Forum Komunikasi Asosiasi Nasional (Forkan) mengeluhkan sikap tidak adil pemerintah yang justru memihak pelanggan listrik golongan rumah tangga (R1) tanpa kenaikan tarif dasar listrik (TDL) selama 10 tahun.
Golongan R1 menyedot daya setrum sebesar 450 voltampere (VA) berlaku tarif Rp 415 per kilowatt per jam (kWh). Sedangkan tarif listrik pelanggan rumah tangga berdaya 900 VA sebesar Rp 605 per kWh.
Ketua Forkan, Franky Sibarani mengatakan, kenaikan TDL sebesar 38,9% untuk industri golongan 3 dan 64,7% untuk industri golongan 4 lebih banyak mengandung unsur politis antara pemerintah dan anggota parlemen.
"Parlemen dan pemerintah lebih menganut faktor populis sehingga industri yang menjadi korban meski menyerap tenaga kerja. Harusnya DPR tidak perlu mengambil langkah populis karena sebentar lagi akan menghadapi pergantian," sindir dia di Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Lebih jauh dia mengungkapkan, seharusnya pemerintah dan DPR memberlakukan kenaikan TDL terhadap pelanggan rumah tangga R1 450 VA-900 VA sebesar 10%, bukan untuk golongan industri. Sebab Forkan menghitung dengan menaikkan tarif listrik bagi kelompok R1 sebesar 10%, negara bisa menghemat sebesar Rp 2,48 triliun. Â
"Kami usulkan kenaikan tarif listrik untuk R1 yang sudah 10 tahun tidak naik. Karena dengan naik 10%, pengguna rumah tangga cuma nambah Rp 3.000 dengan penghematan Rp 2,48 triliun," ujarnya.
Usulan tersebut disepakati oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Ketua API, Ade Sudrajat menambahkan, industri mengalami kenaikan listrik setiap tahun dengan posisi terakhir tarif listrik sebesar Rp 1.000 per kwh. Sedangkan tarif daya R1 tetap tak beranjak Rp 450 per kwh sejak 10 tahun.
"Ini kan jomplang sekali, karena kalau R1 naik di atas 10% saja, penyesuaian tarif listrik untuk industri tidak terlalu besar. Apakah kami disuruh ekspor terus atau malah tutup, jadi percuma ada investasi di Indonesia," terang dia. (Fik/Ndw)
Baca juga:
Tarif Listrik Naik, Harga Kosmetik Ikut Melonjak
27 Asosiasi Industri Tolak Kenaikan Tarif Listrik Tahun Depan
Pengusaha Tekstil Meradang Dengar Tarif Listrik Naik Lagi di 2014
Kenaikan Tarif Listrik Makin Membebani Perusahaan
Tarif Listrik Naik Lagi di 2014, Bos PLN: Siap Laksanakan!
Tarif Listrik Naik Lagi di 2014, Pelanggan Mana yang Kena?
Tarif Listrik Rumah Tangga Tak Naik 10 Tahun, Industri: Tak Adil!
Forum Komunikasi Asosiasi Nasional mengeluhkan sikap tidak adil pemerintah yang justru memihak pelanggan listrik golongan rumah tangga.
diperbarui 18 Des 2013, 17:05 WIBDiterbitkan 18 Des 2013, 17:05 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Indra Sjafri Akhirnya Angkat Bicara Usai Timnas Indonesia U-20 Tersingkir dari Piala Asia U-20 2025: Saya Bertanggung Jawab
Soal Kebijakan DHE 100%, Begini Kata Bos Bank SMBC
Sebelum Memakai Nomor Punggung 32 di AC Milan, Kyle Walker Terlebih Dahulu Izin kepada David Beckham
Arti Kata Insecure: Memahami Perasaan Tidak Aman dan Cara Mengatasinya
Mesir Buat Rencana Pembangunan Gaza Tanpa Usir Warga Palestina, Jadi Perlawanan untuk Trump?
Kemenkeu Bantah Kabar Bahwa Cristiano Ronaldo Akan Makan Malam dengan Sri Mulyani Malam Ini
Rahayu Gerindra soal #KaburAjaDulu: Enggak Masalah, Kita Punya Budaya Merantau
Pertandingan Timnas Indonesia U-20 vs Yaman di Piala Asia U-20 2025 Disiarkan di RCTI
Terima Kunjungan Menhan Ceko, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Bahas Pengadaan Alutsista
Man City Incar Pengganti Kevin De Bruyne: Gelandang Bayer Leverkusen Jadi Target
Arti Huft di Chat, Pahami Ekspresi Kekecewaan dalam Komunikasi Sehari-hari
Pencairan THR 2025, Catat Tanggal untuk ASN dan Karyawan Swasta