Pacquiao Ingin Menutup Karier di Filipina

Manny Pacquiao bakal berhadapan dengan Lucas Matthysse di Kuala Lumpur, Malaysia.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 20 Apr 2018, 13:46 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2018, 13:46 WIB
Manny Pacquiao
Manny Pacquiao dalam acara jumpa pers jelang duel melawan Lucas Matthysse di Kuala Lumpur, Malaysia. (Marco/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Manny 'Pacman' Pacquiao kembali naik ring. Petinju asal Filipina itu akan bertanding melawan petinju Argentina, Lucas Martin Matthysse di Malaysia, 15 Juli 2018 mendatang. 

Seperti diketahui, saat ini Manny Pacquiao sudah tidak muda lagi. Usianya sudah mencapai 39 tahun. Di angka ini, olahragawan biasanya sudah banyak memutuskan pensiun.

Namun sekali lagi, Pacquiao menegaskan bahwa usia hanyalah deretan angka. Meski sudah hampir menyentuh kepala 4, Pacquiao merasa masih mampu tampil memukau di atas ring.  

"Ini soal disiplin. Ini soal bagaimana Anda mempersiapkan diri, ini bukan soal angka-angka, bukan soal umur. Jadi saya pikir usia bukan masalah bagi saya," kata Pacquiao kepada wartawan dalam jumpa pers yang dihadiri Liputan6.com di Le Meridien, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (20/4/2018). 

Pada pertandingan yang akan berlangsung di Axiata Arena, Bukit Jalil, Pacquiao akan berusaha merebut sabuk juara dunia kelas welter milik Matthysse. Petinju asal Argentina itu meraih gelar itu setelah mengalahkan petinju Thailand, Tewa Kiram, 27 Januari 2018.

 

 

 

Ingin Mengakhiri Karier di Filipina

Manny Pacquiao
Manny Pacquiao dalam jumpa pers jelang pertandingan melawan Lucas Martin Matthysse (Marco/Liputan6.com)
Manny Pacquiao
Manny Pacquiao dalam acara jumpa pers jelang duel melawan Lucas Matthysse (Marco/Liputan6.com)

Hingga saat ini, Pacquiao sudah bertanding sebanyak 68 kali. Dia meraih 59 kemenangan (38KO), 7 kali kalah (3KO), dan dua kali seri. Terakhir, Pacquiao kehilangan sabuk juara dunia kelas welter WBO setelah kalah dari petinju Australia, Jeff Horn, Januari lalu. 

Sepanjang kariernya, berbagai penghargaan sudah pernah diraih Pacquiao. Dia juga menjadi petinju pertama yang berhasil merebut gelar juara dunia di delapan kelas berbeda. Selain sebagai petinju, Pacquiao juga sibuk dengan rutinitasnya sebagai senator di Filipina. 

Meski demikian, Pacquiao belum berpikiran untuk segera gantung sarung tinju. "Ini bukan pertandingan terakhir saya. Saya ingin pertandingan terakhir saya berlangsung di Filipina, saya ingin pensiun di sana. Saya masih sanggup untuk bertanding lagi," katanya sembari menutup komentarnya dengan ucapan terima kasih dalam bahasa Indonesia. 

 

Awal Usaha Baru

Pacquiao tidak hanya tampil sebagai petinju dalam pertandingan ini. Lewat, MP Promotions, Pacquiao juga menjadi prmotor duel melawan Matthysse bekerja sama dengan Golden Boy Promotion milik Oscar De La Hoya. Sebagai promotor, Pacquiao mengatakan kalau penonton tidak akan rugi membeli tiket pertarungannya dengan Matthysse. Sebab, mereka akan berusaha tampil menghibur sehingga tidak membuat para penonton merasa bosan. 

Sebagai promotor, duel melawan Matthysse juga menjadi awal bagi Pacquiao bersama MP Promotions menangani duel internasional. "Ini akan jadi kick off MP Promotions memulai jadi promotor bagi pertarungan internasional dan memberi kesempatan bagi para petarung bertalenta dari Asia untuk tampil di pentas dunia," kata Pacqioao dalam sambutannya. 

"Banyak negara yang terlibat dalam promo ini. Mulai Malaysia, Amerika Serikat, Filipina, Meksiko, Pakistan, China, India, Indonesia, dan tentu saja Thailand. Jadi ini laga 15 Juli nanti akan berjalan menarik. Karena itu, saya ingin mengundang semuanya untuk menghadiri laga bersejarah ini, karena ini merupakan laga terbesar setelah pertarungan Muhammad Ali yang berlangsung di sini, kalau tidak salah pada tahun 1975 lalu," kata Pacquiao menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya