Kementerian Kelautan Ingin Contek Pola Bisnis Sektor Migas

Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana meniru cara bagi hasil industri minyak dan gas bumi yang dilakukan Kementerian ESDM.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Nov 2013, 20:52 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2013, 20:52 WIB
menteri-perikanan-131111c.jpg
Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana meniru cara bagi hasil industri minyak dan gas bumi yang dilakukan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) karena dinilai lebih menguntungkan.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, dirinya sempat membicarakan sistem bagi hasil industri migas kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo yang mengaku tertarik dengan sistem bagi hasil tersebut.

"Saya senang Pak Cicip Menteri Kelautan mengikuti pola bagi hasil migas di kelautan," kata Jero di Jakarta, Senin (11/11/2013).

Jero menambahkan, yang membuat Cicip tertarik menerapkan sistem pola bagi hasil bisnis migas pada sektor perikanan karena sistem tersebut dinilai baik. Negara pun mendapatkan bagian yang besar tanpa harus mengeluarkan modal besar. "Sistem ini bagus karena kita hemat biaya tapi bagian kita besar," ungkapnya.

Jero menyatakan, selama ini ada kesalahpahaman mengenai bisnis migas. Ada anggapan bahwa bisnis migas dikuasai asing, yang langsung dibantah Jero Wacik.

"Mereka ini sebetulnya kontraktor perusahaan minyak. Ini di masyarakat biar ngga merasa kok semua dikuasai asing, mereka tidak menguasai hanya kontraktor. Ladangnya milik kita. Mereka jadi tukangnya, mereka kerjakan," tegas dia.

Menurut Jero, hal tersebut dilakukan karena bisnis migas membutuhkan biaya yang besar. Sementara resikonya juga besar. Namun jika berhasil negara akan mendapatkan bagian yang besar pula.

"Karena biaya besar maka pendahulu kita menyiapkan bagi hasil. Seolah-olah mereka talangi dulu. Berat sekali kalau kita biayai itu. Mereka talangi, mereka kerja, kita kontrol. Nanti hasilnya dibagi diminyak kita dapat 85% mereka dapat 15%, itu bagi hasil. Ini harus dimengerti masyarakat jangan dianggap dikuasai mereka," pungkasnya. (Pew/Nur)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya