terkait dengan investor teknologi eponymous.

Adapun Winklevoss yang masing-masing menyumbangkan USD 250.000 (Rp.4 miliar) ke super PAC, menurut pengajuan FEC.

Pengajuan FEC menunjukkan, America PAC menghasilkan USD 8,8 juta (Rp.142,5 miliar) dan membelanjakan USD 7,8 juta (Rp.126,3 miliar) antara awal berdirinya hingga akhir Juni, sehingga hanya memiliki uang tunai di bawah USD 1 juta (Rp.16,2 miliar).

Musk, CEO Tesla dan SpaceX dan salah satu orang terkaya di dunia, secara resmi mendukung Trump pada hari Sabtu, beberapa menit setelah calon presiden AS dari Partai Republik itu selamat dari insiden penembakan.

Donald Trump Ditembak saat Kampanye, CEO Perusahaan AS Kecam Kekerasan

Donald Trump tanggapi hasil Pilpres AS
Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Sejumlah pemimpin bisnis mengecam terhadap kekerasan politik setelah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hadapi upaya penembakan oleh seorang penembak yang melepaskan tembakan selama kampanye di dekat Butler, Pennsylvania.

Mengutip Yahoo Finance, Senin (15/7/2024), salah satu penonton meninggal dan Donald Trump terluka saat telinganya terkena sebelum dibawa pergi oleh Secret Service.

"Saya berdoa agar (mantan-red) Presiden AS Donald Trump segera pulih. Saya sangat mengutuk kekerasan ini,” ujar CEO Apple Tim Cook.

Hal senada disampaikan CEO Amazon Andy Jassy. "Ini mengerikan sekali," ujar Andy Jassy.

Pendiri Amazon, Jeff Bezos menuturkan, mantan Presiden AS Donald Trump menunjukkan keberanian yang luar biasa di bawah serangan itu.

Dukungan juga terlihat dari dunia politik dan bisnis termasuk beberapa orang yang pernah berselisih dengan Donald Trump selama bertahun-tahun.

"Berdoa agar Presiden Trump cepat sembuh,” ujar CEO Meta Mark Zuckerberg.

"Kekerasan politik melemahkan demokrasi dan harus selalu dikutuk,” ia menambahkan.

Pernyataan senada juga terlihat dari CEO perusahaan AS lainnya yaitu Microsoft, Airbnb, hingga Alphabet dan lainnya. "Malam yang sangat sulit bagi bangsa kita,” CEO Intel Pat Gelsinger menambahkan.

Beberapa Dukungan Politik Baru untuk Trump

Akhirnya juga sejumlah dukungan politik baru terhadap mantan presiden AS tersebut dalam kampanyenya melawan Presiden AS Joe Biden.

"Saya sepenuhnya mendukung presiden Trump dan berharap dia segera pulih hanya 30 menit setelah penembakan," ujar CEO Tesla Elon Musk.

Elon Musk juga dinilai mendukung J.D Vance sebagai calon Wakil Presiden Trump dan memberikan serangkaian komentar termasuk kecaman terhadap the Secret Service.

Dukungan Elon Musk Buat Buat Trump Bukan Kejutan

Elon Musk.  (AP Photo/Susan Walsh, File)
Elon Musk. (AP Photo/Susan Walsh, File)

Dukungan formal Elon Musk bukan sebuah kejutan. Ia telah lama memuji Donald Trump dan kritik Joe Biden. Menurut laporan Wall Street Journal baru-baru ini, ia bahkan berbicara dengan Trump mengenai berbagai masalah beberapa kali dalam sebulan.

Dukungan tersebut juga muncul setelah Bloomberg melaporkan pada Jumat malam sebelum penembakan kalau Elon Musk telah memberikan donasi pertamanya pada 2024. Donasi ini melalui super PAC yang bersekutu dengan Trump yang disebut America PAC.

Donald Trump juga menerima dukungan dari CEO lainnya setelah penembakan terjadi yakni CEO Pershing Square Bill Ackman. Ia memberikan dukungan resmi.

Seperti Elon Musk, Ackman telah lama bersikap kritis terhadap Joe Biden dan mendukung Donald Trump. Dalam unggahannya, ia menyatakan, pihaknya mengambil keputusan beberapa waktu lalu dan kemungkinan besar keputusan ini tidak akan mengejutkan pengikutnya.

Donald Trump dibawa ke rumah sakit setelah serangan itu dan diperiksa sebelum dipulangkan. Ia menyampaikan ucapan terima kasih secara online. Selain itu dalam sebuah pernyataan, juru bicara kampanye menyatakan, kalau Donald Trump baik-baik saja.

Donald Trump kemudian kembali ke New Jersey dan mengunggah pada Minggu pagi kalau dia berharap untuk berbicara pada akhir pekan ini di Konvensi Nasional Partai Republik.

The Secret Service mengatakan tersangka meninggal setelah melakukan serangan dari posisi tinggi di luar tempat unjuk rasa. Sementara itu, dua peserta rapat umum lainnya terluka parah.

Presiden AS Joe Biden dan pemimpin politik lainnya di kedua partai memberikan dukungannya seperti yang dilakukan pemimpin dunia. Dalam sambutannya, Presiden AS Joe Biden menuturkan, tidak ada tempat di Amerika Serikat untuk kekerasan semacam tersebut. "Ini menjijikkan.Ini menjijikkan," ujar dia.

Kemudian Joe Biden berbicara dengan Donald Trump melalui telepon pada malam harinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya