Liputan6.com, Jakarta - Pihak pengelola Sirkuit Internasional Sentul masih berharap bisa ditunjuk sebagai lokasi penyelenggaraan MotoGP 2017. Sambil menunggu kejelasan, Kementerian Pemuda dan Olahraga berjanji akan kembali bergerak cepat untuk menyelesaikan persoalan itu.
Baca Juga
- Sindir Rossi, Marquez Ungkit Konflik MotoGP 2015
- 5 Fakta Menarik Jelang Duel Sengit Barcelona Vs Arsenal
- Cucu BJ Habibie Bakal Trial di Sporting Lisbon
Saat ini Indonesia tengah berjuang agar menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan MotoGP 2017. Beberapa pihak pun sudah memberikan dukungan kepada Indonesia agar ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah MotoGP 2017. Maklum, sudah cukup lama lomba balap motor papan atas itu tak digelar di Indonesia.
Tercatat, terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP adalah pada musim 1997. Saat itu Valentino Rossi masih balapan di kelas 125cc. Max Biaggi yang jadi pemenang di kelas 250cc dan Tadayuki Okada yang menguasai kelas 500cc pada MotoGP Sentul 1997.
Kini, ada kemungkinan Sentul akan kembali ditunjuk sebagai salah satu sirkuit untuk MotoGP 2017. Namun, kondisi Sirkuit Sentul saat ini tak memadai untuk menggelar balapan papan atas seperti MotoGP. Yang pasti, harus dilakukan renovasi menyeluruh agar Sirkuit Sentul mampu memenuhi standar untuk menggelar MotoGP.
Dana yang sangat besar tentu dibutuhkan untuk melakukan renovasi itu. Terkait hal itu, Kemenpora sudah menyebut Sirkuit Sentul tak bisa menggunakan anggaran negara untuk renovasi. Namun, menurut Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, pihak Sentul masih mencoba berkomunikasi dengan pemerintah.
"Kami sedang membuka lagi kemungkinan soal kesiapan Sentul. Pihak Sentul sudah mengirim surat ke Pak Menteri. Mereka juga sudah mendapat dukungan dari Ikatan Motor Indonesia (IMI). Namun, yang ingin kami pastikan adalah apakah ada jaminan mereka sanggup membiayai renovasi sendiri," kata Gatot.
Yang pasti, waktu yang dimiliki pihak Sentul untuk menyatakan kesiapan mereka melakukan renovasi menyeluruh terbilang sangat minim. Itu karena akhir Maret adalah jadwal terakhir Sentul harus mendapat keputusan pemerintah. Itu agar Sentul bisa segera memulai renovasi dan menyelesaikannya pada 2017.
"Pihak Sentul meminta komitmen fee dari pemerintah. Mungkin bisa dialirkan dari Kementerian Pariwisata. Sepertinya kami harus menggunakan speed tinggi untuk mengatasi permasalahan ini," ucap Gatot.
Advertisement
(Ahmad Fawwaz/Liputan6.com)