Proyek Rp 14 Triliun Batal, Erick Thohir Siapkan Terminal Khusus Haji-Umrah di Bandara Soetta

Erick Thohir mengatakan fokus pemerintah kini dialihkan pada penataan Terminal 1, 2, dan 3, termasuk menyiapkan terminal khusus untuk keberangkatan haji dan umrah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Des 2024, 09:33 WIB
Diterbitkan 05 Des 2024, 09:29 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir di Bandara Soetta, Rabu (4/12/2024). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Menteri BUMN Erick Thohir di Bandara Soetta, Rabu (4/12/2024). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan alasan di balik pembatalan proyek pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten. Erick Thohir mengatakan fokus pemerintah kini dialihkan pada penataan Terminal 1, 2, dan 3, termasuk menyiapkan terminal khusus untuk keberangkatan haji dan umrah.

Rencana pembangunan Terminal 4 senilai Rp14 triliun tersebut sebelumnya diusulkan untuk meningkatkan kapasitas bandara.

Namun, setelah dilakukan kajian komprehensif, keputusan diambil untuk membatalkan proyek tersebut dan mengalihkan anggaran sebesar Rp1 triliun untuk memperbaiki terminal yang sudah ada.

"Saya pernah bilang kepada media, Terminal 4 tidak jadi dibangun. Fokusnya kini pada perbaikan Terminal 1, 2, dan 3," ujar Erick di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (5/12/2024).

Erick menjelaskan bahwa penataan ulang ini bertujuan untuk mengoptimalkan alur kedatangan dan keberangkatan penumpang di bandara. Pemerintah juga berencana menambahkan fasilitas di beberapa titik untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.

Terminal Khusus Haji dan Umrah

Salah satu prioritas adalah menyediakan terminal yang lebih layak bagi jemaah haji dan umrah. Erick menilai fasilitas yang ada saat ini belum memadai untuk mendukung kenyamanan jemaah.

"Saudara-saudara kita yang akan umrah dan haji perlu fasilitas yang lebih representatif. Saat ini, tata letaknya belum mumpuni, sehingga perlu dilakukan penataan ulang," tuturnya.

Selain itu, Erick ingin memastikan penumpang dari berbagai kelas layanan, seperti low-cost carrier, premium, maupun penerbangan khusus ibadah, mendapatkan fasilitas yang sesuai standar.

"Semua fasilitas akan diatur agar menciptakan persepsi yang baik dan memberikan kenyamanan bagi semua penumpang," tambahnya.

 

Efisiensi Jadi Prioritas

Cek Bandara Soetta, Begini Koreksi Menteri BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir dan jajaran Direktur dibidang aviasi, melakukan pengecekan pada fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta, jelang periode libur natal, serta tahun baru (Nataru).

Erick menegaskan bahwa pembatalan proyek Terminal 4 adalah bentuk efisiensi yang luar biasa. "Setelah direview, ternyata Terminal 4 tidak diperlukan. Dengan hanya Rp1 triliun, kita bisa meningkatkan kapasitas bandara hingga 80-100 juta penumpang. Ini efisiensi yang signifikan," jelasnya.

Langkah ini sejalan dengan visi Kementerian BUMN untuk bekerja secara efektif dan efisien, dengan penggunaan anggaran yang bijak, baik dari kas perusahaan maupun dana negara.

Erick menambahkan bahwa ini merupakan wujud komitmen BUMN dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Renovasi Bandara Bali untuk Pariwisata

Selain Bandara Soekarno-Hatta, Erick juga menyoroti rencana renovasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas penumpang dari 24 juta menjadi 32 juta per tahun tanpa perlu membangun bandara baru.

Namun, Erick juga membuka peluang bagi pembangunan bandara baru di Pulau Dewata jika diperlukan untuk memenuhi target wisatawan mancanegara, yang diproyeksikan mencapai 50-100 juta di masa mendatang.

"Pariwisata di Bali ditargetkan 20-29 juta wisatawan dalam lima tahun ke depan. Ekosistem pendukungnya ada di BUMN, mulai dari bandara hingga layanan penerbangan," tutup Erick.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya