Mantan Presiden Inter Milan Terusik dengan DNA Juventus Antonio Conte

Antonio Conte merupakan salah satu loyalis terbaik Juventus. Dia pernah menjadi kapten dan pelatih di tim berjuluk Bianconeri itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2019, 13:50 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2019, 13:50 WIB
Antonio Conte - Inter Milan - ICC 2019
Pelatih Inter Milan Antonio Conte merupakan salah satu loyalis Juventus. (International Champions Cup/Suhaimi Abdullah)

Liputan6.com, Milan - Massimo Moratti memuji kebijakan Inter Milan mendatangkan Antonio Conte untuk mengisi posisi pelatih. Tapi, DNA Juventus yang bersemayam di dalam diri pria berumur 50 tahun tersebut sedikit mengganggunya.

Seperti diketahui, Conte merupakan salah satu loyalis terbaik Juventus. Dia pernah menjadi kapten tim berjuluk Bianconeri itu saat masih aktif sebagai pemain dan mempersembahkan sejumlah gelar, termasuk Liga Champions di musim 1995-1996.

Selain itu, dia juga berperan besar dalam masa kebangkitan Juventus. Conte menjawab kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengisi kursi kepelatihan di Turin dengan gelar Scudetto dalam tiga musim berturut-turut.

Conte dianggap telah mengembalikan DNA Juventus yang telah lama hilang sejak tersungkur ke kasta kedua Italia, Serie B. Semangat para pemain untuk mengejar kemenangan di atas lapangan, atau yang biasa dikenal dengan sebutan grinta.

 

 

Singgung DNA Juventus

Adu Penalti, Juventus Kalahkan Inter di ICC 2019
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte melihat para pemainya bertanding melawan Juventus dalam laga International Champions Cup 2019 di Nanjing Olympic Sports Center Gymnasium, China (24/7/2019). Juventus menang adu penalti atas Inter Milan 4-2 (1-1). (AFP Photo/Hector Retamal)

Dengan adanya Conte, para pendukung Inter Milan bisa memasang harapan yang lebih tinggi dari musim-musim sebelumnya. Di Chelsea, dia mempersembahkan gelar Premier League di musim perdananya, dan sempat menjadi juara FA Cup sebelum dipecat pada 2018 lalu.

Moratti selaku mantan presiden Inter Milan pun memuji keputusan klub untuk mendatangkannya. Namun, ia sedikit terganggu dengan DNA Juventus yang berada di dalam diri sang pelatih.

"Conte bagus, Anda bisa lihat tim sekarang benar-benar bermain sepak bola," tutur Moratti dalam sebuah video yang direkam La Gazzetta di Modena.

"DNA-nya buruk (merujuk ke masa lalunya di Juventus). Tapi, pemain dan tim kini bermain dengan umpan yang mengarah ke depan, tidak seperti musim lalu di mana mereka memainkan umpan horizontal. Saya merasa seperti bunuh diri saat menonton itu," lanjutnya.

 

Soal Icardi dan Lukaku

Moratti juga berbicara banyak soal permasalahan Mauro Icardi dan ketertarikan Inter Milan terhadap penyerang Manchester United, Romelu Lukaku. Perihal Icardi, ia mengaku bingung dengan apa yang terjadi di balik layar.

"Saya tak tahu apa yang terjadi dengan Icardi. Tentu saja, Icardi adalah striker yang lebih baik dari Lukaku," tambah Moratti. "Saya mengenal Icardi, dia anak yang sangat baik dan selalu profesional. Anda tak bisa bicara macam-macam soal istrinya," sambungnya.

"Inter masuk dalam kerumitan karena mereka ingin bertingkah seperti sosok yang tegas, lalu tak tahu cara untuk membenarkannya dan terus mengulur-ulur cerita ini, tapi tak bisa keluar," tandasnya.

Masa depan Icardi sendiri masih simpang siur. Sempat beredar kabar bahwa Juventus tertarik dengan penyerang asal Argentina tersebut, namun kini tak lagi banyak dibicarakan begitu mereka ikut serta dalam perburuan Lukaku.

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya