Pria Ini Dapat Rp 682 Juta Karena Mengkritik Atasannya

Seorang pekerja restoran yang kehilangan pekerjaannya setelah memprotes sejumlah foto rasis di tempat kerjanya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 07 Feb 2014, 07:01 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2014, 07:01 WIB
dolar-140108c.jpg
Seorang pekerja restoran yang kehilangan pekerjaannya setelah memprotes sejumlah foto rasis di tempat kerjanya akhirnya mendapat ganti rugi senilai US$ 56 ribu atau Rp 682,86 juta (kurs: Rp 12.194 per dolar AS). Dana ganti rugi itu diperolehnya dari pengadilan federal di Wisconsin Barat.

Seperti dikutip dari Star Tribune, Jumat (6/2/2014), sekitar 4 tahun lalu, pria berkulit hitam bernama Dion Miller, tiba di Sparx Restaurant tempatnya bekerja seperti biasa. Di dalam restoran, dia melihat gambar aktor berkulit hitam Gary Coleman ditempelkan di tempat pendingin dengan uang satu dolar dengan jeratan foto wajah George Washington berwarna gelap tergantung di sekitar leher Coleman.

Selain itu, dia juga melihat lambang swastika dan gambar seorang pria berjubah  Ku Klux Klan. Miller lalu memprotes beberapa manajer setelah dia mendapat informasi bahwa foto-foto itu dijadikan sebagai lelucon oleh para atasannya.

Karena protes itu, dalam waktu kurang dari sebulan Miller dipecat. Dia dianggap telah bersikap buruk pada perusahaan.
 
Pada September 2013, seorang hakim menemukan Miller dipecat Northern Star Hospitality setelah sejumlah hak bicaranya direbut. Hakim tersebut lalu memberinya penghargaan senilai US$ 15 ribu karena tekanan emosional yang diterimanya.

Pekan lalu, seorang hakim di AS, Barbara Crabb memerintahkan pemilik Sparx restoran untuk membayar gaji dan tunjangan Miller sebesar US$ 41 ribu yang sudah seharusnya menjadi milik pria berkulit hitam itu.

"Upaya anti-diskriminasi akan terhambat jika pegawai tidak diperbolehkan menyampaikan pendapat atas perilaku rasis dan diskriminatif di tempat kerjanya," ungkap John Hendrickson, pengacara regional di kawasan Chicago.

Para atasan yang menghukum karyawannya karena melakukan tindakan diskriminatif dan rasis harus siap menanggung segala risikonya dan berurusan dengan pihak berwenang.

Sparx ditutup tak lama setelah lembaga anti diskriminatif Amerika Serikat (AS) menggugat restoran tersebut. Sementara pemilik Northern Star Hospitality, Chris Brekken, tidak bisa dihubungi.

Pengadilan juga memerintahkan pelatihan untuk Brekken dan manajer lainnya. (Sis/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya