Tangis Haru Ranieri yang Melambungkan Leicester City

Leicester tinggal membutuhkan sembilan poin lagi untuk meraih gelar Liga Inggris 2015-2016.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 11 Apr 2016, 08:10 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2016, 08:10 WIB
claudio ranieri
Manajer Leicester City asal Italia, Claudio Ranieri. (AFP/Adrian Dennis)

Liputan6.com, Leicester - Mata Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, berkaca-kaca kala meninggalkan lapangan usai kemenangan 2-0 timnya atas Sunderland di Stadium of Light, Minggu (10/4/2016). Air mata itu bukan tanda kesedihan Ranieri, tapi luapan emosinya melihat anak-anak asuhan berjuang memetik tiga poin.

Pelatih asal Italia ini juga terharu menyaksikan dukungan penuh fans Leicester di setiap pertandingan. Seusai pertandingan, Ranieri langsung memasuki lapangan dan memberikan selamat kepada anak-anak asuhannya. Tangis haru itu melambungkan Leicester di puncak klasemen Liga Inggris.

Baca Juga

  • Penyanyi Cantik Ini Bikin Rumah Tangga Striker MU Retak
  • Hasil Lengkap Pertandingan Liga Inggris, Italia, dan Spanyol
  • Ketika Bek Barcelona dan Real Madrid Saling Ejek di Twitter

The Foxes kini memuncaki klasemen sementara Liga Inggris dengan mengoleksi 72 poin dari 33 pertandingan. Leicester memimpin tujuh poin dari Tottenham Hotspur, yang berada di urutan kedua klasemen.

"Bila Anda melihat apa yang terjadi sebelum pertandingan, sangat fantastis. Seorang wanita tua memakai jersey Leicester di luar stadion. Mereka datang untuk mendukung kami," ujar Ranieri, seperti dilansir situs resmi klub.



"Hal itu yang membuat saya terharu. Luar biasa. Inilah sepakbola. Saya berada di dalam bus, saya menyaksikan mereka, dan saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan mereka. Mereka semua luar biasa. Mereka sedang bermimpi dan kami ingin terus bermimpi," ungkapnya.

Kemenangan juga membuat Leicester mengamankan tiket ke kompetisi Liga Champions musim depan. Kendati Leicester selalu kalah dalam lima laga tersisa mendatang, posisi mereka tidak akan keluar dari empat besar.



Selain itu, Leicester juga mengukir sejarah mereka lagi dengan rekok tidak kebobolan terbaik sepanjang sejarah klub. Sejauh musim ini, Leicester sudah lima pertandingan tidak kebobolan dan itu catatan clean sheet terbaik sepanjang sejarah klub.

Kiper The Foxes, Kasper Schmeichel, juga menerima banyak pujian atas penampilan cemerlangnya musim ini. Sampai pekan ke-33, gawang putra legenda kiper Manchester United Peter Schmeichel itu baru kebobolan 31 gol.



Leicester sendiri tinggal membutuhkan sembilan angka untuk mengangkat trofi Liga Inggris 2015-2016. Liga Inggris musim ini tinggal menyisakan lima pertandingan lagi, artinya Leicester perlu tiga kemenangan untuk menyegel gelar juara.

Di pertandingan selanjutnya, Leicester akan menjamu West Ham United dan Swansea City. "Sekarang, kami akan menghadapi dua pertandingan kandang yang sulit. Tiket Liga Champions sudah kami dapatkan dan kami harus menjaganya," kata Ranieri.



Setelah itu, Jamie Vardy dan kawan-kawan mesti melakoni laga berat dengan mengunjungi markas Manchester United di Old Trafford. Kemudian, Leicester harus menjamu Everton di King Power Stadium, sebelum menjalani partai terakhir mereka musim ini melawan Chelsea di Stamford Bridge.

Dengan sederet partai sengit di sisa musim ini, The Foxes tidak boleh terbuai dengan status mereka sebagai pemuncak klasemen. Ranieri meminta anak-anak asuhannya tidak lengah dan tetap mengeluarkan 100 persen kemampuan di setiap laga.

"Kami harus terus konsentrasi dan fokus. Kami belum meraih apa pun," ucap Ranieri, seperti dilansir BBC.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya