Tol Klaten-Prambanan Dibuka Fungsional 20 Desember 2024-5 Januari 2025

Direktur Teknik PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) Pristi Wahyono menjelaskan, untuk persiapan tol fungsional Klaten-Prambanan diharapkan dapat selesai pada 15 Desember 2024.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 05 Des 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2024, 19:30 WIB
Akses masuk Jalan Tol Jogja-Solo dari jalan nasional dapat diakses melalui akses GT Banyudono.
Akses masuk Jalan Tol Jogja-Solo dari jalan nasional dapat diakses melalui akses GT Banyudono. (dok: PT Jasamarga Jogja Solo )... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengurai kemacetan dalam arus libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, jalan tol Klaten-Prambanan akan dibuka secara fungsional. Dengan begitu, masyarakat yang akan mudik atau liburan ke Yogyakarta bisa menggunakannya.

Direktur Teknik PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) Pristi Wahyono menjelaskan, pihaknya akan membuka ruas tol Klaten-Prambanan secara fungsional. Meski dibuka sampai Prambanan, untuk tarif diterapkan sampai dengan Klaten.

"Kalau Prambanan masih fungsional, tapi ada tempat nge-tap sementara di Prambanan. Tapi tarif yang diperhitungkan hanya sampai Klaten," katanya dikutip dari Antara, Kamis (5/12/2024).

Ia mengatakan tol ini akan mulai beroperasi secara fungsional pada 20 Desember 2024-5 Januari 2025. Terkait dengan persiapan, dikatakannya, untuk rigid jalan sudah selesai dilakukan.

"Saat ini tinggal sedikit lagi pengerjaan jembatan yang overpass, targetnya tanggal 10 (Desember) selesai. Kalau paling banyak (pengerjaan) rambu dan marka," katanya.

Meski demikian, dikatakannya, untuk pemasangan lampu dan rambu masih memerlukan waktu. "Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini rambu sementara yang kami pasang," katanya.

Ia mengatakan selama fungsional tersebut belum ditentukan jam operasional. "Mungkin jam 06.00-18.00 WIB, tapi itu kondisional, kalau trafik padat mungkin sampai malam," katanya.

Meski demikian, dikatakannya, bicara soal fungsional maka merupakan kewenangan Ditlantas yang bertanggung jawab pengamanan supaya tidak terjadi kecelakaan.

"Kalau kondisi memaksa malam ya harus malam. Penjagaan atau bagaimana nanti merupakan kewenangan Ditlantas," katanya.

Ia mengatakan untuk persiapan tol fungsional Klaten-Prambanan diharapkan dapat selesai pada 15 Desember 2024.

 

Libur Natal dan Tahun Baru, Menhub Prediksi 59,52 Juta Orang Pakai Kendaraan Pribadi

Menhub Dudy Purwagandhi menargetkan harga tiket pesawat bisa turun sebelum Natal 2024. (Arief/Liputan6.com)
Menhub Dudy Purwagandhi menargetkan harga tiket pesawat bisa turun sebelum Natal 2024. (Arief/Liputan6.com)... Selengkapnya

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi prediksi ada sebanyak 110,67 juta orang yang bepergian selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau libur Nataru. Mayoritas masyarakat diramal akan menggunakan kendaraan pribadi.

Dia mengatakan, data tersebut diambil dari survei yang sudah dilakukan. Hasilnya, pengguna kendaraan pribadi mendominasi pergerakan saat libur Nataru 2024/2025.

"Prediksi pilihan utama penggunaan kendaraan pribadi sebesar 53,78 persen atau sekitar 59,52 juta (orang)," ujar Dudy dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (4/12/2024).

Mengacu pada data yang dimilikinya, sebanyak 36,07 persen atau 39,92 juta masyarakat akan menggunakan mobil. Sementara itu, 17,71 persen sisanya atau 19,6 juta orang akan menggunakan sepeda motor.

Pada saat yang sama, jumlah masyarakat yang menggunakan angkutan umum lebih rendah dari pengguna kendaraan pribadi tadi. Mengacu hasil survei, tercatat sebanyak 48,71 juta orang akan menggunakan angkutan umum di berbagai moda.

 

Rincian

Rinciannya, 15,04 persen atau 16,64 juta orang menggunakan bus. 12,85 persen atau 14,22 juta orang menggunakan kereta api antarkota. 8,85 persen atau 9,8 juta orang menggunakan pesawat. 4,9 persen atau 5,43 juta orang menggunakan kapal penyeberangan, dan 2,37 persen atau 2,62 juta orang menggunakan kapal laut.

Dudy turut memprediksi koreksi hasil survei tersebut terhadap realisasi di lapangan mengacu pada pergerakan momen Nataru di tahun-tahun sebelumnya. Angkanya memunculkan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan hasil survei tadi.

"Bus sebesar 6,54 juta, kereta api antarkota sebesar 3,44 juta, pesawat sebesar 4,14 juta, kapal penyeberangan sebesar 3,40 juta, dan kapal laut sebesar 2,38 juta," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya