Liputan6.com, Palembang - Jelang leg kedua babak perempat final Piala Presiden 2015 antara Persebaya United dan Sriwijaya FC di stadion Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, ada banyak kendala yang dihadapi tim Bajul Ijo, baik secara teknis maupun non teknis.‬
‪Khususnya untuk penggunaan nama tim di pertandingan ini, Persebaya terpaksa menanggalkan nama besarnya dan harus membawa nama tim Bonek FC.
‪"Persebaya kali ini unik sekali. Sebelum turnamen dimulai, Persebaya harus mempunyai embel-embel United agar bisa bertanding sesuai arahan BOPI. Saat turnamen dimulai, masalah timbul lagi. Logonya harus dihapus," ujar Troy Medicana, Asisten Pelatih Persebaya.
‪"Kita tidak pakai kostum resmi. Kalau nanti ada logo Persebaya, masuk televisi nanti ribut dan komplain lagi. Demi lancarnya turnamen ini, kita mengalah. Kita pakai logo Bonek FC," ungkapnya.‬
‪Jelang persiapan pertandingan pun, timnya kembali mendapatkan masalah. Yaitu mendapatkan komplain dari banyak pihak, salah satunya dari pihak yang disebutnya 'tetangga sebelah' yang dinilainya banyak komplain.‬
‪"Tetangga sebelah berisik sekali. Banyak komplain. Kami juga diusir di Surabaya, banyak pamflet hujatan yang ditujukan buat ini. Bagaimana pun pemain butuh kenyamanan, tapi kami pastikan semuanya akan bekerja keras di leg kedua nantinya," lanjutnya. (Jnp/Ary)
Baca Juga
Buka Perang Urat Syaraf, Iwan Setiawan Minta Maaf
Advertisement
Daftar Fakta Mengejutkan Setelah Persib Depak PBFC
Si Jalak Harupat Penuh Sesak, Bobotoh Serang Balik Iwan Setiawan