Daftar Negara Maju di Benua Asia, Nomor 5 Situasinya Lagi Panas

Meskipun masing-masing negara memiliki tantangan tersendiri, mereka berhasil mempertahankan status mereka sebagai negara maju dengan ekonomi yang maju dan dinamis.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Agu 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 06:00 WIB
Aktivitas Warga Singapura Saat Diselimuti Kabut Asap
Warga beraktivitas saat kabut asap menyelimuti kota Singapura (15/9/2019). Akibat kabut asap yang terjadi di kota tersebut membuat Grand Prix Formula 1 di Singapura pekan depan, 20-22 September 2019, terancam batal. (AFP Photo/Roslan Rahman)

Liputan6.com, Jakarta - Asia merupakan benua terbesar dan terpadat di dunia, dengan luas sekitar 44,58 juta kilometer persegi. Benua ini mencakup sekitar 30% dari total luas daratan dunia dan menjadi rumah bagi lebih dari 4,7 miliar penduduk atau sekitar 60% dari populasi global.

Dengan luas dan populasi yang besar, Asia menunjukkan beragam kekayaan budaya, bahasa, dan tradisi yang menjadi daya tarik tersendiri.

Secara geografis, Benua Asia memiliki variasi topografi yang sangat beragam, mulai dari pegunungan Himalaya yang menjulang tinggi, gurun Gobi yang luas, hingga dataran rendah yang subur di wilayah Asia Tenggara.

Kondisi geografis ini sangat mempengaruhi iklim, sumber daya alam, dan kegiatan ekonomi di berbagai negara Asia. Sumber daya alam yang melimpah seperti minyak, gas alam, dan mineral juga menjadi salah satu kekuatan ekonomi bagi beberapa negara di Asia.

Di bidang ekonomi, Asia telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa negara Asia seperti Tiongkok dan India menjadi motor penggerak ekonomi global dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Namun, tidak semua negara di Asia mengalami pertumbuhan yang sama. Beberapa negara di Asia telah mencapai status sebagai negara maju dengan perekonomian yang stabil dan berpendapatan tinggi, sementara yang lain masih tergolong berkembang atau kurang berkembang.

Negara-negara maju di Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura telah berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kuat dengan mengandalkan teknologi, inovasi, dan perdagangan internasional.

Mereka menjadi contoh bagaimana negara-negara di kawasan ini dapat memanfaatkan kekayaan sumber daya manusia dan inovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Namun, tantangan seperti perubahan demografis, ketidakstabilan politik, dan ancaman lingkungan tetap menjadi hambatan bagi pertumbuhan di masa depan.

Secara keseluruhan, Asia adalah benua yang dinamis dengan beragam negara yang memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang berbeda-beda. Negara-negara maju di Asia memiliki peran penting dalam perekonomian global, dan memahami kondisi ekonomi dan sosial mereka dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana perekonomian dunia berkembang.

Dirangkum Liputa6.com dari berbagai sumber, Kamis (29/8/2024), berikut ini adalah daftar negara maju di Asia, bersama dengan angka GDP, pertumbuhan ekonomi, dan jumlah penduduk mereka.

 

1. Jepang

Kota Tokyo
Ilustrasi Foto Kota Tokyo (iStockphoto)
  • GDP: USD 4.9 triliun (2023)
  • Pertumbuhan Ekonomi: 1,3% (2023)
  • Jumlah Penduduk: 125,5 juta jiwa (2023)

Jepang adalah negara kepulauan di Asia Timur yang terdiri dari empat pulau utama: Honshu, Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku, serta ribuan pulau kecil lainnya. Negara ini dikenal dengan perekonomiannya yang sangat maju, terutama dalam sektor teknologi tinggi, otomotif, dan manufaktur.

Jepang memiliki GDP sekitar USD 4.9 triliun (2023), menjadikannya salah satu ekonomi terbesar di dunia.

Secara demografis, Jepang memiliki populasi sekitar 125,5 juta jiwa (2023), dengan tantangan yang signifikan berupa penuaan populasi dan tingkat kelahiran yang rendah.

Jepang juga dikenal karena budayanya yang kaya dan beragam, termasuk tradisi kuno seperti seni bela diri, ikebana (merangkai bunga), dan upacara minum teh, serta inovasi modern dalam anime, manga, dan teknologi.

Sebagai negara dengan sistem pemerintahan parlementer konstitusional, Jepang memiliki peran penting di panggung internasional, baik secara ekonomi, politik, maupun budaya. Ibukota Jepang, Tokyo, adalah salah satu kota terbesar dan paling maju di dunia, menjadi pusat keuangan, bisnis, dan budaya.

 

2. Korea Selatan

Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Greenpeace Korea Selatan mengungkapkan, jumlah rata-rata hari "panas ekstrem" yang dialami kota-kota di negara tersebut meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir. (Anthony WALLACE/AFP)
  • GDP: USD 1,8 triliun (2023)
  • Pertumbuhan Ekonomi: 2,1% (2023)
  • Jumlah Penduduk: 51,7 juta jiwa (2023)

 

Korea Selatan adalah sebuah negara di Asia Timur yang terletak di bagian selatan Semenanjung Korea. Negara ini berbatasan dengan Korea Utara di utara, Laut Kuning di barat, dan Laut Jepang di timur.

Korea Selatan terkenal sebagai salah satu negara dengan perkembangan ekonomi yang sangat pesat sejak akhir abad ke-20, sering disebut sebagai salah satu dari "Empat Macan Asia" bersama dengan Taiwan, Hong Kong, dan Singapura.

Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul, sebuah kota metropolis yang merupakan pusat politik, ekonomi, dan budaya negara tersebut. Korea Selatan memiliki ekonomi yang maju dan beragam, dengan industri teknologi tinggi, elektronik, otomotif, dan kapal sebagai pilar utamanya.

Perusahaan-perusahaan seperti Samsung, Hyundai, dan LG telah menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu pemain utama dalam perdagangan internasional.

3. Singapura

Marina Bay Sands
Penawaran termasuk pameran Studio Ghibli yang pertama di Singapura, pembukaan restoran Yunani Milos, dan penawaran bertema Formula 1.
  • GDP: USD 396 miliar (2023)
  • Pertumbuhan Ekonomi: 2,5% (2023)
  • Jumlah Penduduk: 5,6 juta jiwa (2023)

Singapura adalah sebuah negara kota di Asia Tenggara yang terletak di ujung selatan Semenanjung Malaya, berbatasan dengan Malaysia di utara dan Indonesia di selatan. Meskipun ukurannya kecil, Singapura merupakan salah satu negara paling maju di dunia, dikenal sebagai pusat keuangan global dan hub perdagangan penting. Negara ini juga sering disebut sebagai "Kota Singa" atau "Lion City."

Singapura didirikan sebagai pos perdagangan Inggris pada tahun 1819 dan memperoleh kemerdekaan penuh pada tahun 1965. Sejak itu, Singapura berkembang pesat menjadi salah satu negara dengan ekonomi paling maju di dunia. Pertumbuhan ekonomi Singapura didorong oleh sektor-sektor seperti keuangan, perdagangan, teknologi, dan logistik. Pelabuhan Singapura merupakan salah satu yang tersibuk di dunia, dan Bandara Changi dikenal sebagai salah satu bandara terbaik.

Singapura adalah pusat keuangan dan bisnis internasional yang penting di Asia. Dengan ekonomi yang didorong oleh sektor jasa, terutama di bidang keuangan, logistik, dan pariwisata, Singapura memiliki salah satu GDP per kapita tertinggi di dunia.

4. Taiwan

FOTO: Taiwan Berlakukan Pembatasan Perangi Pandemi COVID-19
Warga memakai masker untuk melindungi dari penyebaran COVID-19 saat melewati Gedung Taipei 101 di Taipei, Taiwan, Sabtu (15/5/2021). Taiwan yang membuat iri dalam menahan COVID-19 memberlakukan pembatasan baru di ibu kota saat memerangi wabah terburuk sejak pandemi. (AP Photo/Chiang Ying-ying)
  • GDP: USD 759 miliar (2023)
  • Pertumbuhan Ekonomi: 2,4% (2023)
  • Jumlah Penduduk: 23,6 juta jiwa (2023)

Taiwan adalah sebuah pulau yang terletak di Asia Timur, di sebelah timur Cina dan di selatan Jepang. Dikenal sebagai salah satu "Empat Macan Asia," Taiwan telah mengalami transformasi ekonomi yang signifikan sejak paruh kedua abad ke-20.

Awalnya, Taiwan mengembangkan ekonominya dengan berfokus pada pertanian. Namun, pada 1960-an, pemerintah Taiwan mulai mengalihkan prioritasnya ke industrialisasi dan manufaktur, terutama di sektor elektronik, tekstil, dan produk konsumen.

Strategi ini, didukung oleh reformasi ekonomi dan investasi dalam pendidikan serta infrastruktur, memungkinkan Taiwan untuk berkembang menjadi salah satu ekonomi paling dinamis di Asia.

Selama beberapa dekade terakhir, Taiwan telah beralih dari model ekonomi berbasis manufaktur ke ekonomi yang didorong oleh teknologi tinggi dan inovasi. Taiwan adalah salah satu produsen utama semikonduktor dan komponen elektronik di dunia, dengan perusahaan seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang memainkan peran penting dalam rantai pasok global.

Sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT) menjadi tulang punggung ekonomi Taiwan, yang menyumbang sebagian besar dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara ini.

Taiwan juga telah memperluas industrinya ke bioteknologi, energi terbarukan, dan industri kreatif, untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi di era digital.

Keberhasilan ekonomi Taiwan tidak lepas dari sistem pendidikan yang kuat, kebijakan pemerintah yang pro-bisnis, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar global. Dengan pasar domestik yang terbatas, Taiwan telah memfokuskan pertumbuhannya pada ekspor, menjadikannya salah satu negara pengekspor terbesar di dunia.

 

5. Israel

Perekonomian Israel Terpuruk di Tengah Perang Berkepanjangan di Gaza
Para ekonom memperingatkan bahwa perang yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan ekonomi yang berkepanjangan. (AP Photo/Leo Correa)
  • GDP: USD 540 miliar (2023)
  • Pertumbuhan Ekonomi: 3,1% (2023)
  • Jumlah Penduduk: 9,3 juta jiwa (2023)

Israel adalah sebuah negara di Timur Tengah yang terletak di pesisir timur Laut Mediterania. Dikenal sebagai salah satu negara dengan sejarah yang kaya dan kompleks, Israel juga merupakan salah satu negara dengan ekonomi paling maju di kawasan tersebut.

Meskipun memiliki wilayah yang relatif kecil dan terbatas sumber daya alamnya, Israel telah berhasil mengembangkan ekonomi berbasis teknologi dan inovasi yang kuat.

Negara ini dijuluki "Startup Nation" karena memiliki jumlah perusahaan rintisan (startups) per kapita yang sangat tinggi, terutama di sektor teknologi tinggi seperti cybersecurity, software, bioteknologi, dan fintech.

Kondisi ekonomi Israel saat ini sangat kuat dan dinamis. Pada tahun 2023, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai sekitar USD 500 miliar, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil meskipun ada tantangan global.

Salah satu kunci keberhasilan ekonomi Israel adalah investasi yang signifikan dalam pendidikan, penelitian, dan pengembangan (R&D). Israel mengalokasikan sekitar 4,9% dari PDB-nya untuk R&D, salah satu yang tertinggi di dunia, yang telah mendorong inovasi dan daya saing global.

Selain itu, sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT), pertanian teknologi tinggi, dan sektor kesehatan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Israel.

Meskipun berhasil mengembangkan ekonomi maju, Israel tetap menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketimpangan sosial-ekonomi dan ketegangan geopolitik di kawasan tersebut.

Kesimpulan

Negara-negara maju di Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, dan Israel menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil, ditambah dengan sektor teknologi yang maju, adalah kunci untuk menjadi negara maju.

Meskipun masing-masing negara memiliki tantangan tersendiri, mereka berhasil mempertahankan status mereka sebagai negara dengan ekonomi yang maju dan dinamis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya