3 Manfaat Arsenal usai Tersingkir dari Liga Europa

Jakarta - Arsenal tersingkir tragis dari Liga Europa 2019/2020. Pasukan Mikel Arteta dikalahkan wakil Yunani, Olympiakos, di kandang sendiri.

The Gunners tumbang dengan skor tipis 1-2 melalui perpanjangan waktu. Hasil tersebut membuat skor agregat kedua tim bermain 2-2, karena pada leg pertama Arsenal menang tipis dengan skor 1-0 di kandang Olympiakos.

Namun, Olympiakos berhak lolos ke babak 16 besar karena peraturan gol tandang. Olympiakos mencetak dua gol di kandang Arsenal.

Dengan tersingkir dari Liga Europa, The Gunners kini hanya fokus ke ajang domestik seperti Premier League atau Piala FA. Dari dua ajang tersebut mungkin hanya gelar Piala FA yang mungkin bisa direngkuh Arsenal.

Di pentas Premier League, tim besutan Mikel Arteta itu kini berada di urutan 10 klasemen sementara dengan 37 poin. Arsenal terpaut 42 angka dari Liverpool yang berada di puncak klasemen.

Tersingkirnya Arsenal dari Liga Europa mungkin datang pada waktu yang tepat. The Gunners tak disadari mendapat beberapa keuntungan setelah langkahnya terhenti dari ajang bergengsi kedua di Eropa.

Berikut ini Bola.com merangkum dari Sportskeeda, tiga berkah yang tidak disadari didapat Arsenal setelah tersingkir dari Liga Europa.

Mungkin menjuarai Liga Europa merupakan cara terbaik Arsenal lolos ke Liga Champions musim depan. Jika ingin menjadi juara Liga Europa, The Gunners paling tidak harus memainkan tujuh pertandingan lagi.

Hal tersebut tentunya akan menguras fisik para pemain. Di sisi lain, Arsenal juga harus fokus di Premier League karena masih terseok-seok di papan tengah.

Setelah Arsenal tersingkir dari Liga Europa, Mikel Arteta bisa fokus di Premier League agar bisa finis di peringkat empat besar. Hal tersebut tentunya masih terbuka, apalagi The Gunners bisa kembali diperkuat oleh Kieran Tierney, Cedric Soares dan Pablo Mari.

Kemudian Arsenal berpeluang mengungguli klub Premier League seperti Manchester United, Wolverhampton Wanderers, Chelsea dan Tottenham Hotspur yang masih berlaga di pentas antarklub Benua Biru.

Intensitas pertandingan yang padat juga menjadikan pemain bisa mengalami masalah kebugaran hingga mudah cedera. Kondisi tersebut tentunya yang menjadi satu di antara penyebab Arsenal tak berdaya menghadapi Olympiakos.

Beberapa pemain seperti Pierre-Emerick Aubameyang, Shkodran Mustafi, Bukayo Saka, David Luiz, dan Granit Xhaka harus memainkan empat pertandingan dalam 12 hari terakhir. Itu artinya The Gunners harus bertandingan setiap tiga hari sekali.

Dengan berkurangnya jumlah pertandingan, Arsenal bisa memiliki istirahat yang cukup dan siap bertanding.

Arsenal memiliki kedalaman skuat yang mumpuni di lini serang. Namun, tidak untuk sekor tengah dan pertahanan.

Untuk lini tengah, Arsenal memiliki pemain seperti Mesut Ozil , Joe Willock, Granit Xhaka, Dani Ceballos, Lucas Torreira dan Matteo Guendouzi. Dari nama-nama tersebut hanya Ozil yang berposisi gelandang serang murni.

Sementara, Torreira dan Guendouzi beroprasi di bagian tengah. Kemudian Ceballos dan Willock kerap diandalkan sebagai gelandang box to box.

Di sektor belakang, Arsenal kemungkinan akan kehilangan Sead Kolasinac. Khusus Kieran Tierney, The Gunners masih ragu memberikannya kesempatan bermain karena sang pemain belum pernah tampil dalam lima laga berturut-turut.

Dua pemain belakang lain, Calum Chambers dan Rob Holding masih berkutat dengan cedera. Praktis, Arteta hanya bisa mengandalkan tiga bek murni, David Luiz, Shkodran Mustafi dan Hector Bellerin.

Setelah tersisih dari Liga Europa, Arsenal tentunya akan memainkan laga lebih sedikit. Dengan berkurangnya intensitas laga, tentunya akan mengurangi juga risiko cedera.

Tidak adanya pemain yang cedera pastinya bisa membuat Mikel Arteta dengan leluasa memainkan skuat terbaiknya, terutama di pentas Premier League. Apalagi jarak Arsenal dengan peringkat empat, Chelsea hanya terpaut tujuh angka.

Arsenal memastikan lolos ke perempat final Piala FA setelah mengalahkan Portsmouth dengan skor 2-0, Selasa (3/3/2020) di Emirates Stadium. Sepasang gol Arsenal disarangkan Sokratis Papastathopoulos pada menit ke-45+4 dan Eddie Nketiah pada menit ke-51.

Dengan hasil ini, Arsenal terus menjaga asa untuk merengkuh titel juara Piala FA. Ajang tersebut menjadi yang paling mungkin bisa dimenangkan The Gunners musim ini.

Saat ini, Arsenal hanya mengikuti dua ajang, yakni Premier League dan Piala FA. Di pentas Premier League, skuat asuhan Mikel Arteta itu bercokol di urutan ke-10 klasemen sementara dengan 37 poin.

Arsenal terpaut poin yang cukup jauh, yakni sebanyak 42 angka dari pemuncak klasemen sementara. Sesuatu yang bisa dikatakan cukup mustahil bisa dikejar Arsenal.

Dari dua ajang yang masih diikuti, target realistis yang mungkin bisa didapat Arsenal ialah juara Piala FA dan masuk zona Eropa.

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Faozan Tri Nugroho/Editor: Yus Mei Sawitri, published 3/3/2020)