Ini Kisah Klaster Usaha Rumput Laut Semaya di Nusa Penida yang Diberdayakan BRI

Mayoritas warga Dusun Semaya saat ini adalah petani rumput laut dan pendapatan dari budi daya ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

oleh Fachri pada 08 Okt 2024, 16:05 WIB
Diperbarui 08 Okt 2024, 16:06 WIB
Petani Rumput Laut.
Aktivitas kelompok petani rumput laut Dusun Semaya. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Di tengah hamparan biru laut yang menakjubkan, Nusa Penida menyimpan potensi alam tak terhingga, salah satunya adalah rumput laut. Ya, rumput laut sudah menjadi bagian dari kisah besar bagi Dusun Semaya, Desa Suana, Nusa Penida, Bali sejak tahun 2012.

Di balik setiap helai rumput laut yang terhampar, terdapat cerita para petani yang berkomitmen untuk mengubah nasib. Selain itu, mereka juga terus menjaga kualitas rumput laut guna membuat harga sumber daya tersebut tetap stabil di pasaran.

Para petani yang mengolah rumput laut tersebut pun tergabung dalam kelompok petani rumput laut Dusun Semaya. Mereka membentuk kelompok petani rumput laut guna menyatukan pandangan sekaligus menjaga kualitas produk dengan mempersiapkan lahan hingga mencari bibit yang berkualitas.

“Kami memilih bibit yang berkualitas untuk memastikan pertumbuhan yang optimal, dan menyiapkan lahan dengan teliti. Panen biasanya dilakukan setiap bulan, namun bisa lebih sering tergantung pada luas lahan yang kami kelola,” ungkap Ketua Klaster, I Nyoman Sudastra.

Dirinya pun mengungkapkan, mayoritas warga Dusun Semaya saat ini adalah petani rumput laut dan pendapatan dari budi daya ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

"Tak hanya laki-laki saja yang terlibat dalam budi daya, tetapi perempuan pun berperan aktif, contohnya, Ni Wayan Sari Warningsih, anggota klaster yang berinovasi mengolah rumput laut menjadi produk bernilai tambah seperti kerupuk rumput laut," ungkapnya.

Dapat Dukungan Modal dari BRI

BRI.
BRI membantu permodalan kelompok petani rumput laut Dusun Semaya. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, untuk meningkatkan kapasitas produksi sebagian besar petani rumput laut pun telah mendapatkan dukungan permodalan dari BRI melalui KUR BRI. Tidak hanya itu, para petani juga diberikan edukasi dan kemudahan dalam transaksi keuangan melalui BRImo.

Salah satu anggota klaster usaha rumput laut, Wayan Sugarta pun mengucapkan terima kasih kepada BRI yang selama ini memberi dukungan pemberdayaan sarana pendukung produksi seperti jaring dan tali sehingga sangat membantu kelompok meningkatkan kapasitas produksi rumput laut.

“Kalau transaksi jual belinya kita memakai BRImo dari pabrik juga baik itu juga eksportir kalau kita kirim transfer lewat BRImo," ucapnya.

"Berbicara permodalan dari BRI itu sangat luar biasa sekali terus terang karena mengawali saya untuk melakukan satu usaha itu memang dibantu oleh BRI mangkannya saya sering bilang BRI itu orang tua kedua saya untuk membantu segala usaha saya,” jelas Wayan Sugarta.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan bahwa Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah, sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.

"Secara umum, strategi bisnis mikro BRI di 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan dan BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” ungkapnya.

Sebagai informasi, per Agustus 2024 tercatat BRI memiliki 32.449 klaster usaha yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku. BRI juga telah menyelenggarakan lebih dari 2 ribu pelatihan dalam program Klasterku Hidupku tersebut.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya