Alasan Warga Asing Minat Investasi Properti di Bali

Ada banyak faktor yang membuat orang asing semakin tertarik membeli properti di Bali.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Okt 2024, 21:50 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 21:50 WIB
Keindahan Pantai Kelan di Samping Bandara Ngurah Rai
Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Kelan dengan latar belakang pesawat yang mendarat di Tuban, Badung, Denpasar, Kamis (5/5/20222). Kunjungan wisatawan domestik (Wisdom) ke Pulau Bali, saat libur Lebaran Idul Fitri tahun 2022 terus meningkat. Per hari kedatangan wisdom rata-rata 40 ribu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat properti dari Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menjelaskan, ada banyak faktor yang membuat orang asing semakin tertarik membeli properti di Bali. 

Pertama, mereka mulai sadar bahwa yield investasi properti di Bali lebih bagus seiring harga tanah yang semakin mahal. “Sehingga yang tadinya foreigner hanya menjadikan Bali untuk tujuan jalan-jalan, kini sudah dilirik sebagai tujuan investasi,” kata dia saat ditemui media, baru-baru ini.

Kedua, pemerintah telah memperlonggar aturan kepemilikan properti bagi warga negara asing (WNA). Kemudahan tersebut di antaranya WNA yang sudah punya paspor dan visa tidak perlu pakai kartu izin tinggal tetap/terbatas (Kitas/Kitab) untuk membeli hunian.

Selain itu, WNA bisa membeli rumah dengan harga minimal Rp 5 miliar di Bali dengan status hak guna bangunan (HGB) yang berlaku selama 30 tahun dan dapat diperpanjang dua kali yakni 20 tahun lagi dan 30 tahun. Faktor ketiga, kata Ali, budaya yang kuat dan juga keramahan masyarakat Bali turut mendorong minat asing berinvestasi di Bali.

Ke depan, ia melihat daya tarik Bali sebagai tujuan investasi properti akan semakin kuat seiring berkembangnya komunitas kripto di Bali. “Kripto ke depan kemungkinan bisa menjadi alat bayar untuk pembelian properti,” imbuh Ali Tranghanda dikutip Rabu (9/10/2024).

Destinasi Wisata

Menurut Ali, selain favorit destinasi wisata dunia, Provinsi Bali hingga kini masih jadi pilihan utama para investor dan pengembang properti untuk memperluas sayap bisnisnya. Tidak heran bila saat ini, banyak developer berskala besar sedang gencar meraup kesempatan bisnis sektor properti Pulau Dewata yang sangat menjanjikan. 

Pasar properti Bali yang didominasi investor mancanegara memang cukup menarik sekaligus menantang untuk ditembus. Salah satu pengembang dengan reputasi gemilang di Bali adalah OXO Group Indonesia, yang belum lama meluncurkan mahakaryanya, OXO The Residences. 

Properti yang berlokasi di Nyanyi, Bali ini pertama kali dilepas ke pasar tanggal 8 Juni 2024, dan seketika itu juga keseluruhan 40 unit villa dengan kisaran harga mulai dari Rp8 miliar hingga Rp 16 miliar per unit langsung terjual habis. 

 

 

Diincar Investor

Dokumentasi Puspa Anom, Senja di Pantai Muaya Jimbaran, Bali
Dokumentasi Puspa Anom, Senja di Pantai Muaya Jimbaran, Bali

Melihat masih kuatnya daya tarik Bali sebagai lokasi investasi properti yang diincar investor lokal maupun internasional, OXO selaku pengembang tidak menunggu lama untuk melaksanakan konstruksi proyek ikoniknya tersebut. Proses pembangunannya diawali dengan seremonial groundbreaking komplek villa eksklusif tersebut, pada Rabu, 9 Oktober 2024.

Founder dan CEO OXO Group Indonesia, Johannes Weissenbaeck menegaskan, prosesi groundbreaking merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menghadirkan proyek-proyek properti berkualitas serta delivery tepat waktu. "Ini kami lakukan demi menciptakan sekaligus menjaga kepuasan bagi konsumen. Bagi kami, kepuasan konsumen adalah hal utama dan segalanya," ujarnya, usai seremoni groundbreaking. 

Johannes menjelaskan, OXO The Residences merupakan mahakarya yang lahir dari kolaborasi tiga nama besar di dunia properti Bali, yaitu OXO dan Nuanu selaku pelopor pengembangan proyek dan Alexis Dornier, seorang designer arsitektur kelas dunia. Alexis Dornier sengaja ditunjuk untuk mewujudkan visi tersebut ke dalam desain villa yang apik. 

Dikembangkan pada area seluas 1,9 hektar di wilayah Nyanyi, Bali, komplek hunian eksklusif ini terdiri dari 40 unit villa tipe 3, 4 dan 5 kamar tidur, dengan luas bangunan mulai 193 m2 hingga 293 m2, dan luas tanah mulai dari 300-643 m2. 

Kawasan villa mewah ini menargetkan pembeli kelas atas yang mencari perpaduan antara kemewahan, keberlanjutan, dan kedekatan dengan lokasi gaya hidup di Bali. Lokasinya yang berdekatan dengan Nuanu Creative City juga merupakan daya tarik tersendiri, karena memungkinkan setiap penghuninya untuk mengkases keindahan panorama alam dan kekayaan budaya sekaligus. 

Selain villa mewah, dalam area hunian tersebut nantinya juga akan dilengkapi dengan fasilitas club house, taman lanskap, taman bermain anak-anak, area barbeque (BBǪ), tempat kebugaran luar ruangan, dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

 

Pembangunan Vila

OXO The Residences
OXO The Residences Bali

Sesuai perencanaan, OXO akan fokus pada pembangunan vila-vila secara bertahap yang diharapkan akan selesai di akhir tahun 2026. "Progres pembangunan sejauh ini berjalan sesuai jadwal. Besok akan segera berlangsung pekerjaan struktur awal bangunan," katanya, usai seremoni groundbreaking (peletakan batu pertama) OXO The Residences.

Direktur Marketing OXO Group Indonesia, Anggun Melati mengungkapkan, kehadiran OXO The Residences yang terbukti mampu memikat minat para pembeli lokal maupun internasional, turut membuktikan potensi Bali sebagai salah satu lokasi investasi properti yang paling diminati di dunia.

Menariknya, di proyek ini OXO menawarkan skema kepemilikan hak milik (Freehold) yang diharapkan dapat menjadi pengungkit daya jual sekaligus pemikat minat para investor lokal. “Saat ini banyak ekspat juga melirik properti freehold di Bali, memang ini suatu konsep yang baru, namun sistem dan regulasi pemerintah saat ini sudah cukup baik untuk menunjang hak kepemilikan warga negara asing,” jelas Anggun.

Johannes menambahkan, selain sebagai hunian, OXO The Residences juga merupakan pilihan investasi paling menguntungkan. Apresiasi nilai unit pada hunian ini diprediksi akan melonjak cukup tinggi seiring dengan tren perkembangan makro wilayah Bali, yang terus bergerak mengikuti garis pesisir ke arah Tanah Lot. Dimana, tren perkembangannya melewati wilayah Nyanyi yang diperkaya oleh kehadiran Nuanu Creative City, sebagai pusat pendidikan, hiburan, dan kreatifitas. Kawasan Nuanu diprediksi bakal menjadi destinasi wisata utama di area tersebut.

Selain sebagai property developer, OXO juga menawarkan layanan manajemen properti yang komprehensif, memastikan setiap pemilik vila dapat menikmati passive income melalui penyewaan tanpa beban. Dengan begitu, tiap pemilik mendapat dua keuntungan, yang mana pemilik tersebut menempati propertinya sebagai tempat tinggal selama di Bali, dan mendapat hasil sewa jika tidak sedang dihuni.

“Saat ini kami juga tengah mempersiapkan proyek signature OXO yang baru. Tentunya pengembangan kami berikutnya juga akan sangat ikonik dan inovatif. Kami di OXO selalu berusaha untuk menjadi pelopor dalam membawakan konsep yang segar dan belum pernah ada. Rencananya, proyek baru ini akan kami luncurkan pada pertengahan tahun 2025," pungkas Anggun. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya