5 Palang Pintu Terkokoh Liga Indonesia

Selain mencari pemain -pemain terbaik di barisan depan, sebanyak 18 berlomba-lomba merekrut pemain bertahan.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Sep 2016, 19:30 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2016, 19:30 WIB
Madura United
Hamka Hamzah (bawah) saat laga keras Arema Cronus versus Madura United di Stadion Kanjuruhan, Jumat (2/9/2016). (Bola.com/Iwan setiawan)

Liputan6.com, Selain mencari pemain -pemain terbaik di barisan depan, sebanyak 18 peserta Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo  berlomba-lomba merekrut pemain bertahan.

Berkaca dari daftar klasemen, tim -tim dengan pertahanan terbaik menempati posisi lima besar gelaran ini.Rata -rata, tim tersebut kebobolan kurang dari 25 gol. Hanya Madura United, tim dengan jumlah kemasukan terbanyak dengan 25 gol.

Arema Cronus sejauh ini menjadi tim dengan jumlah kebobolan sedikit; dengan 9 gol. Peranan pemain belakang sangat vital.  Nama Hamka Hamzah menjadi salah satu sosok penting di tubuh Singo Edan, sedangkan tim Jawa Timur lainnya, Madura United memiliki Fabiano Beltrame.

Berikut beberapa nama palang pintu terbaik di kompetisi ini berdasarkan statistik. 

Hamka Hamzah

1. Hamka Hamzah 

Hamka didatangkan Arema dari Pusamania Borneo FC untuk gelaran TSC 2016. Kehadiran Hamka dijantung pertahanan Singo Edan langsung berdampak positif. Pasalnya, duet Hamka dengan Goran Gancev mampu menjadi yang terbaik sejauh ini.

Tercatat, Arema hanya kebobolan sembilan gol dalam 20 pertandingan. Raihan ini sekaligus menjadikan Arema sebagai tim dengan pertahanan terbaik di TSC 2016.

Dari statistik individu, Hamka juga sangat menonjol. Pemain asal Makassar ini mampu meraih keberhasilan tekel mencapai 57 persen dan juga akurasi operan sebesar 84 persen.

Tak hanya hebat dalam bertahan, Hamka juga memiliki insting mencatak gol yang tinggi. Pasalnya permain bernomor punggung 23 ini telah mencetak tiga gol dan dua assist bagi Arema.

Fabiano Beltrame

2. Fabiano Beltrame

Kualitas Fabiano sebagai bek tengah sudah tidak usah diragukan lagi. Pemain asal Brasil ini bahkan menjadi salah satu bek asing terbaik yang bermain di Indonesia.

Hal itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, Bek berusia 33 tahun itu memiliki postur tubuh tinggi yang membuatnya kerap kali memenangi duel udara.

Bukan hanya menghalau bola atas yang menjadi keahliannya, Fabiano juga dilengkapi dengan kecepatan dan tekel yang sempurna untuk menghentikan penyerang-penyerang lawan yang memiliki kecepatan. Keberhasilan tekelnya bahkan berada di angka 65 persen.

Kelebihan lain yang dimiliki Fabiano adalah dia juga mampu membantu serangan. Lihat saja ketika Madura United mendapatkan peluang dari tendangan bebas atau tendangan pojok, maka Fabiano secara otomatis akan maju untuk menyongsong bola di dalam kotak penalti lawan.

Sejauh ini, dia telah mencetak satu gol untuk klub kebanggaan di Pulau Garam. Sedangkan seperti dilansir Soccerway, sejak tahun 2009, Fabiano telah mencetak 20 gol dari 88 laga.

Otavio Dutra

3. Otavio Dutra 

Kehadiran Dutra di jantung pertahanan Bhayangkara FC pada gelaran TSC memang sangat krusial. Keberadannya itu yang juga membuat Bhayangkara FC saat ini berada di peringkat kelima dengan 33 poin dan hanya kebobolan 20 gol.

Jika dilihat lebih seksama, gaya bermain pemain asal Brasil ini sangat lugas dan juga cekatan. Dia juga sangat ahli dalam mengeksekusi bola mati. Kelebihan ini yang membuat Dutra sejauh ini telah mencetak empat gol untuk Bhayangkara FC.

Meski memiliki insting cetak gol yang tinggi, tak lantas membuat Dutra melupakan posisi aslinya sebagai bek tengah. Data statistik yang dilansir Labbola menunjukkan persentase keberhasilan tekel Dutra mencapai 74 persen.

Maurico Maciel

4. Mauricio Maciel 

Nama Mauricio di kancah sepak bola Indonesia memang masih asing ditelinga. Namun, berkat kualitas yang dia miliki, perlahan tapi pasti Mauricio mulai menunjukkan diri sebagai bek tengah terbaik di Indonesia.

Pada ajang TSC 2016, Mauricio memperkuat Sriwijaya FC dan langsung sukses menembus skuat utama. Sejauh ini Mauricio telah bermain sebanyak 17 pertandingan dan mencetak dua gol serta dua assist.

Jika dilihat dari fisik, Mauricio sangat ideal menempati posisi sebagai bek tengah. Tubuh tinggi dan kekarnya selalu membuat penyerang lawan kesulitan melewatinya.

Data statisik yang dimiliki Mauricio juga sangat menawan. Dia memiliki keberhasilan tekel mencapai 69 persen dan juga akurasi operan sebesar 83 persen. Hebatnya lagi, bek berkepala botak ini juga baru menerima satu kartu kuning yang mengindikasikan permainannya sangat bersih meski berposisi sebagai bek tengah.

Ricardo Salampessy

5. Ricardo Salampessy

Persipura sempat mengalami performa yang inkonsisten di awal-awal TSC 2016. Bahkan, klub berjulukan Mutiara Hitam ini sempat menghuni papan bawah klasemen.

Persipura terdampar di papan bawah klasemen karena lini serang yang bisa dibilang mandul. Pasalnya trio Boaz Solossa, James Koko Lomell dan Boakay Edi Foday tampak kesulitan mencetak gol.

Ketika lini serang berada dalam performa yang tidak baik, lini pertahanan justru sangat konsisten. Hal itu dibuktikan ketika Persipura sejauh ini baru kebobolan 16 gol dari 20 pertandingan.

Pencapaian itu tentu tak terlepas dari keberadaan bek senior, Ricardo Salampessy. Ya, Salampessy mampu tampil konsisten menunjukkan permainan terbaiknya.

Statistik yang dimiliki Salampessy juga sangat baik. Persentase keberhasilan tekel pemain asal Maluku ini berada di angka 60 persen. Selain itu akurasi operannya juga sangat tinggi setelah menyentuh angka 82 persen, serta sukses dribel yang menyentuh keberhasilan 100 persen. (Penulis: Yosef Deny Pamungkas )

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya