Liputan6.com, Assen - Bagi Marc Marquez, Sirkuit Assen menjadi salah satu tempat yang sulit ditaklukkan sejak naik kelas ke MotoGP. Tercatat, baru satu kemenangan yang didapat The Baby Alien dari empat kali beraksi di MotoGP Belanda.
Kemenangan itu didapat Marquez pada MotoGP Belanda 2014. Kala itu, ia menyelesaikan balapan 26 lap dengan keunggulan 6,714 detik atas pembalap Ducati, Andrea Dovizioso. Meski begitu, Assen tetap layak disebut sebagai salah satu sirkuit favorit Marquez.
Baca Juga
Meski baru satu kemenangan, setidaknya pembalap berusia 24 tahun itu selalu naik podium di tiga kesempatan lainnya. Hebatnya lagi, ia selalu menjadi runner-up dalam periode tersebut. Pada MotoGP Belanda 2017, Minggu (25/6/2017), Marquez pun berharap bisa mencatat hasil lebih baik.
"Saya suka Assen. Saya punya balapan yang sangat menarik di sana dan saya memiliki kenangan yang bagus. Jelas cuaca tidak dapat diprediksi dan bisa berubah dengan cepat. Kami harus siap beradaptasi seperti pada 2014 dan 2016," kata Marquez, dikutip Tuttomotoriweb.
Ya, cuaca menjadi salah satu faktor yang patut diwaspadai setiap pembalap pada MotoGP Belanda. Berkaca pada musim 2016, kala itu cuaca di Assen begitu buruk. Balapan pun terpaksa diulang dan hanya berlangsung selama 12 lap.
Advertisement
Waspadai Cuaca
Dalam kondisi tersebut, para pembalap dituntut cerdas dalam memilih strategi ban. Pada musim lalu, pembalap LCR Honda, Jack Miller yang tampil sebagai juara. Sedangkan Marquez finis kedua dengan selisih 1,991 detik.
"Tahun ini semua balapan cukup tak terduga. Kami harus fokus dan bekerja keras menemukan pengaturan yang baik untuk motor dan ban. Tujuannya adalah berjuang demi podium," ungkap Marquez.
Marquez sendiri dalam kondisi di mana ia wajib meraih podium pertama jika ingin kembali terlibat dalam persaingan menuju takhta juara dunia. Saat ini ia duduk di urutan ketiga dan mulai tertinggal dari Maverick Vinales serta Dovizioso. Koleksi 88 poin Marquez terpaut 16 poin dari Dovizioso dan 23 poin dari Vinales.
Advertisement