Legenda Minta Pemain Muda Persib Tak Terlena

Persib banyak mempromosikan pemain muda musim depan.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 28 Des 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2017, 15:00 WIB
Liga 1 Indonesia, Persib Bandung, Febri Haryadi, Semen Padang
Gelandang Persib, Febri Hariyadi, berusaha melewati pemain Semen Padang pada laga Liga 1 Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu, (9/9/2017). Persib ditahan imbang 2-2 oleh Semen Padang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Bandung - Musim ini Persib Bandung banyak dihuni para pemain muda. Terhitung delapan nama berusia dibawah U-23 dipilih oleh pelatih Roberto Carlos Mario Gomez.

Mereka adalah Aqil Savik, Henhen Herdiana, Indra Mustaffa, Gian Zola, Agung Mulyadi, Puja Abdilah, Febri Hariyadi dan Billy Keraf.

Tentunya keputusan Gomez menjadi salah satu terobosan bagi tim berjuluk Maung Bandung lantaran setiap musimnya hanya sedikit pemain yang mendapat jatah bermain di level senior.

Legenda Persib Bandung, Adeng Hudaya menilai fenomena ini bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, para pemain muda bisa mendapatkan pengalaman berharga. Namun di sisi lainnya bisa 'mematikan' karier sang pemain.

Tentunya beban berat dipikul oleh para penggawa muda. Jika tidak ingin kalah bersaing dipastikan harus meningkatkan kualitasnya sebagai pesepak bola terlebih bermain untuk tim sebesar Persib yang selalu dihuni pemain terbaik.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Komentar Adeng

"Tidak mudah masuk Persib. Sekarang karena sepak bola di kita sudah bisa dibilang industri dan mulai mandiri jadi ada plus minusnya," ujar Adeng.

"Pemain muda dipilih Persib juga bukan sembarangan, tapi kalau hanya duduk di bangku cadangan walaupun pakai baju Persib, siapa yang mau lihat. Dan pemain pun tidak akan berkembang jadi memang harus membuktikan diri," kata Adeng menambahkan.

Adeng memberikan sedikit masukan kepada para juniornya. Menurutnya, saat ini hal yang paling penting adalah menjaga mental.


Jaga Mental

"Sepak bola ini bukan hanya sekadar nama, tapi tenaga yang diperlukan. Tenaga itu kan adanya di usia 20 sampai 30 tahun. Kalau lebih dari itu hanya beberapa yang masih produktif jadi peluang yang muda tetap ada hanya kalah pengalaman saja."

"Tapi walaupun saat itu usia sudah tidak muda setiap pemain pasti ingin memberikan yang terbaik. Jadi buat pemain muda jangan lupa terus berlatih. Ketika dapat ilmu dari siapa pun, dari senior atau pelatih tolong benar-benar diserap dan mental tentunya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya