Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam melambung lagi pada perdagangan Kamis, (12/12/2024). Harga emas Antam hari ini naik Rp 14.000 menjadi Rp 1.548.000 per gram dari sebelumnya Rp 1.534.000 per gram.
Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas antam berada di level Rp 1.567.000 per gram yang dicetak pada 31 Oktober 2024.
Advertisement
Baca Juga
Sementara harga emas Antam buyback melonjak lebih tinggi yaitu Rp 15.000 menjadi Rp 1.399.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.399.000 per gram.
Advertisement
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.17 WIB sebagian kepingan emas Antam tersedia di Gedung Antam.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 824.000
- Harga emas 1 gram: Rp 1.548.000
- Harga emas 2 gram: Rp 3.036.000
- Harga emas 3 gram: Rp 4.529.000
- Harga emas 5 gram: Rp 7.515.000
- Harga emas 10 gram: Rp 14.975.000
- Harga emas 25 gram: Rp 37.312.000
- Harga emas 50 gram: Rp 74.545.000
- Harga emas 100 gram: Rp 149.012.000
- Harga emas 250 gram: Rp 372.265.000
- Harga emas 500 gram: Rp 744.320.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.488.600.000.
Harga Emas Bangkit Imbas Data Inflasi AS, Segini Sekarang
Harga emas menguat pada Rabu setelah data inflasi menunjukkan hasil yang sesuai dengan perkiraan, meningkatkan kemungkinan Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan pekan depan. Sementara itu, faktor pengegrak harga emas lainnya yaitu para investor menantikan data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis untuk mendapatkan arahan lebih lanjut terkait kebijakan moneter.
Dikutip dari CNBC, Kamis (12/12/2024), harga emas spot naik 1% menjadi USD 2.719,40 per ons, sementara emas berjangka AS naik 1,4% ke level USD 2.756,40.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga konsumen naik 0,3% secara bulanan pada November. Secara tahunan, inflasi meningkat 2,7%, naik dari 2,6% pada Oktober.
tHasil ini sesuai dengan prediksi para ekonom dalam survei Reuters, yang memperkirakan inflasi bulanan naik 0,3% dan tahunan naik 2,7%.
"Emas menguat karena data CPI (Indeks Harga Konsumen) yang tidak melebihi ekspektasi. Inflasi yang stabil atau sesuai perkiraan membuka peluang besar bagi Fed untuk memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC mendatang," ujar David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Menurut alat prediksi CME’s FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed tanggal 17-18 Desember meningkat menjadi 96%, dibandingkan peluang 86% sebelum laporan inflasi dirilis.
Fokus Beralih ke Data PPI
Kini perhatian investor beralih ke data PPI yang dijadwalkan rilis pada Kamis untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan Fed.
"Kami memperkirakan harga emas akan mencapai level tertinggi baru pada 2025, seiring penurunan imbal hasil obligasi yang tinggi saat ini sepanjang tahun, serta risiko geopolitik yang tetap menjadi pendorong sentimen positif untuk emas," kata Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree.
"Kami percaya emas bisa mencapai USD 3.000 per ons pada akhir 2025."
Emas dan Ketidakpastian GeopolitikSebagai aset investasi yang sering dipandang aman selama ketidakpastian geopolitik, emas cenderung menguat ketika suku bunga rendah.
Di Timur Tengah, serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Rabu menewaskan sedikitnya 38 warga Palestina, menambah ketegangan geopolitik global yang turut mendukung kenaikan harga emas.
Advertisement