Bungkam Everton, Klopp Malah Kecam Suporter Liverpool

Klopp berharap suporter Liverpool tetap tenang sebelum laga berakhir.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 02 Apr 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2017, 06:00 WIB
Liverpool
Ekspresi kemarahan Jurgen Klopp kepada fans Liverpool saat melawan Everton. (Twitter/Liverpool Echo)

Liputan6.com, Liverpool - Kemenangan atas Everton pada laga bertajuk derby Merseyside tak sepenuhnya membuat pelatih Liverpool Jurgen Klopp puas. Anehnya, ia justru melayangkan kecaman kepada suporter Liverpool usai pertandingan tersebut.

Liverpool sukses menggeser posisi Manchester City di urutan ketiga klasemen Liga Inggris 2016/2017 usai menaklukkan Everton 3-1 di Anfield, Sabtu (1/4/2017). Liverpool kini unggul dua poin atas City yang masih punya dua laga sisa lebih banyak.

Kemenangan Liverpool di laga itu dipastikan lewat gol Sadio Mane di menit kedelapan, Philippe Coutinho ke-31, dan Divock Origi ke-60. Everton hanya bisa mencetak satu gol balasan lewat Matthew Pennington di menit ke-28.

Jelang laga berakhir, ada pemandangan unik yang diperlihatkan Klopp. Ia terlihat sangat marah kepada suporter Liverpool yang bernyanyi dengan menyebutkan namanya. Dalam sebuah foto, terlihat jelas ia sedang menunjukkan jam tangannya ke arah fans Liverpool.

Ternyata, Klopp tak ingin suporter Liverpool bernanyi bahagia saat pertandingan belum berakhir. "Orang-orang dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Tapi, saya tidak tahu mengapa, laga masih lima sampai enam menit, jadi bagaimana bisa mereka mulai bernanyi?," ujarnya.

Laga Emosional

Karena bertajuk derby, Klopp pun terlihat sangat emosional sepanjang laga. Bahkan, ia sempat terlibat adu mulut dengan pelatih Everton, Ronald Koeman di menit ke-40. Itu adalah buntut dari tekel Ross Barkley kepada Dejan Lovren yang berbuah kartu kuning.

Insiden tekel Ross Barkley kepada Dejan Lovren pada laga Liverpool vs Everton di Anfield. (Peter Byrne/PA via AP)

"Dalam tiga laga derby terakhir, kami bermain persis seperti ini. Saya tahu orang-orang dari klub lain berpikir saya gila, saya minta maaf untuk itu," kata Klopp.

"Saya benar-benar emosional, tapi tim saya selalu menempatkan fair play di atas. Sebab, agresivitas hanya akan menyakiti diri sendiri. Saya pikir kami melakukannya benar-benar baik dengan pentingnya permainan ini."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya