Andai Tak Dilanjutkan, Liga Inggris Bisa Didenda Rp15 Triliun

Liga Inggris 2019-2020 harus membayarkan denda lantaran kesepakatan yang telah terjalin dengan pemilik hak siar.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 06 Apr 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 02:00 WIB
Trofi Premier League
Trofi Premier League (TheLineColnite)

London- BBC mengklaim, operator kasta teratas Liga Inggris bisa dikenai denda senilai 15 triliun rupiah andai kompetisi musim 2019-2020 gagal dilanjutkan.

Ancaman tersebut dikeluarkan oleh pemilik hak siar Liga Inggris. Dalam sebuah telekonferensi, operator liga mengatakan bahwa penangguhan kompetisi akibat pandemi virus corona menyebabkan pertandingan batal mengudara.

Artinya, Premier League diharuskan membayarkan denda lantaran kesepakatan yang telah terjalin tidak berjalan sedemikian rupa. Sementara uang telah dibayarkan sejak awal.

Guna mengantisipasi hal tersebut, masih dalam telekonferensi itu, muncul opsi solusi. Serikat pesepak bola Inggris (PFA) dan asosiasi manajer LMA mengusulkan wacana pemotongan gaji setahun para pemain maksimal 30 persen.

Hingga kini, otoritas terkait masih mencari solusi terbaik bagaimana Liga Inggris dilanjutkan. Satu di antaranya adalah dengan menggelar pertandingan tanpa penonton.

Gareth Southgate Sepakat

Hadapi Kosovo di Kualifikasi Euro 2020, Pemain Inggris Latihan Penuh Canda
Pelatih Inggris, Gareth Southgate tersenyum saat melihat pemainnya berlatih di Staplewood Campus di southampton, Inggris selatan (9/9/2019). Inggris akan bertanding melawan Kosovo pada grup A Kualifikasi Euro 2020 di Stadion Saint Mary. (AFP Photo/Glyn Kirk)

Manajer Timnas Inggris, Gareth Southgate, mengatakan setuju dengan ide tersebut. Langkah ini juga diikuti oleh chief rugby Inggris, Eddie Jones.

Jones bahkan sudah sepekan lalu menyetujui pemotongan gaji lebih dari 25 persen. Rugby Football Union (RFU) masih mengkaji berapa persentase pemotongan gaji.

Sumber: BBC

Disadur dari Bola.com (penulis Gregah Nurikhsani, Published 5/4/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya